Minggu, 25 September 2011

~**~ Anggun Pesona Aurat Terpelihara ~**~


Pernahkah kita berpikir, mengapa Islam mensyariatkan wanita menutup dan menjaga aurat mereka? Betapa Islam hadir untuk memartabatkan kaum wanita, tetapi wanita sendiri tidak menyadari hal itu.


Jika dibandingkan wanita Islam dengan bukan Islam, wanita Islam begitu beruntung karena telah disyariatkan untuk menutup aurat. Coba lihat wanita barat yang meluncur di atas es dengan hanya memakai bikini atau mungkin tanpa berpakaian.


Merekalah yang sebenarnya telah didiskriminasikan. Menjadi tatapan setiap manusia yang memandang tanpa sekelumit pun perasaan malu. Maruah yang harus dijaga dipertontonkan sewenang-wenang tanpa timbul perasaan bersalah. Seolah-olah tidak bernilainya mereka di mata masyarakat.


Sadarkah Anda wahai wanita bahwa Islam telah menjelaskan dengan jelas kepada kita, siapakah yang selayaknya melihat aurat kita di dalam al-Quran.


"Dan katakanlah kepada perempuan-perempuan yang beriman supaya membatasi pandangan mereka (dari memandang yang haram), dan memelihara kehormatan mereka; dan janganlah mereka memperlihatkan perhiasan tubuh mereka kecuali yang zahir daripadanya dan hendaklah mereka menutup belahan leher bajunya dengan tudung kepala mereka; dan janganlah mereka memperlihatkan perhiasan tubuh mereka melainkan kepada suami mereka, atau ayah mereka atau bapa mertua mereka atau anak-anak mereka, atau anak-anak tiri mereka, atau saudara-saudara mereka, atau anak untuk saudara-saudara mereka yang lelaki, atau anak untuk saudara-saudara mereka yang perempuan, atau perempuan-perempuan Islam, atau hamba-hamba mereka, atau orang gaji dari orang-orang lelaki yang telah tua dan tidak berkeinginan kepada perempuan, atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat perempuan; dan janganlah mereka menghentakkan kaki untuk diketahui orang akan apa yang tersembunyi dari perhiasan mereka; dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, wahai orang-orang yang beriman, supaya kamu berhasil. " [Surah an-Nur: 31]


Konklusinya dengan lebih mudah, mahram seorang wanita, yang bisa melihat auratnya adalah pria yang haram dikawininya buat selamanya apakah karena keturunan, pernikahan atau susuan. Ia mencakup;


Bapa kandung

Bapa mertua

Bapa susuan

Anak kandung

Anak tiri (yakni anak suami)

Anak susuan

Saudara lelaki kandung

Saudara lelaki susuan

Anak saudara pria

Paman


Namun wanita kini, mereka sendiri dengan sesuka hati mengungkapkan aurat dan mahkota mereka tanpa rasa berdosa kepada yang bukan mahram. Malah lebih parah lagi, pria yang seharusnya menjadi pelindung dan pembimbing bagi kaum wanita membiarkan saja istri, anak, adik, sahabat dan saudara mereka mengungkapkan aurat.


Apakah kaum pria ini merasa tercabar dan cemburu melihat wanita yang di bawah tanggung jawab mereka yang seharusnya hanya mereka melihat aurat mereka tetapi, sebaliknya pria lain juga mendapat HAK yang sama?


Di mana istimewanya pria yang bergelar suami dibandingkan dengan pria lain di luar sana yang mendapat HAK yang sama dengannya? Apakah mereka merasa biasa dengan situasi itu? Sungguh rugi dan dayuslah mereka.


"Wahai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu dan anak-anak perempuanmu dan istri-perempuan yang beriman, supaya melabuhkan pakaiannya bagi menutup seluruh tubuhnya (saat mereka keluar); cara yang demikian lebih sesuai untuk mereka dikenal (sebagai perempuan yang baik-baik) maka dengan itu mereka tidak diganggu. Dan (ingatlah) Allah adalah Maha Pengampun, lagi Maha Penyayang. " [Surah al-Ahzab: 59]


Dan tahukah Anda pria, bahwa ada empat pria yang akan ditarik wanita ke neraka kelak andai mereka tidak menjalankan tugas mereka ..


01.Ayahnya


Bila seseorang yang bergelar ayah tidak mempedulikan anak-anak perempuannya di dunia. Dia tidak memberikan segala kebutuhan agama seperti mengajar shalat, mengaji, dan sebagainya. Dia membiarkan anak-anak perempuannya tidak menutup aurat. Tidak cukup hanya memberi kemewahan dunia saja maka dia akan ditarik ke neraka oleh anaknya.


02.Suaminya


Bila sang suami tidak mempedulikan tindak tanduk isterinya. Bergaul bebas di luar rumah, menghias diri bukan untuk suami tapi untuk pandangan kaum lelaki yang bukan muhrim. Bila suami berdiam diri walaupun dia seorang alim, misalnya shalat tidak default, puasa tidak tinggal, maka dia akan turut ditarik oleh isterinya kelak.


