Minggu, 28 Februari 2010

Biografi Al-Imam Al-Bukhari



Buta di masa kecilnya. Keliling dunia mencari ilmu. Menghafal ratusan ribu hadits. Karyanya menjadi rujukan utama setelah Al Qur’an. Lahir di Bukhara pada bulan Syawal tahun 194 H. Dipanggil dengan Abu Abdillah. Nama lengkap beliau Muhammmad bin Ismail bin Al Mughirah bin Bardizbah Al Bukhari Al Ju’fi.

Beliau digelari Al Imam Al Hafizh, dan lebih dikenal dengan sebutan Al Imam Al Bukhari. Buyut beliau, Al Mughirah, semula beragama Majusi (Zoroaster), kemudian masuk Islam lewat perantaraan gabenor Bukhara yang bernama Al Yaman Al Ju’fi. Sedang ayah beliau, Ismail bin Al Mughirah, seorang tokoh yang tekun dan ulet dalam menuntut ilmu, sempat mendengar ketenaran Al Imam Malik bin Anas dalam bidang keilmuan, pernah berjumpa dengan Hammad bin Zaid, dan pernah berjabatan tangan dengan Abdullah bin Al Mubarak.

Sewaktu kecil Al Imam Al Bukhari buta kedua matanya. Pada suatu malam ibu beliau bermimpi melihat Nabi Ibrahim Al Khalil ‘Alaihissalaam yang mengatakan, “Hai Fulanah (yang beliau maksud adalah ibu Al Imam Al Bukhari, pent), sesungguhnya Allah telah mengembalikan penglihatan kedua mata putramu karena seringnya engkau berdoa”. Ternyata pada pagi harinya sang ibu menyaksikan bahwa Allah telah mengembalikan penglihatan kedua mata putranya.

Ketika berusia sepuluh tahun, Al Imam Al Bukhari mulai menuntut ilmu, beliau melakukan pengembaraan ke Balkh, Naisabur, Rayy, Baghdad, Bashrah, Kufah, Makkah, Mesir, dan Syam. Guru-guru beliau banyak sekali jumlahnya. Di antara mereka yang sangat terkenal adalah Abu ‘Ashim An-Nabiil, Al Anshari, Makki bin Ibrahim, Ubaidaillah bin Musa, Abu Al Mughirah, ‘Abdan bin ‘Utsman, ‘Ali bin Al Hasan bin Syaqiq, Shadaqah bin Al Fadhl, Abdurrahman bin Hammad Asy-Syu’aisi, Muhammad bin ‘Ar’arah, Hajjaj bin Minhaal, Badal bin Al Muhabbir, ‘Abdullah bin Raja’, Khalid bin Makhlad, Thalq bin Ghannaam, Abdurrahman Al Muqri’, Khallad bin Yahya, Abdul ‘Azizi Al Uwaisi, Abu Al Yaman, ‘Ali bin Al Madini, Ishaq bin Rahawaih, Nu’aim bin Hammad, Al Imam Ahmad bin Hanbal, dan sederet imam dan ulama ahlul hadits lainnya. Murid-murid beliau tak terhitung jumlahnya. Di antara mereka yang paling terkenal adalah Al Imam Muslim bin Al Hajjaj An Naisaburi, penyusun kitab Shahih Muslim.

Al Imam Al Bukhari sangat terkenal kecerdasannya dan kekuatan hafalannya. Beliau pernah berkata, “Saya hafal seratus ribu hadits shahih, dan saya juga hafal dua ratus ribu hadits yang tidak shahih”. Pada kesempatan yang lain belau berkata, “Setiap hadits yang saya hafal, pasti dapat saya sebutkan sanad (rangkaian perawi-perawi)-nya”.Beliau juga pernah ditanya oleh Muhamad bin Abu Hatim Al Warraaq, “Apakah engkau hafal sanad dan matan setiap hadits yang engkau masukkan ke dalam kitab yang engkau susun (maksudnya : kitab Shahih Bukhari -red)?” Beliau menjawab, ”Semua hadits yang saya masukkan ke dalam kitab yang saya susun itu sedikit pun tidak ada yang samar bagi saya”.

Anugerah Allah kepada Al Imam Al Bukhari berupa reputasi di bidang hadits telah mencapai puncaknya. Tidak mengherankan jika para ulama dan para imam yang sezaman dengannya memberikan pujian (rekomendasi) kepada beliau. Berikut ini adalah sederet pujian (rekomendasi) termaksud: Muhammad bin Abi Hatim berkata, “ Saya mendengar Abu Abdillah (Al Imam Al Bukhari) berkata, “Para sahabat ‘Amr bin ‘Ali Al Fallaas pernah meminta penjelasan kepada saya tentang status (kedudukan) sebuah hadits. Saya katakan kepada mereka, “Saya tidak mengetahui status (kedudukan) hadits tersebut”. Mereka jadi gembira dengan sebab mendengar ucapanku, dan mereka segera bergerak menuju ‘Amr. Lalu mereka menceriterakan peristiwa itu kepada ‘Amr. ‘Amr berkata kepada mereka, “Hadits yang status (kedudukannya) tidak diketahui oleh Muhammad bin Ismail bukanlah hadits”.

Al Imam Al Bukhari mempunyai karya besar di bidang hadits yaitu kitab beliau yang diberi judul Al Jami’ atau disebut juga Ash-Shahih atau Shahih Al Bukhari. Para ulama menilai bahwa kitab Shahih Al Bukhari ini merupakan kitab yang paling shahih setelah kitab suci Al Quran. Ketakwaan dan keshalihan Al Imam Al Bukhari merupakan sisi lain yang tak pantas dilupakan. Berikut ini diketengahkan beberapa pernyataan para ulama tentang ketakwaan dan keshalihan beliau agar dapat dijadikan teladan.



Abu Bakar bin Munir berkata, “Saya mendengar Abu Abdillah Al Bukhari berkata, “Saya berharap bahwa ketika saya berjumpa Allah, saya tidak dihisab dalam keadaan menanggung dosa ghibah (menggunjing orang lain)”.

