Dengan nama Allah
Sebaik-baik Pemberi ..
Namamu kah yang tertulis di luh mahfuz sana ?
Engkau kah yang bakal menemaniku jalan menuju syurga ?
Dirimukah yang akan melengkapkan separuh dari agamaku ?
Aduhai pria ..
Adakah kau yang tercipta untukku ?
Jawab pertanyaanku ini ..
Jawab !
Kau takkan pernah dapat memberi jawaban
Karena jawabannya bukan di tanganmu
Tetapi di tanganNya ..
Di tangan Tuhan kita , Allah
Tuhanku dan Tuhanmu
Gelisahku memikirkan dirimu
Dan ketakutanku memikirkan Tuhanku
Aduhai pria
Maafkan aku ..
Ketakutanku pada Tuhanku melebihi kegelisahanku memikirkanmu
Jemput diriku apabila waktunya tiba
Sebelum sampai saat itu , biarkan aku sendiri bersama Dia
Akan kucipta cinta bersama Dia
Sebelum kucipta cinta antara kita
Jadilah dirimu kumbang yang hebat
Dan doakan aku agar menjadi bunga yang mekar
"i've leave him for the sake of Allah"
Sesungguhnya Allah takkan pernah mensia-siakan pengorbananmu sayang
Bilamana kita tinggalkan semua ini karena Allah semata
Yakinlah !
Akan ada sesuatu yang indah untukmu di pengakhiran nanti .
Dan sesungguhnya hari kemudian
itu lebih baik bagimu
daripada yang sekarang (permulaan).
Dan kelak Tuhanmu
pasti memberikan karunia-Nya kepadamu ,
lalu (hati) kamu menjadi puas.
[Ad dhuha: 4 & 5]
Untuk itu
Aku tinggalkan dirimu padaNya
Sesungguhnya
aku bertawakkal
kepada Allah Tuhanku dan Tuhanmu.
Tidak ada suatu binatang melata
melainkan Dia-lah yang memegang ubun-ubunnya.
Sesungguhnya Tuhanku di atas jalan yang lurus.
(Allah Maha Adil)
[Hud: 56]
usah bersedih atas perpisahan sementara ini
jika benar dia tercipta untukmu
tiada apa yang dapat menghalangnya
sebelum saat itu tiba
berdoalah pada Allah moga diberi kekuatan
mohonlah padanya dengan penuh mengharap
Yakinlah pada janji Allah!
Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula). Mereka (yang dituduh) itu bersih dari apa yang dituduhkan oleh mereka (yang menuduh itu). Bagi mereka ampunan dan rezki yang mulia (surga)
[An Nur: 26]
Beruntunglah kamu !
tatkala Allah memilihmu untuk menyedari hakikat perhubungan antara lelaki dan wanita
Allah memilihmu sayang
Jangan pernah sia-siakan kasih sayang Allah ini
maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya
sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu
dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya
[ As Syams: 8-10]
Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan:
"Tuhan kami ialah Allah"
kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka,
maka malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan:
"Janganlah kamu takut dan janganlah merasa sedih;
dan gembirakanlah mereka
dengan jannah yang telah dijanjikan Allah kepadamu
[Fussilat:30]
Dan tika kamu merasa lemah
Mohonlah kekuatan dariNya
Allah itu dekat
yakin pasti
Dan jika syaitan mengganggumu dengan suatu gangguan,
maka mohonlah perlindungan kepada Allah.
Sesungguhnya Dia-lah yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui
[Fussilat:36]
Sayang,
kamu intan terpilih
jagalah kilauanmu sayang
jangan biarkan sang kumbang merosakkannya sebelum yang halal tiba
aku mendoakanmu
sentiasa
Karya asal : daffodil At-toriq
iLuvislam
Selasa, 15 Desember 2009
Taubat
Ketika waktu membutakan hati
Lebih dari sekedar kekosongan jiwa
Hampa .. Tanpa adanya diri-Mu ..
Saat sujudku memberi setetes embun kasih sayang-Mu
Menjadi samudera iman tak terganti yang akan selalu memuji Engkau ..
