Jumat, 28 Oktober 2011

~**~ Saat Kau Merasa Allah Sangat Dekat Denganmu ~**~


Saudaraku, pernahkah sejenak kita mengistirahatkan batin kita, yang lelah, yang telah terlalu jauh melangkah, yang bahkan kita sendiri tidak mengerti sampai dimana dan seberapa jauh kita telah melangkah?. Sejenak tengok bekas jejak kita dibelakang, apakah telah berbelok terlalu jauh sehingga kita berada dalam tempat yang tidak indah sekarang ini?


Sejenak, berdialoglah dengan diri sendiri, batin kita sediri dengan jujur. Jika memang jawabnya adalah "ya, aku sudah terlalu jauh melangkah, dan terlalu berat menyakiti diri sendiri dengan kesalahan yang justru aku menikmatinya". Maka berhentilah, sebelum hatimu semakin mengeras, dan dekatilah sang Maha menyembuhkan dirimu dari luka masa lalu dan sang maha Menghapus semua kesalahanmu.


Saat kau merasa Allah sangat dekat dengan hatimu, maka jiwamu pun menghangat. Tidak akan ada lagi celah untuk kebencian, kemarahan atau bahkan hanya sekedar sifat tidak ramah.

Yang tersisa, adalah senyum penuh ketulusan serta sikap yang mendamaikan, bahkan untuk dirimu sendiri. Rasakanlah betapa godaan pahala itu akan selalu mengusikmu untuk selalu meraihnya dan tanpa meluangkan sedetikpun untuk melewatkannya.


Saat kau merasa Allah sangat dekat denganmu, maka tak perlu kau umbar kata untuk sekedar mendapat penilaian benar dari manusia disekelilingmu.Jika kau memang bersalah, keluasan hatimu akan berkata jujur karena kau tahu dengan itu kau akan dicintai Allah. ketika kau telah berlaku baik, namun manusia masih membencimu, maka kau akan merasa tidak perlu lah membalas orang yang memakimu, melainkan batinmu hanya akan sibuk mengkoreksi diri dan memperbaiki kesalahanmu, hanya karena Allah.


Dan sebaliknya, Saat kau merasa Allah sangat dekat denganmu,tidak penting untukmu ketika mereka memuji, melainkan kesadaranmu berkata, bahwa kesemuanya hanya karena rahmat Allah.

Saat kau merasa Allah dekat denganmu, kau tak akan pernah merasa sendiri, walaupun sebuah mata melihat kau sedang sendiri. Lihatlah betapa dirimu begitu akan asyik dengan berdua- duaanmu denganNya, sehingga ketika kau berada dalam keadaan yang Allah tidak ridho kepadamu, dan seketika itu kau akan merasa asing berada didalamnya. Kakimu pun melangkah dan tubuhmu mengikuti kehendak sang raja yaitu hati untuk pergi dan menjauhi wilayah maksiat tersebut.


Saat kau merasa Allah ada bersamamu dan begitu dekat denganmu, entah dari mana, namun ketenangan ajaib merasuki sendi tubuhmu. Sungguh hanya akan dirasakan oleh diri dan hatimu sendiri. Bukan hanya sebagai fantasi dan rasa yan hanya kau rasa, namun sungguh kedamaian itu benar- benar nyata.


Saat kau merasa sangat dekat dengan Allah, seakan semua yang kau butuhkan benar- benar sangat tercukupi. Apakah ada kekurangan yang lebih kurang melainkan sebuah hati yang selalu berteriak tanpa syukur?


Beruntunglah bagi saudara- saudaraku yang merasa sangat dekat dengan Allah. Hati mereka yang tunduk akan dengan selalu mengindahkan hidup dan jalan kehidupan mereka. Allah sang maha pengasih, telah menjadikan batin- batin yang mengakrabinya bagai sebuah pabrik kebahagiaan dan kedamaian yang siap untuk dipersembahkan kepada siapapun yang berada didekat mereka.


Apa kau heran? apa ada yang sedang berkomentar dalam batinmu, dengan kalimat "bagaimana bisa?". Atau bahkan mungkin ada dari bagian dari dirimu yang sedang tertawa, karena membayangkannya pun akan sangat sulit untukmu?.

Ketahuilah bahkan kau bisa dengan mudah berubah menjadi dirimu yang lain saat kau mengenalNya. Hati yang keras dan beku itu akan dengan seketika merunduk dan melunak, derai tawa lalaimu akan sontak berubah menjadi hujan tangis karena menyadari betapa menggunung catatan dosamu.