Abdullah bin Sa’id bin Ja’far berkata, “Saya mendengar para ulama di Bashrah mengatakan, “Tidak pernah kami jumpai di dunia ini orang seperti Muhammad bin Ismail dalam hal ma’rifah (keilmuan) dan keshalihan”.

Sulaim berkata, “Saya tidak pernah melihat dengan mata kepala saya sendiri semenjak enam puluh tahun orang yang lebih dalam pemahamannya tentang ajaran Islam, lebih wara’ (takwa), dan lebih zuhud terhadap dunia daripada Muhammad bin Ismail.”

Al Firabri berkata, “Saya bermimpi melihat Nabi Shallallaahu ‘Alaihi Wasallam di dalam tidur saya”. Beliau Shallallaahu ‘Alaihi Wasallam bertanya kepada saya, “Engkau hendak menuju ke mana?” Saya menjawab, “Hendak menuju ke tempat Muhammad bin Ismail Al Bukhari”. Beliau Shallallaahu ‘Alaihi Wasallam berkata, “Sampaikan salamku kepadanya!”

Al Imam Al Bukhari wafat pada malam Idul Fithri tahun 256 H. ketika beliau mencapai usia enam puluh dua tahun. Jenazah beliau dikuburkan di Khartank, nama sebuah desa di Samarkand. Semoga Allah Ta’ala mencurahkan rahmat-Nya kepada Al Imam Al Bukhari.

Sumber iLuvislam

Petiklah Bunga Itu Wahai Kumbang Sakti !



Bunga mekar di taman larangan
Elok kelopaknya, elok harumannya
Dijaga rapi Sang Penjaga
Dihias tertib tiada tercela

Aku menyaksikan bunga itu kembang
dan aku juga menyaksikan bunga itu layu.
Lantas! Siapa yang harus kupersalahkan?
Bunga itu? Atau kamu sang kumbang?
Atau kamu?

Tika bunga itu mulai menjalar indah ke terpadu tertinggi,
kau datang merampas langkahnya.
Kau datang menghalangi Cintanya.
Ya!
Kamu datang menghalangi cintanya
pada Raja Segala Cinta.
Masakan tidak kamu ketahui?
Cintanya itu milik Raja Segala Cinta!
Kamu tahu itu?
Kamu sadar itu?
Bukankah kamu kumbang sakti?
Mengapa tegar untukmu
merampas dan merusak cintanya pada Si Dia?

Kamu datang membawa sejuta janji
Kamu datang membawa sejuta pengharapan
Dia itu bunga, wahai kumbang.
Dia itu bunga.
Disentuh oleh tangan asing, layulah dia
Dibuai cerita angkasa melangit, terbanglah dia.

Jangan kau gantung dia tiada bertali
Jangan kau biarkan dia lemah tiada hati
Jika benar kamu kumbang sakti, bunga itu tidak perlu tersungkur.
Petiklah dia.
Secepatnya.
Lekas! Jangan sampai bunga itu hilang seri
Saktimu dan serinya akan mengembalikan cahaya alam buana ini.
Bukankah itu ajaran Rasul kita?
Bukankah itu menghindari kemurkaan Tuhan kita?
Dari kamu berterus-terusan menghentak kaki, ego tiada bertepi, lekaslahhh ..
Petik bunga itu dan berlarilah kamu di surga nanti

Aku mencintai bunga
dan kamu wahai kumbang
Cinta mana yang harus kusumpah menjadi racun?
Cinta yang membuat bunga dan kumbang tenggelam di alam fantasi.

Siramkan air dan baja
Mentari! Pancarkan cahaya!

Sempurnakan ia mengikut acuan yang sudah ditetapkan
Jangan diambil racun berbisa andai taman surga bisa jadi milik kalian berdua

Petik dia.
Mohon petunjuk Raja Segala Cinta
Minta restu kedua orang tua
Dan aku mendoakan selalu

bukan aku memaksa.
tapi aku terpaksa
sampai bila harus kau biarkan bunga itu terkulai di situ?
dia perlukan jawaban.
petik dia secepat yang kau mampu kumbang ..
andai bunga itu yang hadir dalam petunjukNya
andai bunga itu yang tersenyum indah dalam mimpimu

andai kamulah kumbang sakti itu ..
buktikan pada dunia kamu punya kuasa itu

Allah akan mempermudah segalanya.
Janji Allah itu pasti
^ - ^

* Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan keperluannya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan
yang dikehendaki-Nya. *

[At-Talaq :2-3]


Buatmu bunga,
dan bunga-bunga yang sedang mekar di taman-taman yang lainnya,
aku punya hadiah buat kalian..

(Surat Terbuka Seorang Ikhwan untuk Seluruh
Akhwat di Dunia)

Ukhtifillah,
Mungkin aku memang tak romantis tapi siapa
peduli?
Karena toh kau tak mengenalku dan memang tak
perlu mengenalku.
Bagiku kau bunga, tak mampu aku samakanmu
dengan bunga terindah sekalipun.
Bagiku manusia adalah makhluk yang terindah,
tersempurna dan tertinggi.
Bagiku dirimu salah satu dari semua itu,
karenanya kau tak membutuhkan persamaan.

Ukhtifillah,
Jangan pernah biarkan aku manatapmu penuh,
karena akan membuatku mengingatmu.
Berarti memenuhi kepalaku dengan inginkanmu.
Berimbas pada tersusunnya gambarmu dalam tiap
dinding khayalku.
Membuatku inginkanmu sepenuh hati, seluruh jiwa,
sesemangat mentari.
Kasihanilah dirimu jika harus hadir dalam khayalku
yang masih penuh Lumpur.
Karena sesungguhnya dirimu terlalu suci.