Aku tak kan sanggup menerka jawaban takdir-Mu
Karena itu kuterbangkan jiwa dan raga ini
Dengan sayap-sayap do'a yang berdzikir atas keagungan-Mu ..
Di dalam pecahan-pecahan cermin dosaku
Kusandarkan letihku tuk bertaubat dalam seribu asa ampunan-Mu
Cahaya putih-Mu merata dalam tiap tetes air mata
membawa bintang-bintang fana menanti syurga-Mu ..
Hingga kurebahkan raga tuk kembali menjadi debu
Jiwa ini hanya kutujukan hanya kepada-Mu
Ya Allah ..
" Sesungguhnya Allah membentangkan tangan-Nya di siang hari untuk menerima taubat orang yang membuat kesalahan pada malam hari sampai matahari terbit dari barat "
Rasulullah SAW bersabda :
" Barang siapa yang Allah maukan kebaikan untuknya , niscaya Dia akan mengujinya dengan kesusahan "
( Riwayat Al-Bukhari )
iLuvislam
Minggu, 13 Desember 2009
Tanya Kenapa ???
A s s a l a m u a l a i k u m ,
Segala puji yang selayaknya buat Yang Maha Mencipta sekalian makhluk di atas muka bumi ini, TUHAN penguasa alam semesta. Hanya pada-Nya sahajalah segala pertolongan , petunjuk, keampunan, taubat, kecintaan dan pengharapan wajar disandarkan. Semoga DIA sentiasa menyinari hati-hati maksiat ini dengan cahaya Rabbani-Nya agar jendela hati dapat disinari cahaya keimanan justeru mendekatkan diri ini kepada Khaliq yang sebenar.
Selawat dan salam ke atas junjungan besar yang tercinta, Nabi Muhammad s.a.w, penyudah segala Nabi dan Rasul, pembawa rahmat ke seluruh alam. Semoga Allah mengampunkan diri ini dan generasi terdahulu di kalangan para sahabat, tabiin, tabi’ tabiin dan seluruh ‘ulama yang telah banyak menyumbangkan jasa untuk Ad-Din Allah. Tanpa mereka, tidaklah akan berkembang pelan tindakan dakwah untuk memimpin umat Islam ke jalan yang mendapat Mardhatillah.
KITA BERTANYA : KENAPA AKU TAK DAPAT APA YG AKU IDAM-IDAMKAN?
QURAN MENJAWAB:
“Boleh jadi kamu membenci sesuatu padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi pula kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu, Allah mengetahui sedang kamu tidak mengetahui.”
- Surah Al-Baqarah ayat 216
———————————
KITA BERTANYA : KENAPA UJIAN SEBERAT INI?
And here is the rest of it.
QURAN MENJAWAB
“Allah tidak membebani seseorang itu melainkan sesuai dengan kesanggupannya. “
- Surah Al-Baqarah ayat 286
———————————
KITA BERTANYA : KENAPA RASA FRUSTASI?
QURAN MENJAWAB
“Jgnlah kamu bersikap lemah, dan jgnlah pula kamu bersedih hati, padahal kamulah org2 yg paling tinggi darjatnya, jika kamu org2 yg beriman.”
- Surah Al-Imran ayat 139
———————————
KITA BERTANYA : BAGAIMANA HARUS AKU MENGHADAPINYA?
QURAN MENJAWAB
“Wahai orang-orang yang beriman! Bersabarlah kamu (menghadapi segala kesukaran dalam mengerjakan perkara-perkara yang berkebajikan) , dan kuatkanlah kesabaran kamu lebih daripada kesabaran musuh, di medan perjuangan), dan bersedialah (dengan kekuatan pertahanan di daerah-daerah sempadan) serta bertaqwalah (be fearfull of Allah The Almighty) kamu kepada Allah supaya, kamu berjaya (mencapai kemenangan). “
KITA BERTANYA : BAGAIMANA HARUS AKU MENGHADAPINYA?