03.Abangnya


Bila ayahnya sudah tiada, tanggung jawab menjaga wanita jatuh ke bahu abang-abangnya. Jika mereka hanya mementingkan keluarganya saja, sementara adik perempuannya dibiarkan melenceng dari ajaran Islam, tunggulah tarikan sang adiknya di Akhirat nanti.


04.Anak lelakinya


Bila seorang anak tidak menasihati ibu perihal tindak-tanduk yang menyimpang dari Islam. Kapan ibu membuat kemungkaran mengumpat, membuka aurat, dan lain sebagainya maka anak lelaki itu akan ikut ditanya dan diminta pertangungjawabannya di akhirat kelak.


Jadi bersediakah Anda kaum pria untuk ditarik ke neraka oleh anak, istri, adik dan ibu Anda? Oleh itu, laksanakanlah kewajiban Anda untuk memastikan wanita-wanita ini tidak menarik Anda ke neraka tetapi memimpin Anda ke Jannah.


Kita pula sebagai kaum wanita harus menjaga martabat kita selaku wanita yang mana sudah jelas Islam memandang tinggi martabat wanita. Nah, apalagi yang kita mau, surga terbentang tersedia, masih neraka yang didamba? Sungguh rugi dan celakalah jika demikian rupa.


Wallahu'alam.


- Artikel iluvislam.com


~**~ Mendengarkan Tilawah Memang Sungguh Menyejukkan ~**~


Manusia sangatlah menyukai alunan-alunan nada yang berirama. Alunan-alunan nada yang berirama itu membuat manusia serasa melayang-layang berada di tempat apa ya, atau bahkan dapat menenangkan maupun menyejukkan hati.


Alunan-alunan nada yang berirama itu yang sering kudengar adalah musik. Musik itu sendiri merupakan suatu alunan nada berirama yang dapat menggambarkan perasaan seseorang. Jadi, hampir setiap waktu aku selalu mendengarkan musik. Karena musik yang sedang di “play’ itu menggambarkan perasaanku pada saat itu.


Suatu waktu, ketika perasaan kurang karuan dan juga aku merasa jenuh dengan apa yang kudengar dari musik itu. Saya jadi bingung lagu apa lagi yang harus saya taruh d playlist saya karena semuanya telah kudengar dan juga kurang begitu menggambarkan perasaanku ketika itu. Akan tetapi, ketika mendengarkan tilawah rasa jenuh itu memang hilang.


Saya benar-benar mulai menyukai untuk mendengarkan tilawah yakni semenjak saya kuliah biologi di Universitas Pendidikan Indonesia. Disana ada program mentoring buat adik tingkat. Ketika saya mengikuti kegiatan mentoring itu, ya seperti biasa diawali dengan membaca quran. Ketika pementor, yakni kakak-kakak tingkat saya, membaca quran sungguh indah cara membacanya. Ternyata cara membaca itu ada ilmunya, yakni namanya tahsin. Quran juga memerintahkan kita untuk membaca quran dengan tartil. Lalu, mereka menjelaskan apa arti tahsin itu, dan sebagainya. Karena saya pemula, maka saya diajarkan 5 dasar-dasar tahsin, yakni


1. pembacaan mad secara konsisten,

2. pembacaan ghunnah secara konsisten,

3. pembacaan nun dan tanwin,

4. pembacaan mad layyin,

5. pembacaan qalqalah.


dan mereka juga mengajarkan untuk membaca alquran dengan tenang dan jangan tergesa-gesa dan juga diayun. Mereka juga menganjurkan untuk mempelajari quantum reading quran (QRQ) yang diperkenalkan oleh Ust. Abu Rabbani, yang mana kita bisa pelajari dari qurannya maupun cdnya (loh, kok promosi).


Kemudian, saya menjadi penasaran dalam tahsin. Alhamdulillah, pada suatu waktu saya bermain-main ke toko buku dan menemukan quran dan cd abu rabbani tentang (QRQ). Penjualan quran dan cd abu rabbani itu ada yang disatukan dan juga terpisah. Karena saya sudah memiliki Alquran sebelumnya, jadi saya hanya membeli cdnya saja.


Dan saya pelajari lagi, bahwa menurut Ust. Abu Rabbani, dalam membaca Quran ada 3, yakni.

1. Membaca mad dan ghunnah secara konsisten

2. Membaca ayat-ayat gharibah

3. Melafalkan huruf-huruf arab dengan benar


Semenjak itu, saya semakin suka untuk mendengar dan membaca alquran. Ketika mendengarkan qari-qari dengan tahsin itu benar-benar meneduhkan dan menenangkan pikiran dan hati jiwa ini.

Ketika, saya jalan-jalan ke toko buku di Jatinangor Town Square ada software membaca Alquran.


Software tersebut terbagi 3 tingkatan, yang mungkin yg dapat saya kategorikan, yakni.

1. beginner

2. intermediate

3. advance


lalu, saya pilih dan beli yang intermediate karena itu ada ditengah-tengah. Ketika saya install, luar biasa muncul aplikasi alquran dari surat Al Fatihah hingga surat Annas begitu dengan terjemahan yang bisa dua bahasa yakni bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris. Lalu saya Play, kemudian terdengar suara qari dari Sheikh Mashari bin Rashid Al Afasi. MasyaAllahu, tilawah qurannya benar-benar bagus menurut saya.