Ukhtifillah,
Berdua menghabiskan waktu denganmu bagaikan
mimpi tak berujung.
Ada ingin tapi tak ada henti.
Menyentuhmu merupakan ingin diri, berkelebat
selalu, meski ujung penutupmu pun tak berani
kusentuh.
Jangan pernah kalah dengan mimpi dan inginku
karena sucimu kaupertaruhkan.
Mungkin kau tak peduli
Tapi kau hanya menjadi wanita biasa di hadapanku
bila kau kalah.
Dan tak lebih dari wanita biasa.

Ukhtifillah,
Jangan pernah kautatapku penuh
Bahkan tak perlu kaulirikkan matamu untuk
melihatku.
Bukan karena aku terlalu indah, tapi karena aku
seorang yang masih kotor.
Aku biasa memakai topeng keindahan pada wajah
burukku, mengenakan pakaian sutra emas.
Meniru laku para rahib, meski hatiku lebih kotor
dari Lumpur.
Kau memang suci, tapi masih sangat mungkin kau
termanipulasi.
Karena kau toh hanya manusia-hanya wanita.

Ukhtifillah,
Beri sepenuh diri pada dia sang lelaki suci yang
dengan sepenuh hati membawamu kehadapan
Tuhanmu.
Untuknya dirimu ada, itu kata otakku, terukir dalam
kitab suci, tak perlu dipikir lagi.
Tunggu sang lelaki itu menjemputmu, dalam
rangkaian khitbah dan akad yang indah.
Atau kejar sang lelaki suci itu, karena itu adalah
hakmu, seperti dicontohkan ibunda Khadijah.
Jangan ada ragu, jangan ada malu, semua terukir
dalam kitab suci.

Ukhtifillah,
Bariskan harapanmu pada istikharah sepenuh hati ikhlas.
Relakan Allah pilihkan lelaki suci untukmu,
mungkin sekarang atau nanti,
bahkan mungkin tiada sampai kau mati.
Mungkin itu berarti dirimu terlalu suci untuk semua lelaki di fana saat ini.
Mungkin lelaki suci itu menanti di istana kekalmu,
yang kau bangun dengan segala kekhusyu'an
tangis do'amu.

Ukhtifillah,
Pilihan Allah tak selalu seindah inginmu, tapi itu
pilihan-Nya.
Tak ada yang lebih baik dari pilihan Allah.
Mungkin kebaikan itu bukan pada lelaki yang
terpilih itu, melainkan pada jalan yang kaupilih,
seperti kisah seorang wanita sudi di masa lalu
yang meminta ke-Islam-an sebagai mahar pernikahannya.
Atau mungkin kebaikan itu terletak
pada keikhlasanmu menerima keputusan Sang Kekasih Tertinggi.
Kekasih tempat kita memberi semua cinta dan menerima cinta
dalam setiap denyut nadi kita.
---

jika Allah sudah meredhainya,
petiklah bunga itu wahai kumbang sakti
moga sayap kiri itu akan membantu dirimu di atas jalan ini

Sumber iLuvislam

Karya Asal : daffodil

Adaptasi artikel : Wanita Suci In Asih Retno

Minggu, 14 Februari 2010

Hakikat Kasih Sayang Allah SWT ...



Kita selalu beranggapan kasih sayang diantara manusia adalah sangat dalam. Menjadi lumrah kehidupan manusia untuk berkasih sayang dan bercinta. Tetapi ingatlah saudara seagamaku, walau sedalam mana kasih sayang kita kepada manusia dan makhluk yang lain. Ianya tidak dapat menandingi dengan kasih sayang Allah Kepada hambaNYa.

Hakikat sebenarnya, Allah sangat kasihkan hambaNya, cuma hambaNya yang tidak sedar.

Sebagai contoh:

" Jika apa yang kita doakan dikabulkan oleh Allah dengan cepat,
Allah sayangkan kita..
Jika apa yang kita doakan lambat dikabulkan,
bermaksud Allah ingin menguji kesabaran kita..
Jika apa yang kita doakan tidak dikabulkan,
janganlah hampa.
Ini bukan kerana Allah bencikan kita
tetapi Allah ingin berikan sesuatu yang lebih baik daripada apa yang kita doakan.."

Allah tidak pernah mengecewakan kita kerana kasih sayang Allah mendahului dari kemurkaanNya. Janganlah sesekali kita buruk sangka terhadap Allah. Begitu hebat sekali kasih sayang Allah kepada hambaNya. Bagaimana pula kasih sayang hambaNya kepada Allah? Adakah kita layak untuk mempertikaikan kasih sayang Allah SWT kepada kita? Sama-sama lah kita renungkan dan fikir-fikirkan...

Sumber " iLuvislam "

Muslimah Yang Dikasihi ...




MUSLIMAH YANG DIKASIHI......
Peliharalah auratmu walau dimana kau berada. Jangan biarkan keindahan dirimu menjadi tatapan lelaki yang bukan mahrammu.

MUSLIMAH YANG DIKASIHI......
Pelihara solatmu, tundukkan pandangan matamu dihadapan lelaki yang bukan milikmu. Kelak engkaulah yang bertuah ketika menjadi tetamu Allah. Moga-moga dirimu disambut penuh kasih oleh Bidadari Syurga Ainul Mardhiah.

MUSLIMAH YANG DIKASIHI......
Berakhlaklah dari panduan Rasulmu, contohi dan ikutinya. Pasti engkau yang bahagia. Sejuk mata memandang bercahaya dunia dengan hiasan muslimah solehah sepertimu.

MUSLIMAH YANG DIKASIHI......
Jadikanlah dirimu seperti permata yang berharga dicelah kaca. Ikuti perintah agama, jauhi larangannya.Al-Quran panduan hidupmu, Hadith jadi sumber rujukanmu.

MUSLIMAH YANG DIKASIHI......
Jangan biarkan dirimu hanyut dengan arus kemodenan tanpa bekalan ilmu didada. Renungilah masa depanmu, tetapkan iman didada. Moga ia menjadi perisai buat dirimu.Jangan kail panjang sejengkal lautan dalam hendak diduga.

MUSLIMAH YANG DIKASIHI......
Nilai cintamu hanya pada Allah yang satu, kasihi Tuhanmu redhalah Islam menjadi agamamu, pasti tiada kecewa buatmu. Kelak satu hari nanti ada insan yang menantimu.