QURAN MENJAWAB
“Dan mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan jalan sabar dan mengerjakan sembahyang; dan sesungguhnya sembahyang itu amatlah berat kecuali kepada orang-orang yang khusyuk”
- Surah Al-Baqarah ayat 45
KITA BERTANYA : APA YANG AKU DAPAT DRPD SEMUA INI?
QURAN MENJAWAB
“Sesungguhnya Allah telah membeli dari org2 mu’min, diri, harta mereka dengan memberikan syurga utk mereka… ?
- Surah At-Taubah ayat 111
———————————
KITA BERTANYA : KEPADA SIAPA AKU BERHARAP?
QURAN MENJAWAB
“Cukuplah Allah bagiku, tidak ada Tuhan selain dari Nya. Hanya kepadaNya aku bertawakkal. “
- Surah At-Taubah ayat 129
——————————–
KITA BERKATA : AKU TAK DAPAT TAHAN!!!
QURAN MENJAWAB
“… ..dan jgnlah kamu berputus asa dr rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dr rahmat Allah melainkan kaum yg kafir.”
- Surah Yusuf ayat 12
——————————–
KITA BERTANYA : KENAPA AKU DIUJI?
QURAN MENJAWAB
“Apakah manusia itu mengira bahawa mereka dibiarkan saja mengatakan; “Kami telah beriman,” (”I am full of faith to Allah”) sedangkan mereka tidak diuji? Dan sesungguhnya Kami telah menguji org2 yg sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui org2 yg benar dan, sesungguhnya Dia mengetahui org2 yg dusta.”
-Surah Al-Ankabut ayat 2-3
By:Insan Kamil
Jumat, 11 Desember 2009
Kerendahan Hati
Kalau engkau tak mampu menjadi beringin
yang tegak di puncak bukit
Jadilah belukar, tetapi belukar yang baik ,
yang tumbuh di tepi danau
Kalau kamu tak sanggup menjadi belukar ,
Jadilah saja rumput, tetapi rumput yang
memperkuat tanggul pinggiran jalan
Kalau engkau tak mampu menjadi jalan raya
Jadilah saja jalan kecil,
Tetapi jalan setapak yang
Membawa orang ke mata air
Tidaklah semua menjadi kapten
tentu harus ada awak kapalnya ....
Bukan besar kecilnya tugas yang menjadikan tinggi
rendahnya nilai dirimu
Jadilah saja dirimu ....
Sebaik-baiknya dari dirimu sendiri
---------------------------------------------------------------------------------------------------
Dari Abu Hurairah , Rasulullah saw bersabda:
مَا نَقَصَتْ صَدَقَةٌ مِنْ مَالٍ , وَمَا زَادَ اللهُ عَبْدًا بِعَفْوٍ إِلاَّ عِزًّا , وَمَا تَوَاضَعَ أَحَدٌ ِللهِ إِلاَّ رَفَعَهُ اللهُ
Tidak akan berkurang suatu harta karena dishadaqahkan , dan Allah tidak akan menambahkan bagi seorang hamba yang pemaaf melainkan kemuliaan dan tidaklah seseorang merendahkan hatinya karena Allah , melainkan Allah akan mengangkat derajatnya .( Muslim )
( Taufik Ismail )
Kamis, 10 Desember 2009
“ Semuanya karena Allah ”
Bila kita memandang segalanya datang dari Allah
Yang menciptakan segalanya ,
Yang menimpakan ujian ,
Yang menjadikan sakit hatimu ,
Yang membuat keinginanmu terhalang ,
Serta menyusahkan hidupmu ,
Pasti akan damailah hatimu
Karena Allah telah mentakdirkan segalanya
Bukan untuk sesuatu yang sia-sia ...
Bukan karena Allah tidak tahu derita hidupmu ,
Retaknya hatimu ,
Tapi mungkin itulah yang Dia mau
Karena Dia Tahu
Hati yang beginilah yang lebih lunak ,
Mudah untuk dekat dan akrab dengan-Nya ...