Kadang-kadang timbul rasa berat mendengarkan tilawah alquran, jadi lebih baik mendengarkan musik dibandingkan mendengarkan tilawah dari Sheikh Mashari bin Rashid Al Afasi. Tapi, saya mengatakan dengan sebenarnya, kalau mendengarkan tilawah Alquran itu, sungguh benar-benar menyejukkan dan menenangkan pikiran dan hati jiwa ini. Semoga saya bisa bertahap atau berangsur-angsur untuk lebih banyak mendengarkan tilawah al quran dibandingkan mendengarkan musik. Amin….


Semoga Allah, selalu mengampuni kita, selalu melindungi kita, dan memberi kita petunjuk ke jalan-Nya yang lurus, serta memberi rahmat-Nya serta memudahkan segala urusan kita. Amin….


Fulan


Jumat, 16 September 2011

~**~ Saat Hatiku Diketuk ~**~







Malam yang hening, terdengar deraian gerimis menambah kesejukan malam yang semakin melabuhkan tirainya.Saat itu terdetik hatiku untuk membuka 'KITAB'ku yang dalamnya tercatat berbagai' rahasia 'Sang Khaliq.

Saat itu terlihat "love letter" berwarna pink yang terselit kemas di ruang berupa file kecil ...... perlahan-lahan ku buka isinya dan berulang kali ku baca isinya, senyuman pasti terukir di bibirku, diikuti dengan kaca-kaca bening yang berkumpul di kelopak mataku .....

masih segar di ingatanku saat pertama kali membaca warkah yang ku anggap sebagai "warkah cintaku" ini .... derai air mata yang mengalir laju ku biarkan .... saat merasakan kasih sayang seorang insan terhadap diriku yang serba kekurangan .... hati yang penuh dengan kekotoran .... jasad yang dipenuhi dengan balutan maksiat dan dosa ........

"Begitu mudah insan ini mengungkap sayang, sedangkan baru 2 atau 3 kali kami bersua "..... pikirku ..... saat itu ...

my dear,

Thanks for coming.
Cahaya Allah itu lebih menyinari dan lebih terang dari cahaya biasa yang tampak. Cahaya Allah itu datang hanya dari Allah. Cahaya Allah itu hanya kepunyaan mereka yang saling berkasih sayang bukan karena nasab keturunan (darah daging). Dan ia juga bukan karena kepentingan. Tapi mereka yang saling berkasih sayang, berukhuwah itu adalah mereka yang layak menerima dan berada di dalam cahaya Allah.





Dan SAYANG, kaum mereka berkasih sayang ini dicemburui oleh para nabi dan syuhada '.

Sayang,

Bersamalah kita membentuk diri yang ideal.
Membentuk diri menjadi pribadi / Individu Muslim melalui metode tarbiyyah yang tersusun ini. Ingatlah tarbiyah itu bukan segala-galanya tapi segala-galanya tidak bisa dicapai TANPA TARBIYAH. Pusat tarbiyah terpenting adalah usrah.
"Usrah adalah inti kepada tarbiyah, dan tarbiyah itu adalah inti kepada dakwah ....."

Thanks a lot my dear.

Love,
xxxxxx

Saat itu hatiku diketuk ..... demi melangkah ke sebuah alam yang penuh dengan rahmat dan kasih sayangNya ...

Dan alhamdulillah sampai saat ini daku bersyukur, senang hati karena dipertemukan dengan insan ini ..... setiap waktu kami menyemai rasa sayang demi meraih sebuah CINTA yang AGUNG .... cinta sang PENCIPTA
...

"Ya Allah,

atur hati kami berjuang di jalanMu ..

rahmati kami meniti usia ...

biarpun kami terpisah di alam nyata ..

namun temukanlah kami di taman surga .. "



fulana

~**~ Berdakwah Kepada Orang Tua ~**~




Bila Orang Tua Melanggar Agama


Abdullah tak pernah menyangka jika ayahnya , Abdullah bin Ubay adalah tokoh munafik sekaligus musuh utama Rasulullah . Sebenarnya , sosok ayah yang ia dambakan adalah seorang pria yang menjadi imam dalam membina keluarga untuk menjalankan agama . Pada kenyataannya justru ayahnya berada pada sisi keyakinan yang berbeda . Mau tak mau , kepala keluarga yang seharusnya paling erat hubungannya menjadi musuh yang harus di waspadai .


Perbedaan jalan hidup tersebut tak membuat Abdullah meninggalkan birrul walidain . Setiap saat , Abdullah selalu berusaha berbakti kepada orang tuanya . Ia tidak menggunakan kata-kata kasar . Melainkan kalimat yang halus dan dibalut kesopanan .


Konon , Abdullah bin Ubay pernah memecah belah antara muhajirin dan anshar dengan membangkitkan heroisme kaum anshar karena telah berjasa dalam menolong Rasulullah . Pada satu peperangan ia mengatakan , " sungguh , jika kita pulang ke madinah , pastilah orang yang mulia akan mengusir orang yang hina . " Orang yang mulia dalam pandangan Abdullah bin Ubay adalah dirinya , sedangkan orang hina yang akan diusir adalah Rasulullah .