Saat kau masih berpikir atau bahkan tertawa, atau tidak perduli sekarang ini, maka kau adalah orang yang paling pantas dikasihani di dunia ini. Lihatlah, bahkan untuk melihat sebuah kedamaian dan keindahanpun kau tak sanggup lagi. Betapa hatimu sudah benar- benar terbolak balik, namun kau tidak merasa.


Ini bukan hanya sekedar cerita sambil lalu saja. Bukan juga sekedar picisan pembunuh waktu yang sesaat bisa menghibur. Kau tak akan pernah tahu sebelum kau sendiri mencobanya, begitu nikmat saudaraku, yaitu saat batinmu begitu sibuk berada dan berdua dengan Allah...

Kau tak akan pernah bisa tahu dan mengerti sebelum kau sendiri mencoba dan merasakanNya...



(NayMa/Voa-islam.com)

Rabu, 26 Oktober 2011

~**~ Air Mata Seorang Lelaki ~**~


Air mata seorang lelaki,

Andai mengalir karena kecewa dengan cinta wanita,

Maka hilanglah sifat pemimpinnya.


Air mata seorang lelaki,

Andai mengalir karena kecewa dengan dunia,

Maka hilanglah sifat redhanya.


Air mata seorang lelaki,

Andai mengalir karena tidak sanggup melihat kesusahan orang tuanya,

Maka terbitlah sifat belas ehsannya.


Air mata seorang lelaki,

Andai mengalir karena terluka,

Maka hilanglah sifat kekuatannya.


Air mata seorang lelaki,

Andai mengalirnya karena takut Allah S.W.T,

Maka bergembiralah,

Karena air mata yang sedikit itu mampu,

Memadamkan api neraka kelak.


Rasulullah S.A.W telah bersabda:


"Bahwa tidak akan masuk neraka orang menangis karena takut kepada Allah SWT sehingga ada air susu kembali ke tempat asalnya."


Dalam sebuah kitab Daqa'iqul Pers menjelaskan bahwa akan didatangkan seorang hamba pada hari kiamat nanti, dan sangat beratlah timbangan kejahatannya, dan telah diperintahkan untuk dimasukkan ke dalam neraka.


Maka salah satu dari rambut-rambut matanya berkata:


"Ya Tuhanku, Rasul Engkau Nabi Muhammad SAW telah bersabda, siapa yang menangis karena takut kepada Allah SWT, maka Allah SWT mengharamkan matanya itu ke neraka dan sesungguhnya aku menangis karena amat takut kepada-Mu."


Akhirnya Allah SWT mengampuni hamba itu dan menyelamatkannya dari api neraka dengan berkat sehelai rambut yang pernah menangis karena takut kepada Allah SWT Malaikat Jibril AS mengumumkan, telah selamat Fulan bin Fulan karena sehelai rambut.


Dalam sebuah kitab lain, Bidayatul-Hidayah, diceritakan bahwa pada hari Kiamat nanti, akan didatangkan neraka jahanam dengan mengeluarkan suaranya, suara nyala api yang sangat mengintimidasi, semua umat menjadi berlutut karena kesusahan menghadapinya.


Allah S.W.T berfirman:


"Kamu lihat (pada hari itu) setiap umat berlutut (yakni merangkak pada lututnya). Tiap-tiap umat dipanggil ke buku amalannya. (Dikatakan kepadanya) Pada hari ini kamu dibalasi menurut apa-apa yang telah kau kerjakan." (Surah al-Jathiyah ayat 28)


Setelah mereka mendekati neraka, mereka mendengar kegeraman api neraka dengan api apinya, dan diterangkan dalam kitab tersebut bahwa suara nyala api neraka itu dapat didengar sejauh lima ratus tahun perjalanan.


Pada waktu itu, akan berkata setiap orang hingga Nabi-nabi dengan ucapan:


"Diriku, diriku (selamatkanlah diriku Ya Allah) kecuali hanya seorang nabi saja yang akan berkata," Umatku, umatku. "


Beliau adalah junjungan besar kita Nabi Muhammad SAW Pada waktu itu akan keluarlah api neraka jahim seperti gunung-gunung, umat Nabi Muhammad SAW berusaha menghalanginya dengan berkata:


"Wahai api! Demi hak orang-orang yang shalat, demi hak orang-orang yang ahli sedekah, demi hak orang-orang yang khusyuk, demi hak orang-orang yang berpuasa, supaya engkau kembali."