( iluvislam )
Senin, 07 Desember 2009
Munajat
Ya Allah , walaupun aku tak bisa menatap wajahMu , Engkau benar-benar Maha menyaksikan dan memperhatikanku . Engkaulah yang menciptakan aku , Engkau yang membentuk rupa dan tubuhku , Engkau Ya Allah .. yang senantiasa mengurus diriku setiap saat .
Engkau Ya Allah .. yang memberi rezeki , Engkau Ya Alllah .. yang menutupi kebusukanku , menutupi aib-aibku , menutupi kekurangan-kekuranganku , sehinggga ada orang lain yang masih mau bersahabat , berteman , dan menghormatiku .
Andaikata Allah membeberkan kebusukanku , aib-aibku , kekurangan-kekuranganku , niscaya tidak ada seorangpun yang akan menoleh kepadaku . Tetapi semua titipan ini tidak pernah aku hargai . Bahkan menganggap semuanya milikku , bukan milikMu .
Mana Kehebatan manusia ??? sekuat apapun akhirnya Binasa di makan ulat dan cacing . Orang sekaya apapun akhirnya Binasa , tidak bisa membawa harta . Setinggi apapun kedudukan , akhirnya menjadi penghuni Tanah .
Oleh karena itu Ya Allah , bila tiba masanya , Engkau mengakhiri penghidupanku , hamba mohon akhiri dengan " KHUSNUL KHOTIMAH " jauhkan hatiku dari sifat Riya' dan Sombong . Jangan kau masukkan aku bersama orang-orang yang Ingkar dan Kufur . Karuniakan kepadaku Ya Allah Kebaikan di dunia dan di akhirat . Hiasilah hidupku dengan Islam , dan matiku bersama Islam .
Ya Allah , Tuhan yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang . Hamba menadah tangan kepadaMu .. Ampunilah dosaku yang lalu , sekarang dan yang akan datang . Dengarlah Munajatku yang hina ini . Serta Maqbulkanlah dengan Ridho dan MaghfirohMu .
Amin Ya Rabbal ' Alamin ...
( Mutiara Amaly )
Engkau Ya Allah .. yang memberi rezeki , Engkau Ya Alllah .. yang menutupi kebusukanku , menutupi aib-aibku , menutupi kekurangan-kekuranganku , sehinggga ada orang lain yang masih mau bersahabat , berteman , dan menghormatiku .
Andaikata Allah membeberkan kebusukanku , aib-aibku , kekurangan-kekuranganku , niscaya tidak ada seorangpun yang akan menoleh kepadaku . Tetapi semua titipan ini tidak pernah aku hargai . Bahkan menganggap semuanya milikku , bukan milikMu .
Mana Kehebatan manusia ??? sekuat apapun akhirnya Binasa di makan ulat dan cacing . Orang sekaya apapun akhirnya Binasa , tidak bisa membawa harta . Setinggi apapun kedudukan , akhirnya menjadi penghuni Tanah .
Oleh karena itu Ya Allah , bila tiba masanya , Engkau mengakhiri penghidupanku , hamba mohon akhiri dengan " KHUSNUL KHOTIMAH " jauhkan hatiku dari sifat Riya' dan Sombong . Jangan kau masukkan aku bersama orang-orang yang Ingkar dan Kufur . Karuniakan kepadaku Ya Allah Kebaikan di dunia dan di akhirat . Hiasilah hidupku dengan Islam , dan matiku bersama Islam .
Ya Allah , Tuhan yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang . Hamba menadah tangan kepadaMu .. Ampunilah dosaku yang lalu , sekarang dan yang akan datang . Dengarlah Munajatku yang hina ini . Serta Maqbulkanlah dengan Ridho dan MaghfirohMu .
Amin Ya Rabbal ' Alamin ...
( Mutiara Amaly )
Jumat, 04 Desember 2009
PilihanNya ..
Bariskan harapan pada Istikharah sepenuh hati rela ..
Biarkan Allah pilih untukku ..
Pilihan Allah tak selalu Indah seindah inginku ..
Tapi itu pilihanNya ..
Tiada yang lebih Baik dari pilihanNya ..