Kala itu , semua orang menghujat Abdullah bin Ubay . Bahkan Umar pun sangat geram hingga ingin menghukum mati tokoh munafik tersebut . Namun , Abdullah mendinginkan suasana dengan memberi nasehat kepada ayahnya . " Demi Allah engkau tidak boleh pulang sebelum engkau mengakui dirimu yang hina dan Rasulullah yang mulia . " Akhirnya , Abdullah bin Ubay mengikuti nasehat putranya . Masalahpun terselesaikan dan konflikpun terpecahkan .


Konflik orang tua-anak seperti yang dialami Abdullah bin Abdullah bin Ubay memang banyak terjadi . Akar masalahnya yaitu tingkat pemahaman orang tua terhadap agama masih awam . Sehingga tatkala si anak mulai menampilkan syiar islam seperti menjauhi ikhtilat , mengikuti kajian islam intensif hingga memakai jilbab . Serta merta orang tua menjadi cemas lalu " membatasi " si anak dari menjalankan syariat .


Melihat kenyataan seperti diatas , tentu saja seorang anak tidak boleh tinggal diam . Karena membiarkan kemaksiatan di dalam rumah sama saja menjadi " syaitan ahras atau setan bisu " . Bukanlah setiap anggota keluarga berkewajiban saling menjaga satu sama lain sari api neraka . Selain itu , taat kepada orang tua bersifat relatif , selama tidak melanggar perintah Allah .


Meluruskan kesalahan orang tua tak ada bedanya dengan berdakwah kepada orang lain . Namun , cara yang di gunakan harus lebih halus dan sopan . Selain itu , harus memilih momen dan bahasa yang sesuai . kadang , suatu nasehat ditolak bukan karena nasehat tersebut salah , melainkan metode menyampaikannya yang kurang tepat .


ar-risalah

Selasa, 13 September 2011

~**~ Selamat Tinggal Cinta ~**~



Cinta
...
Ungkapan yang nampak cantik dan indah,
Madah yang diungkapkan tatkala hati bersulam suka dan sayang,
Rijal dan nisa 'saling untuk mendapatkan cinta,
Yang terkadang tak pasti akibatnya.

Aku benci cinta ...
Karena cinta aku lalai, karena cinta aku leka,
Karena cinta aku alpa ​​dengan dunia,
Karena cinta aku semakin jauh dengan Tuhan yang menciptakanku,
Karena cinta aku hampir ke alam perzinaan,
Karena cinta juga aku hampir tersungkur menyembah bumi,
Karena cinta aku lupa Akhirat.

Cinta ...
Kau sangat berbahaya,
Membawa ke alam kemaksiatan,
Dunia yang penuh noda dan dosa.

Kini aku menyesal,
Cinta yang ku cari selama ini ibarat bunga,
Yang akhirnya akan layu dan jatuh ke tanah jua,
Hanya cinta kepada Allah itu yang abadi selamanya.

Cinta ...
Selamat tinggal sebelum membangun Baitul Muslim,
Selamat datang setelah membangun rumah tangga,
Selamat tinggal cinta yang penuh noda,
Selamat tinggal ...

- Artikel iluvislam.com

~**~ Kusimpan Namanya di Sudut Hati ~**~



Kusimpan
namanya di sudut hati,
Demi sebuah keredhoan,
Ya Allah kuatkan hati ini,
Bantu kami bermujahadah,

Ya Rabb ..
Bantu kami, hamba-Mu,
Yang menemukan,
Sedang mencari,
Dan masih mencari,
Arti cinta sejati ..

Cinta dua insan yang dibatasi syariat-Mu,
Tanpa digugat setitik bisikan nafsu,
Yang ada hanyalah,
Sebuah ketagihan cinta,
Sebagai wadah menggapai cinta agung-Mu ..

Ya Rahman ...
Faqirnya kami, lemahnya kami,
Sungguh tak mampu,
Segalanya milik-Mu,
Kepada-Mu segalanya dikembalikan ..

Ya Muhaimeen,
Namun ku gusar ..
Dengan mujahadah ini,
Apakah dia bisa setia,
Apakah dia bisa menunggu,
Apakah kami bisa tabah,
Higga ke akhirnya ...

Ya Rabbul Izzati,
Engkaulah Pemilik segala hati,
Peganglah hati-hati kami,
Peliharalah hati-hati kami,
Jagailah, jagalah dan siramilah hati-hati kami,
Dengan cahaya keimanan kepada-Mu ..

Agar kami bisa terus bermujahadah,
Sampai waktu menentukannya ..
Amiiin ya Rabb ..

- Artikel iluvislam.com

~**~ Andai Masih ada Rindu ~**~



Dan
hati ini tidak bisa meniadakan rasa cinta,
Cinta
yang semakin mendalami diri dan jiwa,
Ku
tak bisa memejamkan rasa,
Saat
ia nyata makin membara,
Membelah setiap indera dan indera,
Sampai aku lemas dalam kemelutnya.

Ya Rabbi
..