Meskipun dikata demikian, api neraka itu tetap tidak mau kembali, lalu malaikat Jibril berkata,:


"Sesungguhnya api neraka itu menuju kepada umat Muhammad SAW"


Kemudian Jibril membawa semangkuk air dan Rasulullah meraihnya. Berkata Jibril A.S.:


"Wahai Rasulullah, ambillah air ini dan siramkanlah kepadanya."


Lalu beliau mengambil dan menyiramkannya pada api itu, maka padamlah api itu. Setelah itu Rasulullah SAW pun bertanya kepada Jibril AS:


"Wahai Jibril, apakah air itu?"


Maka Jibril berkata:


"Itulah air mata orang durhaka di kalangan umatmu yang menangis karena takut kepada Allah SWT Sekarang aku diperintahkan untuk memberikannya kepadamu agar engkau menyiramkan pada api itu." Maka padamlah api itu dengan izin Allah S.W.T. "


Telah bersabda Rasulullah S.A.W:


"Ya Allah, anugerahilah kepada kami dua buah mata yang menangis karena takut kepada-Mu, sebelum tidak ditemunya air mata."


-Artikel iluvislam.com


~**~ Wahai wanita, Sudahilah Ujian Kalian Untuk Kami ~**~


Wahai wanita...



Kami hanyalah insan yang lemah.

Yang bisa saja hilang pertahanan kami,

Saat godaanmu telah merasuki diri kami.


Apakah kau tahu bahwa,

Sulit untuk kami menahan pandangan

untuk tidak melihat kejeliataanmu yang kau suguhkan kepada kami.

Apalagi jika Allah menambah ujian bagi kalian dengan bentuk tubuh yang aduhai dan wajah yang mempesona.


Maka dari itulah tutupilah tubuh kalian dengan pakaian yang longgar,

Dan bentangkan kerudung hingga ke dada kalian.


Wahai wanita, kau lebih terhormat dan kami akan menghormatimu, jika kau menghormati dirimu sendiri.


Apakah kau tahu bahwa,

Susah bagi kami untuk tidak mendengar

Suaramu yang begitu lembut dan indah mengalun

Masuk dalam telinga dan merasuki hati kami

Yang kemudian seakan menghapus akal sehat kami

Karena itu tegaskanlah suara kalian

Tatkala berbicara di berhadapan dengan kami

Dan berbicaralah seperlunya kepada kami.


Wahai wanita, kau lebih terhormat dan kami akan menghormatimu, jika kau menghormati dirimu sendiri.


Kami juga sulit menahan

Bayangan-bayangan pesona kalian.

Dan keluasan hati kalian dalam menerima setiap uneg- uneg kami.

Kau yang memang memiliki bakat menjadi ibu,

Yang dengan dewasa, kau mengerti saat sifat kanak- kanak kami.

Dari itulah mengapa waktu luang kami kadangkala akan sering terisi

oleh bayangan-bayangan kalian.

Maka janganlah kalian membiarkan diri

menjadi curahan hati bagi kami dan atau sebaliknya.


Tidak ada yang lebih dahsyat bagi kami

Selain kenyataan akan godaan kalian atas kami.

Kami hanya insan lemah,

Bila harus berhadapan dengan kalian.


Lihatlah...


Betapa kekerasan hati kami dengan mudah bisa luluh,

Hanya dengan senyum dan kemanjaan kalian.

Dan hati kami akan bergetar

ketika menyaksikan kalian menangis.


Wahai wanita...



Jangan tampilkan dirimu begitu murah dihadapan kami.

Kau lebih terhormat dan kami akan menghormatimu,

Jika kau menghormati dirimu sendiri.

Jangan kau obral perhiasaanmu bagi sembarang mata.

Kecuali dengan terhalalkannya dirimu atas sebuah akad nikah dan mahar dari kami.

Wahai wanita...


Apakah kau tahu bahwa, Allah telah memberikan amanah sekaligus cobaan bagi keindahan kalian tersebut.


Maka janganlah kau sia- siakan sehingga Allah murka atasmu.

Maha Besar dan Maha Suci Allah yang tahu betapa lemahnya kami...

YA Rabb, ampunilah kami.

Untuk setiap pandangan yang tak terjaga,

untuk iman yang tak dipelihara,

lisan yang merayu dan hati yang tak terhijab.

Wahai wanita...

Kau lebih terhormat dan kami akan menghormatimu, jika kau menghormati dirimu sendiri.


(Syahidah/voa-islam.com)

~**~ Kau Bilang Kau Sahabat ~**~


Kau bilang kau sahabat,


Sehingga dirinya menaruh percaya,


Namun percaya yang diharap,


Kian pudar ditelan zaman,


Sejalan tuanya umur persahabatan.