Berkat kasihmu pada Allah yang satu pasti itulah insan yang menjadi cintamu didunia wasilah dari Allah. Moga bertambah redha Allah padamu, melimpah kasihNya padamu kerana engkau meletak kasihmu padaNya dahulu sebelum cinta pada kekasih yang menjadi pilihan hatimu........

Sumber " iLuvislam "

Cinta Tersulam Ridha ...

Jangan dikira pasangan yang sudah bercinta sekian lama, saat menikah akan terus mencintai pasangannya. Dan jangan dikira pasangan yang tidak melalui fasa percintaan akan sulit mencintai pasangannya setelah menikah.

Cinta itu ibarat pohon.Akarnya tumbuh ketika kita mulai berinteraksi dengan pasangan kita.Cinta pun akan bersemi ketika kita mulai menerima segala kelebihan dan kekurangan pasangan kita.Kita sirami dan pupuk ia dengan kasih sayang dan perhatian. Ia akan mekar dan berbuah ranum ketika kita berusaha memberi yang terbaik untuk pasangan kita. Namun ia tidak akan tumbuh begitu saja. Ia harus dirawat dan dijaga dari penyakit dan hama yang menganggu.

Di antara kegembiraan, kesedihan dan kehibaan ... 'I will marry a stranger!' ... Namun aku pasrah ...

Jam 8.00 malam


'Yang mana satu ek ...?'

'Yang itukan?' ..

'Iskh .. bukan lah .. itu kawan dia' ..

'OOo .. ye ke .. hurm .... takde beza pun ... Mana satu ni? '

'Aku terima nikahnya Najdatul' Iffah binti Umar Faruq dgn maharnya 80 ringgit tunai .... '.

''Iffah dah jadi zaujah! 'Bisik Wafa' sahabatnya seusai akad itu dan di saat aku menadah tangan berdoa. Tidak semena-mena beberapa titis air mata gugur keribaanku. Terselit juga hiba walaupun pada hakikatnya hati aku teramat gembira ..

Detik-detik ijab kabul itu. Sungguh ia merupakan sebuah momentum sederhana yang memiliki energi potensi dasyat untuk mengubah kehidupan dua anak manusia yang akan menjadi sepasang suami istri. Pernikahan adalah sebuah kerja besar yang menunggu kita.Kita tidak akan lagi merasa bahagia atau sedih sendiri. Malahan sudah tidak dapat melakukan banyak hal dengan menuruti keinginan sendiri. Kini telah hadir seseorang yang mencintai kita dan harus juga kita cintai, yang memperhatikan dan perlu kita perhatikan, tempat curahan hati, berkongsi rasa, canda, tangis, bahagia, susah dan marah. Dan seseorang itu adalah suami yang Allah berikan padaku ....

Bila ada keindahan,

Yang mewujud utuh ..

Dalam seluruh dimensi ..

Dan menyentuh utuh ..

Sepenuh rasa di jiwa,

Itulah detik ijab qabul ..

Selamanya ..

Indahnya nyata ..

insyaAllah


"Assalamualaikum! 'Sapa satu suara.Aku masih tidak mampu untuk mendongak, melihat wajahnya itu. Aku berteleku dan terus menunduk. Ruang di antara para tamu wanita di hadapanku di buka untuk lelaki tersebut mendekatiku. Aku bertambah gementar ... Namun terus menghulurkan tanganku buatnya, lalu disarungkan sebentuk cincin emas ke jari manisku. Kerlipan cahaya dari berbelas kamera membuatku terus berpeluh-peluh. Dia lantas keluar tanpa berkata apa-apa. Mungkin dia segan dan malu, aku menebak. Mana tidaknya, puluhan akhawat memenuhi segenap ruang yang ada di kamar kecil itu.


'Tak sempat lagi tengok muka dia'

'Tak sempat ke? Tak berani ke? Ke malu?' Wafa 'masih tersengih memerli.

'Semualah sekali. Eh, dia ada kat mana sekarang? '

'Makan kot ... kat luarlah .. pergilah tengok,'

'Tak mahulah. Segan sangat-sangat. Dahlah tak kenal. Dia balik lepas jamuan. Esok akan datang kembali '.

Aduhai ...

Sahabat-sahabat yang ada geli hati agaknya melihat gelagat 'Iffah. Mana tidaknya. Muka suami pun tak pernah dilihat Dah akad nikah pun masih belum melihat. Esoklah nampaknya rezekinya di waktu kenduri.

Di malam akadnya itu, dia masih belum bersama suaminya. Orang tua-tua kata tak elok selepas bernikah duduk sekali. Mesti tunggu majlis rasminya keesokan harinya.

Di saat itu dia masih membayangkan wajah suaminya yang hanya dilihatnya lewat gambar foto yang dikirimkan oleh ustaznya, perantara yang menjodohkan antara dia dan suaminya.

Di saat itu juga, memori lama terimbau kembali ......

Dia masih teringat di saat dia ditanyakan adakah mahu dia berumah tangga dengan pemuda itu. Oleh karena kepercayaan yang telah lama dibaja kepada manusia yang sudah lama mendidiknya, 'Iffah menyatakan persetujuannya. Bukan tergesa-gesa, tidak juga tanpa berfikir panjang. Malah, dia telah mempertimbangkannya sejak sekian lama.

Dia sangat mahukan pernikahannya hanyalah semata-mata karena Allah. Dia mahu tindakannya itu disandarkan kerana Allah. Dia mahu berkarya untuk mengeratkan kasih dan produktif memaknai cinta tanpa mengharapkan balasan manusia, hattakan suaminya sendiri. Dia mahu cintanya itu bersumberkan kecintaan kepada Ilahi. Kecintaan yang benar-benar hidup dan menghidupkan ...

'Iffah sedar keputusannya menyerahkan segala urusan baitul muslimnya (pernikahannya) pada jemaah untuk mengatur dan memilih pasangan hidupnya membuktikan sedalam mana kepercayaannya pada jemaah dan manusia yang bertanggungjawab menjaganya.