Andai
penantian ini ada jawabannya,
Pujuklah
hati ini untuk setia dijalan yang KAU redha,
Hadirkan
ketenangan agar tidak kandas dalam kabut cinta,
Berikan
pedoman agar rindu itu berpada-pada,
Iringilah Maluku beserta iman di dada,
Agar
rasa kasih ini tidak menggores harga diri yang dijaga.

Tapi jika qadha 'dan qadar itu mengatakan sebaliknya,
Kurniai
aku kekuatan untuk melewatinya,
Palingkanlah
cinta ini untuk yang selayaknya,
Karena aku insan yang tiada daya,
Maka
bantulah aku melupakannya,
Jika
itu takdirNYA ..

Allah
..

Andai
masih ada rindu,
Kumohon
hilangkanlah ia dari hatiku,
Karena
ketidakpastian itu mengganggu,
Perasaan
ini mengecewakan insan yang menunggu,
Aku
tidak rela terus terbelenggu,
Dalam
pencarian permata berharga milikMU ..

Amiiin
..

iLuvislam

~**~ Mutiara Sabar ~**~



~ Sabar adalah Kunci Kesenangan .

~ Sabar adalah Benteng dari Kefakiran .

~ Sabar adalah Keberanian .

~ Kesudahan sabar adalah Positif dan Menyenangkan .

~ Sabar termasuk salah satu sebab Kemenangan .

~ Sabar adalah Kendaraan yang tidak akan pernah menjatuhkan pengendaranya .

~ Sabar ada 2 , yaitu sabar terhadap apa yang engkau benci dan sabar terhadap apa yang engkau sukai .

~ Buanglah darimu segala kesusahan yang menimpamu dengan kesabaran yang teguh dan keyakinan yang tinggi .

~ Sesungguhnya di antara perbendaharaan kebajikan adalah sabar terhadap segala musibah dan menyembunyikan musibah itu .

~ Orang yang bersabar pasti akan meraih keberuntungan , meskipun itu diperoleh setelah waktu yang lama .

~ Bagi setiap bencana pasti ada batas yang berakhir padanya , sedangkan obatnya adalah sabar terhadapnya .

~ Kesabaran yang teguh akan memadamkan api nafsu .

~ Seandainya kesabaran berbentuk seorang laki2 atau perempuan , pasti dia adalah seorang laki2 yang shaleh dan perempuan yang shaleha .


almanar

~**~ Bingkisan Nurani ~**~


Mengenali-Mu suatu anugerah,

Anugerah yang tidak terhingga,

Beruntungnya aku,

Dapat mengecapi nikmat ini,

Nikmat menikmati kebesaran-Mu,

Nikmat mengenali-Mu,

Nikmat cinta-Mu yang hakiki.


Tuhan,

Tidak pernah kau tinggalkan aku sendirian,

Setiap detik-detik yang berlalu,

Dapatku rasakan kehadiran-Mu di sisiku,

Dalam setiap salur darahku,

Ku rasakan diri-Mu amat dekat sekali,

Dalam setiap lelah nafasku,

Nama-Mu acap kali di hujung bibirku,

Dalam setiap degupan jantung dan nadiku,

Ada terselit zikir memuji nama-Mu.


Ya Rabbul Izzati,

Diriku belum pernah sekali pun Kau abaikan,

Mahu di kala senang mahupun sukar,

Kau masih tetap setia menemaniku,

Kerna Kau Maha Mengetahui,

Bahawa aku amat memerlukan-Mu setiap masa,

Bahagianya aku menikmati cinta-Mu,

Setiap belaian kasih yang Kau berikan,

Setiap angin rindu yang Kau kirimkan,

Menyebabkan aku bisa tetap teguh meneruskan kehidupan.


Tanpa-Mu,

Siapalah aku,

Melainkan si pengemis,

Yang menagih simpati ramai,

Untuk diberi makan,

Tanpa-Mu,

Aku ibarat pengembara,

Yang asyik mengembara tanpa arah tujuan,

Tanpa-Mu Tuhan,

Aku bukanlah aku yang sekarang Kau lihat.


Di setiap rakaat solatku,

Di setiap bisikan zikirku,

Di setiap bait doaku,

Di situlah nama-Mu terpalit dalam ingatan,

Allah 'Azza Wajalla.


ILuvislam

~**~ CINTA SEGITIGA ~**~


Rasulullah tak pernah keliru dalam menempatkan segala sesuatu . Seperti pada saat beliau bersabda , " Ikatan iman yang paling kuat adalah memberikan loyalitas ( al muwalah ) karena Allah dan memusuhi ( al mu'adah ) juga karena Allah dan membenci karena Allah . ( HR. Ahmad )

Mencintai karena Allah berarti mencintai orang lain karena mereka juga mencintai Allah . Apa bukti bahwa dia mencintai Allah ? Bukan lain adalah " Beriman " . Sebaliknya membenci dan memusuhi karena Allah adalah memusuhi dan membenci orang-orang yang membenci Allah . Apa bukti paling nyata seseorang benci kepada Allah ? pertama " tidak Beriman " selanjutnua memusuhi orang-orang yang beriman dan segala hal yang dia imani .