Mungkin Kebaikan itu bukan pada orang yang terpilih itu ..
Tapi pada Jalan yang ku pilih ..
Mungkin Juga Kebaikan itu terletak pada Keikhlasanku menerima keputusan Sang Kekasih Tertinggi ..
Tempat memberi dan menerima Segala Cinta ..
( Mutiara Amaly )
Resep Sakit Jiwa
" Hendaklah mengambil beberapa buah Akar Keikhlasan ,Daun-Daun Kesabaran , dan Perasan Kerendahan Hati . Letakkan semua dalam wadah Ketaqwa'an , lalu tuangkan ke dalam Cairan Rasa Takut , kemudian Aduk dengan Api Kesedihan . Saringlah dengan saringan Kewaspadaan dan kemudian ambil Ramuan itu dengan Tangan Kejujuran , lalu minumlah dari Gelas Istighfar yang telah di campurkan dengan Air Kesolehan . Sesudah itu jauhkan diri dari Rakus dan Serakah , InsyaAllah dengan izin Allah Ta'ala akan sembuh dari penyakit Jiwa . "
( Mutiara Amaly )
Minggu, 15 November 2009
My Great Abi
Hati Seorang Ayah …
Suatu ketika, ada seorang anak wanita bertanya kepada Ayahnya, tatkala tanpa sengaja dia melihat Ayahnya sedang mengusap wajahnya yang mulai berkerut-merut dengan badannya yang terbungkuk-bungkuk, disertai suara batuk-batuknya. Anak wanita itu bertanya pada ayahnya: Ayah ,mengapa wajah Ayah kian berkerut-merut dengan badan Ayahyang kian hari kian terbungkuk?” Demikian pertanyaannya, ketika Ayahnya sedang santai di beranda. Ayahnya menjawab : “Sebab aku Laki-laki.” Itulah jawaban Ayahnya. Anak wanita itu berguman : ” Aku tidak mengerti.”
Dengan kerut-kening karena jawaban Ayahnya membuatnya tercenung rasa penasaran. Ayahnya hanya tersenyum, lalu dibelainya rambut anak wanita itu, terus menepuk nepuk bahunya, kemudian Ayahnya mengatakan : “Anakku,
kamu memang belum mengerti tentang Laki-laki.” Demikian bisik Ayahnya, membuat anak wanita itu tambah kebingungan.
Karena penasaran, kemudian anak wanita itu menghampiri Ibunya lalu bertanya :”Ibu mengapa wajah ayah menjadi berkerut-merut dan badannya kian hari kian terbungkuk? Dan sepertinya Ayah menjadi demikian tanpa ada keluhan dan rasa sakit?”
Ibunya menjawab: “Anakku, jika seorang Laki-laki yang benar benar bertanggung jawab terhadap keluarga itu memang akan demikian.”Hanya itu jawaban Sang Bunda.
Anak wanita itupun kemudian tumbuh menjadi dewasa, tetapi dia tetap saja penasaran.
Hingga pada suatu malam, anak wanita itu bermimpi. Di dalam mimpi itu seolah-olah dia mendengar suara yang sangat lembut, namun jelas sekali. Dan kata-kata yang terdengar dengan jelas itu ternyata suatu rangkaian kalimat sebagai jawaban rasa penasarannya selama ini.
“Saat Ku-ciptakan Laki-laki, aku membuatnya sebagai pemimpin keluarga serta sebagai tiang penyangga dari bangunan keluarga, dia senantiasa akan menahan setiap ujungnya, agar keluarganya merasa aman teduh dan terlindungi. ”
“Ku-ciptakan bahunya yang kekar & berotot untuk membanting tulang menghidupi seluruh keluarganya & kegagahannya harus cukup kuat pula untuk melindungi seluruh keluarganya. ”
“Ku-berikan kemauan padanya agar selalu berusaha mencari sesuap nasi yang berasal dari tetesan keringatnya sendiri yang halal dan bersih, agar keluarganya tidak terlantar, walaupun seringkali dia mendapatkan cercaan dari anak-anaknya. ”
“Kuberikan Keperkasaan & mental baja yang akan membuat dirinya pantang menyerah, demi keluarganya dia merelakan kulitnya tersengat panasnya matahari, demi keluarganya dia merelakan badannya basah kuyup kedinginan karena tersiram hujan dan hembusan angin, dia relakan tenaga perkasanya terkuras demi keluarganya & yang selalu dia ingat, adalah disaat semua orang menanti kedatangannya dengan mengharapkan hasil dari jerih payahnya.”