Memasuki alam pernikahan memerlukan akar yang cukup kuat. Ibarat sebuah bangunan, semakin berat beban yang diterima, maka akan semakin kukuh struktur asas yang dibuat. Semakin teliti penelitian yang akan dibuat ke atas bangunan yang di buat. Bukan sahaja pada struktur asas, tetapi kekuatan pendukungnya yang lain.

Dan semenjak hari itu, setiap detik menjelangnya merambat begitu lambat, di lautan hati yang penuh bunga, senyum bertebaran di wajah-wajah cerah, yang kian berseri.

Seiring makin mendekatnya detik-detik penuh bersejarah itu, 'Iffah, seorang gadis biasa yang fitrahnya manusia, kadangkala tersadung juga. Hampir tergelincir ke lembah yang tidak diingininya. Dia ingin memelihara suci hubungan itu. Biarlah tiada ada noda. Biarlah bahagia itu bermula pada detik pernikahan itu sendiri.



Perbincangan mereka awalnya sangat terpelihara. Hanya sekadar atas urusan yang perlu dan di ‘cc’ kan pada mereka yang selayaknya.

ustaz….Ukhti…

Entah di mana ana harus mulakan…agak segan menulis kata2 walaupun tidak nampak rupa, malu pula untuk menuturkan bahasa di khalayak kalian berdua….Ana pun tidak pasti atas dasar mana ana menulis email ini, yang pastinya, aqidah ISLAM lah yang menghubungkan kita semua, tidak perlu la didetailkan lagi…Ustaz dan ukhti maklum dan jelas di dalam perkara ini insyaAllah.. ..Ana pasti ukhti iffah jelas di atas apa yang telah berlaku sebelum ini, resume telah diterima dan dibaca, boleh kata masing2 faham tidak perlu diterangkan mengapa dan siapa kerna semua itu sudah diserahkan kepada murabbi kita …ana hanyalah insan lemah yang menyerahkan segala yang berlaku kepada Allah s.w.t….semoga Allah berikan yang terbaik buat kita semua….. Tidak lain dari sini, ana hanyalah meminta keizinan menyatakan persoalan dengan tenang kepada ukhti iffah di atas perancangannya di dalam perkara ini, ana perlu lebih jelas tentang apa yang difikirkan oleh enti. …….

Perbincangan sering berlaku lewat email dan ‘yahoo messenger’. Atas alasan untuk menguruskan hal-hal bersangkut paut dengan pernikahan. Namun setelah beberapa kali berhubung sudah muncul pula icon yg mampu menggetarkan hati-hati manusia yang menanti saat yang dirasakan manis itu. Ada juga email yang terlepas dan tidak di ‘cc’ kan pada orang lain. Astaghfirullah! Pada mulanya berchatting sedaya upaya dielakkan. Namun akhirnya ‘Iffah pasrah. Tunduk pada hatinya yang seakan rindu melihat icon senyum itu menyala. Dan akhirnya syaitan itu menang jua. Walaupun tiada bicara yang melekakan. Namun cukuplah ucapan ‘doakan diriku pejuang sejati’ mampu menggetarkan dan mengusik hatinya itu. Entah mengapa saat pernikahannya itu dirasakan terlalu lama.

Thariq zayyad : ok, undur dulu…

‘iffah : ok, jaga diri ..

Thariq zayyad : doakan diriku pejuang ISLAM sejati =)

‘iffah..insyaAllah. . wassalam..

Thariq :wslm wr wbt..

Mungkin berbaur semangat perjuangan, tetapi sebenarnya ia cukup palsu! Sayang sungguh sebagai pekerja islam yang kononnya membina bangunan Islam, tetapi dalam masa yang sama meruntuhkannya. Prinsip-prinsip pergaulan dilanggar, kata-kata walaupun sebentar mampu membuka ruang fitnah. Memang di mata manusia biasa apalah sangat perbuatan itu. Mereka akan berkahwin! Tapi jiwa orang mukmin yang sensitif, yang peka dengan maksiat-maksiat kecil, dia tahu perbuatannya itu tidak diredhai oleh Allah swt. Cepat-cepat dia beristighfar. Biarlah dia bersabar asalkan pernikahannya nanti adalah suci.

Alhamdulillah, Allah tidak membiarkan ia berlaku lama. Akhirnya ada yang dapat menghidu dan menegur. Aduh..malu sungguh dirinya pada Allah! Dirinya sering dianggap hebat dan cukup tsiqah (baca : dihormati) tetapi kalah pada naluri rindunya. Walaupun sekadar icon =) namun dia merasakan itu satu noda besar untuknya!

Ruang dialog hati,

dalam kesedaran cinta ilahi,

sebagai sebenar-benar cinta.


Kita membangun sebuah pernikahan kerana cinta kita kepada Allah. Kita ingin selalu menyempurnakan cinta itu maka kecintaan kepada Allahlah adalah yang lebih utama perlu kita perhatikan demi kelangsungan pernikahan kita di dunia dan akhirat. Tentunya kita tidak ingin membawa pernikahan kita semakin jauh dariNya kerana peluang. Kita mudah terbawa arus lantaran selalu sebuk dan lalai dengan pernikahan itu. Mudah lari dari syariatnya.. Midah tertipu zahirnya dalam kebaikan. Kerana itu, kita perlu membangun sebuah komitmen denganNya dahulu sebelum menjalin komitmen dengan pasangan hidup kita…


Cinta bukan kerana keindahan yang tampak di mata..

Tetapi kerana yang menyatukan hati dan jiwa…


Akhirnya, segalanya ditinggalkan kerana Allah. Dia tidak sanggup lagi membiarkan fitnah berlaku ke atas hatinya. Komitmen dengan Allah swt dibutuhkan kerana dia bertekad membangunkan mahligai rumah tangga semata-mata mencari ridhaNya. Ingin membangunkan mahligai pernikahan dengan nuansa cintaNya dan cinta kepadaNya….

kala cinta bertanya pada cinta..

imanlah jawabnya..