Tidak salah jika Beliau menyebut konsep al muwalah wal mu'adah ini sebagai ikatan iman yang paling kuat . Ikatan yang apabila terlepas , akan memudahkan ikatan-ikatan iamn yang lain untuk segera terurai . Bukan lain , karena loyalitas dan anti loyalitas adalah konsep untuk memetakan siapa lawan , siapa kawan . Ibarat pasukan perang , inilah panji dan seragam untuk menunjukkan mana yang harus di lindungi dan mana yang harus di habisi . Tanpanya , kebingungan akan melanda , bukannya menghancurkan musuh tapi justru pasukan sendiri yang di tikam mati .

Dan saat ini , krisis al muwalah inilah yang tengah kita hadapi . Musuh-musuh menggempur islam dengan istilah-istilah menyesatkan seperti Terorisme , Radikalisme , Fundamentalisme , Jihadisme , Muslim konservatif , Islam garis keras , Ekstrimis muslim , Islam puritan , anti toleransi , san seabrek istilah lain . Istilah-istilah ini tak ubahnya debu yang mengaburkan pandangan . Seperti halnya laporan-laporan ICG ( International Crisis Group ) yang sering mensimplifikasikan persoalan dan dengan mudahnya mengaitkan seseorang atau instansi dengan terorisme tanpa bukti yang meyakinkan . Akibatnya tidak swdikit umat islam yang akhirnya justru menikam saudara sendiri , memusuhi , mencela , mencibir , dan memandang penuh benci . Enggan memaklumi apalagi memaafkan atas sedikit kesalahan saudaranya , tapi sebaliknya terhadap orang-orang yang jelas-jelas memusuhi Allah dan memusuhi umat islam , toleransilah yang dielu-elukan dengan pemaknaan yang membabi buta . Mereka pun lebih mempercayai omongan berita , analisa dan opini dari orang-orang yang sangat membenci Allah dan menganggapnya sebagai sumber referensi . Ke lubang persepsi apapun opini itu menggiring mereka , mereka manut saja .

Peta keberpihakan pun menjadi kabur dan salah kaprah . Padahal unsur utama al muwalah atau loyalitas adalah keberpihakan dan menolong . sebaliknya unsur al mu'adah yang sangat berpengaruh adalah mencabut keberpihakan dan memberikan perlawanan . Sebab , bagaimana mungkin seseorang menyatakan cinta kepada Allah , tapi di sisi lain berpihak , membela dan main mata dengan orang-orang yang membenci Allah ?

Sudah barang tentu Allah tidak akan menerima cinta segitiga seperti itu . Oleh karenanya , mari kita renungi kembali kepada siapa selama ini kita telah memberikan dukungan ? karena keberpihakan ternyata adalah tali iman yang paling kuat .

ar-risalah

Senin, 05 September 2011

~**~ Buat Yang Masih Mencari ~**~


Mungkin dirimu ditinggalkan,

Mungkin dirimu menyendiri,

Mungkin dirimu di kelilingi,

Mungkin kau hanya menemukan,

Masih belum kau bertemu,

Karena kau tidak tahu,

Apa yang sebenarnya hilang.


Mungkin kau bersedih,

Mungkin kau bergembira,

Mungkin kau biasa-biasa saja,

Namun, kosong itu masih ada.


Pernahkah?

Pada satu ketika kau menyendiri,

Tanpa siapa di sisi,

Kau merasa sedih, mungkin juga benci,

Benci dengan semua makhluk di sekeliling,

Karena mereka meninggalkanmu.


Pernahkah kau bersedih karena diri tidak dipedulikan,

Karena diri tidak sehebat manusia lain,

Lalu di situ kau terduduk,

Menangis apakah luar atau dalam hati.


Tiba-tiba terdengar satu suara halus,

Yang membujuk hati agar jangan bersedih,

Yang memberitahumu bahwa kau tidak sendirian,

Yang meyakinkanmu bahwa awan hitam akan berarak pergi,

Matahari pula akan bersinar kembali.


Dalam waktu yang sama,

Ada juga satu suara parau,

Yang menyuruhmu untuk tidak mempedulikan itu semua,

Segalanya mungkin, mana mungkin ada yang setia menemani,

Yang sanggup mendengar segala keluh-kesahmu,

Yang sanggup memaafkan walau menggunung tinggi dosamu,

Yang sanggup menerima usahamu meskipun tidak sehebat insan lain,

Yang tidak pernah sekalipun menolak untuk berada di sisimu.


Namun, suara halus tadi itu kian sayup-sayup kedengaran,

Kemudian hilang ditenggelamkan suara parau yang menambahkan kebencian di hati,

Tanpa sadar dirimu dikemudikan amarah,

Mencari kesalahan, mencari kesalahan.


Mungkin pernah,

Dirimu merasakan tiada gunanya menjadi baik,

Karena akhirnya kau hanya dikhianati, dibenci dan dicaci maki,

Lalu kau mengalah dan ingin berubah menjadi jahat,

Lalu kau biarkan karena mau menghindari terluka.


Pernahkah kau berpikir?

Andainya Rasulullah SAW juga berpendirian sepertimu,

Mungkinkah Islam akan tersebar ke seluruh dunia?