“Ku berikan kesabaran, ketekunan serta keuletan yang akan membuat dirinya selalu berusaha merawat & membimbing keluarganya tanpa adanya keluh kesah, walaupun disetiap perjalanan hidupnya keletihandan kesakitan kerap kali menyerangnya. ”
“Ku berikan perasaan keras dan gigih untuk berusaha berjuang demi mencintai & mengasihi keluarganya, didalam kondisi & situasi apapun juga, walaupun tidaklah jarang anak-anaknya melukai perasaannya melukai hatinya. Padahal perasaannya itu pulayang telah memberikan perlindungan rasa aman pada saat dimana anak-anaknya tertidur lelap. Serta sentuhan perasaannya itulah yang memberikan kenyamanan bila saat dia sedang menepuk-nepuk bahu anak-anaknya agar selalu saling menyayangi & mengasihi sesama saudara.”
“Ku-berikan kebijaksanaan & kemampuan padanya untuk memberikan pengetahuan padanya untuk memberikan pengetahuan & menyadarkan, bahwa Istriyang baik adalah Istri yang setia terhadap Suaminya, Istri yang
baik adalah Istri yang senantiasa menemani. & bersama-sama menghadapi perjalanan hidup baik suka maupun duka, walaupun seringkali kebijaksanaannya ituakan menguji setiap kesetiaan yang diberikan kepada Istri, agar tetap berdiri, bertahan, sejajar & saling melengkapi serta saling menyayangi.”
“Ku-berikan kerutan diwajahnya agar menjadi bukti bahwa Laki-laki itu senantiasa berusaha sekuat daya pikirnya untuk mencari & menemukan cara agar keluarganyabisa hidup di dalam keluarga bahagia & BADANNYA YANG TERBUNGKUK agar dapat membuktikan, bahwa sebagai laki-laki yang bertanggungjawab terhadap seluruh keluarganya, senantiasa berusaha
mencurahkan sekuat tenaga serta segenap perasaannya, kekuatannya, keuletannya demi kelangsungan hidup keluarganya. ”
“Ku-berikan Kepada Laki-laki tanggung jawab penuh sebagai Pemimpin keluarga, sebagai Tiang penyangga, agar dapat dipergunakan dengan sebaik-baiknya.dan hanya inilah kelebihan yang dimiliki oleh laki-laki, walaupun sebenarnya tanggung jawab ini adalah Amanah di Dunia & Akhirat.”
Terbangun anak wanita itu, dan segera dia berlari, berlutut & berdoa hingga menjelang subuh. Setelah itu dia hampiri bilik Ayahnya yang sedang berdoa, ketika Ayahnya berdiri anak wanita itu merengkuh dan mencium telapak tangan Ayahnya. ” AKU MENDENGAR & MERASAKAN BEBANMU, AYAH.”
Dunia ini memiliki banyak keajaiban, segala ciptaan Tuhan yang begitu agung, tetapi tak satu pun yang dapat menandingi keindahan tangan Ayah… With Love to All Father ” JIKA KAMU MENCINTAI Ayah mu / sekarang merasa sebagai AYAH KIRIMLAH CERITA INI KEPADAORANG LAIN, AGAR SELURUH ORANG DIDUNIA INI DAPAT MENCINTAI DAN MENYAYANGI AYAHNYA & Dan Mencintai Kita Sebagai Seorang Ayah.