Azan subuh yang berkumandang mengejutkan aku dari lamunan . Tidak disedari masa berlalu begitu cepat sekali. Kedengaran diluar suasana kelam kabut…bunyi kaca dan suara saudara mara hiruk pikuk di luar.

Baru aku teringat, hari itu adalah kenduri walimahku setelah akad semalam. Aku tersenyum sendirian. Di manakah suamiku? Bilakah dapat aku menatap wajahmu duhai kekasih?


Di sini teduh hadir kukuh,

Di kelopak cerah segala bunga,

di pucuk-pucuk hijau segala rasa..


Alhamdullillah, kenduri berjalan dengan lancar hari itu. Ramai sungguh teman-teman yang hadir mengucapkan tahniah dan menyerikan lagi suasana. Aku sempat mencuri pandang ke arah suamiku. Itupun setelah disuruh oleh sahabatku. Mana tidaknya seorang di hulu, seorang ke hilir. Penat sungguh sanak saudara menyuruh kami berjalan berdua-duaan. Sungguh aku tak mampu menahan getaran hatiku berada di samping seorang lelaki asing yang tak pernah kukenal mahupun kulihat! Namun hatiku pasrah dan menerima seadanya. Biarlah proses taaruf kami berjalan selepas ini. Dan insyaAllah kami akan mengenali keluarga besar masing-masing juga. Biarlah hari ini kami kelihatan seperti dua makhluk asing pun!

Mulai detik itu, kami melayari bahtera ini dengan keindahan dan kecintaan yang sebenar. Benarlah apabila syariat dipatuhi, manisnya pernikahan itu benar-benar dirasai. Di saat itu kisah cinta agung Khadijah r.a dan Muhammad saw kita selusuri. Betapa suburnya pohon cinta itu, akar-akarnya menghujam di hati, batangnya kukuh, rantingnya menjulang ke langit, daunnya rimbun, buahnya ranum,menaungi dan memberi kebahagiaan kepada sepasang jiwa.

Benarlah… nyata pernikahan juga memerlukan keperluan emosional yang tinggi. Hubungan dua insan yang saling memahami, empati, toleransi dan motivasi. Perlunya ada penyelarasan dan keselarian emosi. Tambahan lagi ketika awal pernikahan, banyak saat-saat yang cukup terduga, oleh itu sabar dan iman harus diutamakan. Penyelarasan ini tidak akan terjadi serta merta, seperti antena radio atau tv yang perlu diputar-putar untuk mendapat gelombang yang betul, maka penyelarasan antara dua jiwa ini juga memerlukan banyak percubaan. Ini akan terjadi sepanjang pernikahan kita hingga ke akhir hayat. Sabar dan syukur memudahkan kita memandang segala permasaalah kita dengan jiwa yang jernih…

Aku benar-benar bersyukur atas apa yang dianugerahkan padaku hari ini. Sungguh tidak ternilai cintaNya padaku….


‘ Ya Allah. dimana lagikah dapat ku temui cinta sejati..

kecuali pada cintaMu..

ke mana lagikah hati ini harus berlabuh..

kecuali pada kasihMu..

Jadikanlah hati yg lemah ini yaAllah..

tertambat kukuh hanya padaMU..

Aku mohon redha atas segenap keputusanMu

kesejukan setelah matiku..

kenikmatan memandang wajahMu..

dan kerinduan untuk berjumpa denganMu..

Ampunilah diri ini yang tidak beharga Ya Allah ..

Penuhilah kehinaannya dengan keindahan maghfirahMu’



Sumber " iLuvislam "

Indah Tercipta ...



Ketika Aku menciptakan seorang wanita, ia diharuskan untuk menjadi seorang yang istimewa. Aku membuat bahunya cukup kuat untuk menampung dunia. Namun, harus cukup lembut untuk memberikan kenyamanan.

Aku memberikannya kekuatan dari dalam untuk mampu melahirkan anak dan menerima penolakan yang seringkali datang dari anak-anaknya.

Aku memberinya kekerasan untuk membuatnya tetap tegar ketika orang-orang lain menyerah, dan mengasuh keluarganya dengan penderitaan dan kelelahan tanpa mengeluh.

Aku memberinya kepekaan untuk mencintai anak-anaknya dalam setiap keadaan, bahkan ketika anaknya bersikap sangat menyakiti hatinya.

Aku memberinya kekuatan untuk mendukung suaminya dalam kegagalannya dan melengkapi dengan tulang rusuk suaminya untuk melindungi hatinya.

Aku memberinya kebijaksanaan untuk mengetahui bahwa seorang suami yang baik takkan pernah menyakiti isterinya, tetapi kadang menguji kekuatannya dan ketetapan hatinya untuk berada disisi suaminya tanpa ragu.

Aku memberinya air mata untuk dititiskan. Ini adalah khusus miliknya untuk digunakan bilapun ia perlukan.

Kecantikan seorang wanita bukanlah dari pakaian yang dikenakannya, susuk yang ia tampilkan, atau bagaimana ia menyisir rambutnya. Kecantikan seorang wanita harus dilihat dari matanya, kerana itulah pintu hatinya, tempat dimana cinta itu ada. Setiap Wanita itu Cantik.

Wanita Cantik yang solehah adalah :

1. Seorang wanita solehah adalah lebih baik daripada 70 orang wali.

2. Seorang wanita solehah adalah lebih baik daripada 70 lelaki solehah.

3. Seorang wanita yang jahat adalah lebih buruk daripada 1,000 lelaki yang jahat.

4. 2 rakaat solat dari wanita yang hamil adalah lebih baik daripada 80 rakaat solat wanita yang tidak hamil.

5. Wanita yang memberi minum susu kepada anaknya daripada badannya (susu badan) akan dapat satu pahala daripada tiap-tiap titik susu yang diberikannya.