Oh, itu Rasulullah S.A.W! Bukan aku,

Beliau maksum dan aku tidak.


Buat kau yang bernama diri,

Maksumnya junjungan kita,

Tidak membuat beliau bukan manusia,

Beliau juga punya hati juga punya perasaan,

Beliau juga punya perasaan sedih,

Juga pernah mengalirkan air mata.


Pernahkah Rasulullah S.A.W beralasan sepertimu?

Pernahkah Rasulullah SAW membiarkan suara parau itu menang?

Meski dituduh berbagai macam,

Dihujani dengan berbagai caci-maki,

Malah diancam bunuh.


Tidak!

Beliau tidak pernah membiarkan suara parau itu menang,

Karena beliau tahu, suara halus itu,

Adalah kasih sayang dari Allah,

Yang seringkali insan abaikan,

Yang seringkali dilupakan,

Yang seringkali bergema dalam pikiran,

Namun jarang sekali dibiarkan terus bergema,

Untuk terus membasahi hati yang haus cinta-Nya.


Kau tahu apa yang hilang darimu?

Itulah dia, kau kehilangan cinta kepada Allah,

Jadi, buat kau yang bernama diri,

Duduk, diam dan berpikir,

Dengarlah suara halus itu,

Carilah kembali apa yang hilang darimu,

Karena hanya dengan itu,

Hatimu akan kembali terisi,

Kelak, tidak ada lagi lubang yang bisa mengisi suara parau dalam hati.


- Artikel iLuvislam.com


~**~ Mengapa Hatimu Begitu Keras Dan Hidupmu Terasa Kacau? ~**~





Mengapa Hatimu Begitu Keras Dan Hidupmu Terasa Kacau?

Dunia, lagi- lagi dunia, mengeraskan hati bagi jiwa- jiwa yang lalai. Menundukkan ketegaran bagi pemegang iman yang lemah dan mengacaukan pikir manusia berhati gersang.


Episode selanjutnya, adalah kesempitan dada, hidup penuh dengan goncangan, dan tidak pernah merasakan ketenangan dan kedamaian sama sekali. Betapa kasihannya manusia seperti ini. Ibarat tenggelam dalam lautan luas tanpa batas, dia sama sekali tidak memiliki pegangan apapun, sampai akhirnya dia tenggelam dan... mati.


Tidaklah Allah memberikan hukuman yang lebih besar kepada seorang hamba selain dari kerasnya qalbu dan jauhnya dari Allah subhanahu wa ta'ala. Dan neraka adalah diciptakan untuk melunakkan hati yang keras.


Tengoklah betapa hati yang keras begitu sangat kering dan merongrong hidup manusia tersebut terus-menerus, sedang kegundahannya muncul terhadap segala sesuatu. Jiwanya pun terasa kosong, sehingga bagian tubuhnya yang lain ikut bercermin kepadanya.


Dengarkan lisannya. Dia bergerak tanpa berpikir. Bagai menyebar bulu keluar dijalan, sehingga dalam beberapa detik bulu- bulu itu hilang entah kemana. Ketika manusia tersebut berniat kembali untuk menemukan dan membersihkannya, hal itupun menjadi hal yang mustahil untuk dilakukan. Maka banyak tersakitilah hati- hati saudaranya karena ketajaman kata dari lidah yang tiada berdzikir.

Lisan adalah anak kandung hati. Lisan mengikuti hati. Hati yang keras adalah hati yang kosong dari berbagai nasehat yang baik, dan akan menjadi buta karenanya. Dan bila seseorang telah buta hatinya maka ia akan semakin jauh dari cahaya Illahi.

Begitulah gambaran jelas ketika kekerasan hati sudah terlanjur menancap dan akhirnya si manusia hanya menjadi budak dan bulan- bulanan nafsu, sedang setan sebagai pengemudinya. Naudzubillah...


Maka tidak adalah keraguan atas firman Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman Dalam Az Zumar 22 : "Maka celakalah bagi mereka yang keras qalbunya dari berdzikir kepada Allah. Mereka berada dalam kesesatan yang nyata."


Sungguh betapa betapa kasihan manusia- manusia itu...

...Tidaklah Allah memberikan hukuman yang lebih besar kepada seorang hamba selain dari kerasnya qalbu dan jauhnya dari Allah subhanahu wa ta'ala. Dan neraka adalah diciptakan untuk melunakkan hati yang keras...

Saudaraku...


Dalam sendiri, jujurlah pada diri, apakah kau merasa jauh dari Allah? Jika ya, mungkin saja keadaan hatimu sudah sedemikian mengeras. Dan pantaslah jika kau bersedih, sebab hati yang paling jauh dari Allah adalah hati yang paling keras, dan jika hati sudah mengeras maka indrawi pun terasa gersang. Hatimu yang keras bisa saja ditimbulkan oleh empat hal yang dilakukan melebihi kebutuhan: makan, tidur, bicara, dan pergaulan.


Maka Berhentilah!...


Sudahilah derita penyiksaan atas dirimu sendiri itu!Sudahilah semua kekacauan hidupmu yang diakibatkan kekerasan hatimu ini! Tidakkah kau kasihan melihat sampai seperti itu kau mendholimi dirimu sendiri?