Berbahagialah bagi anda yang masih mempunyai ayah serta ibu, jangan tunggu waktu untuk berbakti padanya. Atau jika anda adalah seorang ayah atau ibu, berilah anak anak anda kasih dan sayang yang sangat mereka dambakan dari anda sekalian.
kangrohman " miLis "
Hati Adalah Radar Yang Ajaib
Hati Itu Kunci
Pernahkah anda rasa berdebar-debar, gelisah, tidak tenteram, tidak sedap hati dan sebagainya?
Semua fenomena itu sebenarnya adalah isyarat yang dipancarkan oleh hati seseorang bahawa ada sesuatu yang menjadi ancaman kepada diri manusia dan ianya dapat dikesan oleh hati.
Sabda Rasullulah s.a.w: 'Sesungguhnya di dalam diri manusia itu ada seketul daging. Jika daging itu baik, maka baiklah seluruh anggota badannya. Tetapi seandainya daging itu rosak dan kotor, maka kotor dan rosaklah seluruh anggota badannya. Dan daging yang dimaksudkan adalah hati.'
Hati adalah ibarat raja bagi tubuh badan manusia. Di sinilah tersimpan tenaga yang hebat seperti pemikiran dan tenaga emosi. Jika hati seseorang itu diisi dengan sifat mahmudah(baik) maka hebatlah seluruh anggota badannya dan akan melahirkan seseorang yang berakhlak mulia. Jika hati telah dikotori dengan sifat mazmumah(keji) maka rosaklah peribadi dan akhlak seseorang itu.
Hati adalah radar yang hebat untuk mengesan perbuatan manusia, sama ada mengesan perkara yang baik atau buruk. Apabila kita melakukan perbuatan yang berdosa, kita akan mudah untuk rasa berdebar-debar dan cemas.Seterusnya ia akan menyebabkan kita rasa gelisah dan tertekan.
Isyarat ini sebenarnya bertujuan untuk menyuruh supaya seseorang untuk kembali pada Allah. Apabila kita memohon keampunan dan bertaubat maka hati kita akan kembali tenang.Hati yang berpenyakit dari segi batin perlu dirawat seberapa segera kerana ianya bukan sahaja memberikan kemudaratan pada ketenteraman jiwa malah boleh menyebabkan penyakit pada anggota badan.
Bagaimana hati mendapat tenaga dan kekuatan?
Makanan hati adalah taqwa kepada Allah.Zikir, membaca Al-Quran, menuntut ilmu agama, memberi zakat, bersedekah dan berbaik sangka adalah makanan hati yang enak dan lazat. Jika hati tidak diberi makan, maka seseorang itu akan menghidap penyakit batin dan zahir.Dengan cara memberikan makanan pada hati,barulah seseorang berhak untuk memperolehi kebahagiaan.
Apakah cara untuk merawat hati yang berpenyakit dan menghidupkan hati yang mati?
Caranya ialah dengan bertaubat.Meminta keampunan, mengingati kematian dan sentiasa melakukan amal kebajikan.Ini akan memulihkan dan menghidupkan semula hati.
Hanya dengan mengingati Allah seperti dalam firman Allah;
'(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.' (Ar-Ra'd :28)
Apabila hati kita mendustakan ayat-ayat Allah maka termasuklah kita dalam kategori hati yang berpenyakit sepertimana firmanNya;
'Dalam hati mereka ada penyakit, lalu ditambah Allah penyakitnya; dan bagi mereka siksa yang pedih, disebabkan mereka berdusta.' (Al-Baqarah:10)
Oleh itu,apabila hati kita mengesan sesuatu yang tidak menyenangkan maka marilah kita segera kembali kepada Allah sebelum hati kita menjadi keras.Ingatlah pesananNya yang bermaksud:
'Belumkah datang waktunya bagi orang-orang yang beriman, untuk tunduk hati mereka mengingat Allah dan kepada kebenaran yang telah turun (kepada mereka), dan janganlah mereka seperti orang-orang yang sebelumnya telah diturunkan Al Kitab kepadanya, kemudian berlalulah masa yang panjang atas mereka lalu hati mereka menjadi keras. Dan kebanyakan di antara mereka adalah orang-orang yang fasik.'(Al-Hadid:16)
www.iluvislam.com
mindataqwa*
Bagian TUBUH Yang Paling BERARTI !!