6. Wanita yang melayan dengan baik suami yang pulang ke rumah di dalam keadaan letih akan mendapat pahala jihad.

7. Wanita yang habiskan malamnya dengan tidur yang tidak selesa kerana menjaga anaknya yang sakit akan mendapat pahala seperti membebaskan 20 orang hamba.

8. Wanita yang melihat suaminya dengan kasih sayang dan suami yang melihat isterinya dengan kasih sayang akan dipandang Allah dengan penuh rahmat.

9. Wanita yang menyebabkan suaminya keluar dan berjuang ke jalan Allah dan kemudian menjaga adab rumahtangganya akan masuk syurga 500 tahun lebih awal daripada suaminya, akan menjadi ketua 70,000 maalaikat dan bidadari dan wanita itu akan dimandikan di dalam syurga, dan menunggu suaminya dengan menunggang kuda yang dibuat daripada yakut.

10. Wanita yang tidak cukup tidur pada malam hari kerana menjaga anak yang sakit akan diampunkan oleh Allah akan seluruh dosanya dan bila dia hiburkan hati anaknya Allah memberi 12 tahun pahala ibadat.

11. Wanita yang memerah susu binatang dengan "bismillah" akan didoakan oleh binatang itu dengan doa keberkatan.

12. Wanita yang menguli tepung gandum dengan "bismillah", Allah akan berkatkan rezekinya.

13. Wanita yang menyapu lantai dengan berzikir akan mendapat pahala seperti meyapu lantai di baitullah.

14. Wanita yang menjaga solat, puasa dan taat pada suami, Allah akan mengizinkannya untuk memasuki syurga dari mana-mana pintu yang dia suka.

15. Wanita yang hamil akan dapat pahala berpuasa pada siang hari.

16. Wanita yang hamil akan dapat pahala beribadat pada malam hari.

17. Wanita yang bersalin akan mendapat pahala 70 tahun solat dan puasa dan setiap kesakitan pada satu uratnya Allah mengurniakan satu pahala haji.

18. Sekiranya wanita mati dalam masa 40 hari selepas bersalin, dia akan dikira sebagai mati syahid.

19. Jika wanita melayan suami tanpa khianat akan mendapat pahala 12 tahun solat.

20. Jika wanita menyusui anaknya sampai cukup tempoh (2 tahun), maka maalaikat-maalaikat di langit akan khabarkan berita bahawa syurga wajib baginya.

21. Jika wanita memberi susu badannya kepada anaknya yang menangis,
Allah akan memberi pahala satu tahun solat dan puasa.

22. Jika wanita memicit suami tanpa disuruh akan mendapat pahala tola emas dan jika wanita memicit suami bila disuruh akan mendapat pahala 7 tola perak.

23. Wanita yang meninggal dunia dengan keredhaan suaminya akan memasuki syurga.

24. Jika suami mengajarkan isterinya satu masalah akan mendapat pahala 80 tahun ibadat.

25. Semua orang akan dipanggil untuk melihat wajah Allah di akhirat, tetapi Allah akan datang sendiri kepada wanita yang memberati auratnya iaitu memakai purdah di dunia ini dengan istiqamah.



Amatlah mudah bagi seorang wanita untuk menjejak Syurga.
Namun begitu mengapa terlalu ramai yang masih hidup dalam kejahilan?

Sang suami pula perlu ingat, tidak kamu jejaki syurga sebelum keluarga kamu menjejak syurga. Jangan ingat hendak kahwin empat jika yang satu belum terbela.Yang belum kahwin tu ingat, kamu terdedah kepada kemungkaran. Iman akan dicabar sehebat-hebatnya ketika ini. Pilihlah Syurga dan bukannya Neraka.

Siapa tahu, hari ini kita tak sampai ke rumah sebab di pertengahan jalan kita bertemu Izrail.
Siapa tahu, hari ini hari terakhir kita berjumpa pasangan kita sebab di pertengahan jalan, dia berjumpa Izrail.

Bagaimana rasanya ketika berjumpa Izrail?

Yang beriman, macam 700 pedang yang tajam mencucuk kamu dalam semua arah.
Yang tak beriman, bayangkan pisau potong daging kat pasar tu yang tumpul. Pisau tu menetak kepala kita macam mana orang memecahkan tempurung kelapa.

Sumber " iLuvislam "

segala puji bagi ALLAH



Sahabat,

Biarkan angin terus berhembus
Biarkan air terus mengalir
Jangan kau cegah dan lawan hembusannya
Jangan kau tentang kemana mengalir arusnya

Kehidupan kan terus berjalan
Perjalanan akan tetap terasa panjang
Semua tak hanya berakhir di dunia
karena kelak banyak hal yang akan kita bawa

Bersabarlah dalam gerak yang cermat
Hiduplah dalam langkah penuh manfaat
Hari ini adalah anugerah dari-Nya
Hari kemarin adalah pelajaran dari-Nya

Kehidupan adalah hadiah-Nya
Setiap nafas adalah nikmat dari-Nya
Pujilah Dia atas segala pemberian-Nya
Sucikan nama-Nya yang menganugerahkan segala
Karena Dia-lah yang paling pantas atas pujian
Karena Dia-lah yang lebih layak untuk diagungkan

* * *

Cintanya makhluk kerap berubah kadarnya. Namun cinta-Nya terhadap makhluk tak pernah surut oleh waktu, tak lekang ditelan zaman, dan tak hilang karena bergantinya musim. Dia-lah sumber ketenangan dan kebahagiaan sejati, yang tak pernah meninggalkan dirimu sendiri, dan sungguh cinta-Nya tak akan pernah bertepi.



Subhanallah…Alhamdulillah…Laa ilaaha illallah…Allahu Akbar !


Sumber " SINAR BIRU ANGKATAN X (AL-FIRQOTUN NAJIAH) " oleh ( Budi Azi Budiawan )

Tinta Buat Adam ..

Adam...
Untuk merasai persis perasaan ibu ,
Pasti takkan ku mampu karena dia seorang ibu ,
Sedangkan aku belum merasainya .