Menyerahlah!...


Karena hanya Allah yang akan mengeyangkan batinmu dengan kebahagiaan.Bukankah itu yang selama ini kau cari?. Menyerahlah kepada sang Maha Rahman, sumber kebahagiaan sejatimu.


Kembalilah!...


Kembalilah untuk berkelana mengarungi makna-makna Kalamullah dan ayat-ayat-Nya yang nampak di pelupuk matamu, dan kau pun akan menuai hikmah-hikmah yang langka dan faedah-faedah yang indah. Jika hatimu senantiasa disuapi dzikir dan disirami dengan berfikir serta dibersihkan dari kerusakan, maka kau pasti akan melihat keajaiban dan diilhami hikmah.


Bukankah selama ini kaupun tumbuh dalam kasih sayang dan kelembutan Allah sang maha rahman, lalu mengapa kau tetap harus berkeras hati menyebarkan kekerasan dan kekasaran hati dan lisanmu kepada sesamamu? Tidakkah dapat kau rasakan kasih dari Tuhanmu?


Bukankah Allah juga mengkaruniakan akal kepada kita untuk menjadi manusia berhati lembut dan penuh kasih sayang? Lalu mengapa kau masih berkasar hati? ataukah sudah karena saking terlalu banyaknya dosa yang menutup sehingga cahaya hati terlalu susah untuk menyinari lagi?


Saudaraku...


Tidak setiap orang yang berhias dengan ilmu dan hikmah serta memeganginya akan hidup dalam kebaikan. Kecuali jika mereka menghidupkan qalbu dan mematikan hawa nafsunya. Adapun mereka yang membunuh hatinya dengan menghidupkan hawa nafsunya, maka tak akan muncul hikmah dari lisannya.


Dan siapapun yang ingin mensucikan hatinya maka ia harus mengutamakan Allah dibanding keinginan dan nafsu jiwanya.


Kerapuhan hati kita adalah karena lalai dan merasa aman, sedang tenangnya batin adalah karena takut kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala dan dzikir. Maka tengoklah dan belajarlah dari sebuah hati yang merasa zuhud dari hidangan-hidangan kenikmatan dunia, dia akan duduk menghadap hidangan-hidangan akhirat. Sebaliknya jika ia ridha dengan hidangan-hidangan dunia, ia akan terlewatkan dari hidangan akhirat.


Siapapun, siapapun yang menempatkan hatinya disisi Rabb-nya, ia akan merasa tenang dan tentram. Dan siapapun yang melepaskan hatinya di antara manusia, ia akan semakin kacau dan gersang hatinya.


Ingatlah! Kecintaan terhadap Allah tidaklah akan masuk ke dalam hati yang teramat mencintai dunia kecuali seperti masuknya gajah ke lubang jarum.

...Kecintaan terhadap Allah tidaklah akan masuk ke dalam hati yang teramat mencintai dunia kecuali seperti masuknya gajah ke lubang jarum...

Hati kitapun bisa sakit seperti halnya badan yang bisa terluka. Dan obat dari semua itu adalah dengan bertaubat. Hati pun bisa tumpul dan berkarat, seperti benda yang di umbar begitu saja tanpa ada perhatian untuk mengurusnya. Dan cemerlangnya semua itu adalah dengan berdzikir. Hati bisa pula telanjang sebagaimana badan, dan pakaian keindahannya adalah taqwa. Hati pun bisa lapar dan dahaga sebagaimana badan, maka makanan dan minumannya adalah mengenal Allah subhanahu wa taala, cinta, tawakkal, bertaubat dan tunduk patuh hanya kepada Allah Subhanahu Wata'ala.


Saudaraku...


Betapapun kerasnya hidupmu sekarang, namun jagalah hatimu agar senantiasa lembut, mendamaikan dan menyejukkkan, paling tidak untuk dirimu sendiri dahulu. Ketahuilah, bahwa hanya orang yang baik yang akan selalu dekat dengan kebaikan, dan kebaikan akan selalu mendekatkan kepada rahmat dan keberuntungan.


Jika Allah Subhanahu wa Wa'ala cinta kepada seorang hamba, maka Allah Subhanahu wa Ta'ala akan memilih dia untuk diri-Nya sebagai tempat pemberian nikmat-nikmat-Nya, dan Ia akan memilihnya di antara hamba-hamba-Nya, sehingga hamba itu pun akan menyibukkan harapannya hanya kepada Allah. Hatinya senantiasa dengan berdzikir kepada-Nya, anggota badannya selalu dipakai untuk berkhidmat kepada-Nya.


Wahai jiwa.. tunduklah! Tunduklah kepada sang penguasa langit dan bumi, sang pemegang nyawa dan ubun- ubun manusia,sang penggerak dan pencipta jagad raya. Tunduklah dalam keikhlasan dan kepasrahan kepadaNya.


Wahai jiwa.. damailah! Damailah dalam kelembutan dan kebaikan sebagai cerminan rahmat dari sang maha Penyayang kepada hamba- hambanya yang senantiasa memenuhi celah kosong mereka dengan keagungan dan keperkasaanNya yang Abadi.


(Syahidah/Voa-islam.com)