Kau bilang kau sahabat,


Kisah baiknya kau kecilkan,


Hikayat buruknya kau besarkan,


Sedang dia menyebar baikmu,


Sedang dia mengubur burukmu.


Kau bilang kau sahabat,


Salah temanmu kau biarkan,


Katamu, dia hidup dia aku hidup aku,


Sedang dia tidak jemu ingatkan salahmu,


Khawatir nasibmu.


Kau bilang kau sahabat.


Aibnya kau cerita, bahan ketawa,


Bukan hanya kepada seorang, kepada semua,


Sedang maruahmu dijaga olehnya,


Sedang aibmu erat digenggamnya.


Kau bilang kau sahabat,


Baikmu hanya dirimu saja,


Tidak peduli kepada si dia,


Katamu, dia sudah baik sempurna,


Tidak perlu diajak diundang,


Ah! Kau lupa, dia juga manusia.


Kau bilang kau sahabat,


Ya, kau memang sahabat baginya,


Meskipun doamu tidak,


Namun doanya untukmu tetap tersedia,


Percaya yang kian sirna,


Dikukuh kembali, dipatri rapi,


Ya, dia masih percaya,


Percaya kau sebagai sahabatnya.


Baginya kau masih sahabat,


Sahabat dunia akhirat,


Walau bagimu dia bukan siapa,


Bagimu dia hanya sahabat dunia.


pena Kelana


-Artikel iluvislam.com


Senin, 17 Oktober 2011

~**~ aku Cemburu Ya Allah ! ~**~



Di hening pagi,

Ketika sang surya masih samar-samar memancarkan sinarnya,

Ketika dedaunan masih basah disirami embun,

Ketika seluruh alam masih sunyi,

Diriku hanya bertemankan sepi.

Aku melihat alam ciptaan Allah,

Langit yg membiru dan terbentang luas,

Pepohonan hijau yang tidak henti berzikir kepada Allah,

Kerdil aku rasakan ketika berada di hadapanMu, ya Allah,

Aku tertunduk,

Tabir mata mulai digenangi air jernih,

Aku hanyut dibawa bayangan pikiran.

Peristiwa-peristiwa semalam,

Seringkali menerjang pikiran,

Biarpun mencoba dihapus dan dilupa,

Namun tetap tidak akan pergi begitu saja,

Pengalaman hidup jauh dari jalan redhaNya,

Membuatkanku benar-benar derita,

Tidak mau aku kembali melalui jalan yang sama.

Ya Allah, aku cemburu!

Aku cemburu kepada mereka,

Mereka yang memiliki hati yg dipenuhi dengan cinta,

Cinta kepada siapa?

Cinta kepada Engkau yg menciptakanku,

Jiwa mereka dihiasi dengan semangat jihad,

Hati mereka diterangi dengan nur cinta yang abadi,

Iman memenuhi ruang2 sanubari,

Jalan perjuangan sedia mereka tempuhi,

Meskipun mmpunyai ranjau yang melukai.

Segala ujian yang datang,

Dengan tabah mereka lalui,

Setiap torehan dan cacian,

Tidak pula mereka peduli,

Karena hati mereka begitu asyik,

Terleka dan tenggelam oleh manisnya cintaMu.

Sedang aku di sini,

Dalam kesamaran masih mencari-cari,

Ke mana arah diri,

Setiap kelemahan sedikit demi sedikit ku mencoba perbaiki,

Membersihkan kembali segumpal darah yang bernama hati,

Iman yang baru mulai untuk bercahaya kembali,

Aku rasa begitu payah untuk dipertahankan.

Betapa hebatnya perang,

Yang terjadi antara iman dan nafsu,

Terkadang aku merasa ingin berhenti,

Berhenti dari melanjutkan langkah ini,

Tetapi aku tahu,

Bukan mudah untuk menggapai cinta hakiki,

Pengorbanan dan kesakitan harus aku lalui,

Demi sebuah akhir yang bahagia,

Yaitu sebuah tempat di surga yang ku damba.

Hembusan angin menyadarkanku kembali,

Ya Allahu Ya Rabbi,

CintaMu menjadi dambaanku,

Dalam keheningan pagi ini,

Aku menadahkan tangan,

Bemohon dan merayu kepadaMu,

Ampunkan segala dosa-dosaku,

Meskipun sangat berat ujian yang Engkau berikan,

Demi setetes cinta aku relakan,

Ya Allah berikanku kekuatan,

Amin ya Rabbal 'Alamin ...


iluvislam