Adam...
Andai kau fikir isteri dan anak ,
Adalah amanah buatmu .
Maka kau juga harus ingat ,
Ibu mu juga adalah tanggungjawab ,
Selagi hayat mu .

Lupakah kau amanat junjungan ?
"Siapa yang perlu kau taat selepas Allah dan rasul ?"
Baginda menjawab ,
"ibumu" "selepas itu ?" "ibumu" "selepas itu ?" "ibumu"

Sedang nabi memuliakan ibu ,
Siapakah kau untuk abaikan dia begitu ?

Adam...
Tahukah engkau ,
Ibu mu tetap yang utama ,
Meskipun kau sudah beristeri .

Ibu mu bukanlah sangkar lebah ,
Habis kau tagih madunya seusia kecilmu ,
Dan sisanya kau buang entah ke mana ?

Adam...
Ibu mu adalah insan mulia ,
Yang membawamu bersamanya 9 bulan ,
Yang bertarung nyawa melahirkanmu .

Dia yang mendengar isak tangismu ,
Dialah yang mengajarmu arti hidup ,
Apakah tuba hadiah bermakna ?

Adam...
Jangan benarkan .
Kisah al-qamah berulang ,
Sayangilah ibu mu ,
Kasihilah ibu mu ,
Kerana di situ letaknya syurga mu ,
Bukan di bawah telapak kaki isteri mu .

Adam...
Maafkan aku terkasar bahasa ,
Mungkin aku terlalu emosi ,
Kerana aku juga anak ibu ,
Dan ku tak mahu ibu derita lagi .

Bukan niatku mengajar yang kau sendiri tahu,
Cuma fikirku kau mungkin lupa ,
Tentang apa yang sepatutnya kau lakukan .

Ikhlas dari ,
Anak Ibu ..



Tambahan Kisah Al-Qamah :

Dengan tergopoh-gopoh, isteri Al-Qamah menghadap Rasulullah SAW mengabarkan suaminya sakit. Beberapa hari mengalami naza' tapi tak juga sembuh.

"Aku sangat kasihan kepadanya ya Rasulullah," ratap perempuan itu.

Mendengar pengaduan wanita itu Nabi SAW merasa hiba. Beliau lalu mengutus sahabat Bilal, Shuhaib dan Ammar untuk menjenguk keadaan Al-Qamah. Keadaan Al-Qamah memang sudah dalam keadaan koma. Sahabat Bilal lalu membacakan tahlil di telinganya, anehnya seakan-akan mulut Al-Qamah rapat terkunci.

Berulang kali dicoba, mulutnya tetap tidak mau membuka walaupun sedikit. Tiga sahabat itu lalu bergegas pulang dan mengkhabarkannya kepada Rasulullah SAW tentang keadaan Al-Qamah.

"Sudahkah dicoba bertalqin di telinganya?" tanya Nabi.

"Sudah Rasulullah, tetapi mulut itu tetap terbungkam rapat."

"Biarlah aku sendiri pergi ke sana." kata Nabi.

Pabila melihat keadaan Al-Qamah, Nabi bertanya kepada isteri Al-Qamah,

"Masihkah kedua orang tuanya?" tanya Nabi.

"Masih ya Rasulullah," tetapi tinggal ibunya yang sudah tua." jawab isterinya.

"Di mana dia sekarang?"

"Di rumahnya, tetapi rumahnya jauh dari sini."

Tanpa banyak bicara , Rasulullah SAW lalu mengajak sahabatnya menemui ibu Al-Qamah mengabarkan anaknya yang sakit parah.

"Biarlah dia rasakan sendiri", ujar ibu Al-Qamah.

"Tetapi dia sedang dalan keadaan nazak, apakah ibu tidak merasa kasihan kepada anakmu?" tanya Nabi.

"Dia berbuat dosa kepadaku," jawabnya singkat.

"Ya, tetapi maafkanlah dia. Sudah sewajarnya ibu memaafkan dosa anaknya," pujuk Nabi.

"Bagaimana aku harus memaafkan dia ya Rasulullah jika Al-Qamah selalu menyakiti hatiku sejak dia memiliki isteri," kata ibu itu.

"Jika kau tidak mau memaafkannya, Al-Qamah tidak akan bisa mengucap kalimat syahadat, dan dia akan mati kafir," kata Rasulullah.

"Biarlah dia ke neraka dengan dosanya," jawab ibu itu.

Merasa pujukannya tidak berhasil meluluhkan hati ibu itu, Rasulullah lalu mencari ikhtiar lain. Rasulullah berkata kepada sahabatnya Bilal.

"Hai Bilal, kumpulkan kayu bakar sebanyak-banyaknya," perintah Nabi.

"Untuk apa kayu bakar itu Rasulullah," tanya Bilal kehairanan.

"Akan kugunakan untuk membakar Al-Qamah, daripada dia hidup tersiksa seperti itu, jika dibakar dia akan lebih cepat mati, dan itu lebih baik karena tak lama menanggung sakit", jawab Rasulullah.

Mendengar perkataan Nabi itu, ibu Al-Qamah jadi tersentak. Hatinya luluh membayangkan jadinya jika anak lelaki di bakar hidup-hidup. Ia menghadap Rasulullah sambil meratap,

"Wahai Rasulullah, jangan kau bakar anakku," ratapnya.

Legalah kini hati Rasulullah karena bisa meluluhkan hati seorang ibu yang menaruh dendam kepada anak lelakinya. Beliau lalu mendatangi Al-Qamah dan menuntunya membaca talkin. Berbeda dengan sebelumnya, mulut Al-Qamah lantas bergerak membacakan kalimat zikir membaca syahadat seperti yang dituntunkan Nabi.

Jiwanya tenang kerana dosanya telah diampuni ibu kandungnya. Al-Qamah kemudian menghembuskan nafasnya yang terakhir dengan fasih mengucapkan kalimat syahadat. Dia meninggal dalam keadaan khusnul khatimah. Sesungguhnya surga adalah di bawah telapak kaki ibu.




Sumber " iLuvislam "