Ibuku selalu bertanya padaku apa bagian tubuh yang paling
penting. Bertahun-tahun, aku selalu menerka dengan jawaban yang
aku anggap benar.
Ketika aku muda, aku fikir suara adalah yang paling penting bagi
kita sebagai manusia, jadi aku jawab, "Telinga, Bu."
Jawab Ibuku, "Bukan. Ramai orang yang tuli. Tapi, teruslah
memikirkannya dan aku menanyakanmu lagi nanti."
Selang beberapa tahun kemudian, dia bertanya padaku lagi. Sejak
jawaban pertama, kini aku yakin jawaban kali ini pasti benar. Jadi,
kali ini aku mengatakan, "Bu, penglihatan sangat penting bagi
semua orang, jadi pastilah mata kita."
Dia memandangku dan berkata, "Kamu belajar dengan cepat, tapi
jawabanmu masih salah karena ramai orang yang buta."
Gagal lagi, aku meneruskan usahaku mencari jawaban baru dan dari
tahun ke tahun, Ibu terus bertanya padaku beberapa kali dan
jawabannya selalu, "Bukan. Tapi, kamu semakin pandai dari tahun ke
tahun, anakku."
Akhirnya tahun lalu, kakekku meninggal. Semua keluarga bersedih.
Semua menangis. Bahkan, ayahku menangis. Aku mengingatinya karena
itulah saat kedua kalinya aku melihatnya menangis. Ibuku
memandangku ketika tiba giliranku untuk mengucapkan selamat
tinggal pada kakek.
Dia bertanya padaku, "Apakah kamu sudah tahu apa bagian tubuh
yang paling penting, sayang?"
Aku terkejut ketika Ibu bertanya pada saat seperti ini. Aku sering
berfikir, ini hanyalah permainan antara Ibu dan aku.
Ibu melihat tanda kebingungan diraut wajahku dan memberitahu,
"Pertanyaan ini penting. Ini akan menunjukkan padamu apakah kamu
sudah benar-benar "hidup". Untuk semua bagian tubuh yang kamu
beritahu padaku dulu, aku selalu berkata kamu salah dan aku telah
memberitahu kamu kenapa. Tapi, hari ini adalah hari di mana kamu
harus belajar pelajaran yang sangat penting."
Dia memandangku dengan wajah keibuan. Aku melihat matanya penuh
dengan airmata. Dia berkata, "Sayangku, bagian tubuh yang paling
penting adalah bahumu."
Aku bertanya, "Apakah kerana fungsinya untuk menahan kepala?"
Ibu membalas, "Bukan, tapi karena bahu dapat menahan kepala
seorang teman atau orang yang kamu sayangi ketika mereka menangis.
Kadang-kadang dalam hidup ini, semua orang perlu bahu untuk
menangis. Aku cuma berharap, kamu punya cukup kasih sayang dan
teman-teman agar kamu selalu mempunyai bahu untuk menangis bila-
bila pun kamu memerlukannya."
Akhirnya, aku tahu, bagian tubuh yang paling penting adalah tidak
menjadi orang yang mementingkan diri sendiri. Tetapi, simpati
terhadap penderitaan yang dialami oleh orang lain.
Orang akan melupakan apa yang kamu katakan.
Orang akan melupakan apa yang kamu lakukan.
Tetapi, orang TIDAK akan pernah lupa bagaimana kamu membuat mereka berarti.
Just because the past is painful, Doesn’t mean the future will be. So never let events from the past,
Change the events for future, or You will be miserable forever…
iluvislam.com
penting. Bertahun-tahun, aku selalu menerka dengan jawaban yang
aku anggap benar.
Ketika aku muda, aku fikir suara adalah yang paling penting bagi
kita sebagai manusia, jadi aku jawab, "Telinga, Bu."
Jawab Ibuku, "Bukan. Ramai orang yang tuli. Tapi, teruslah
memikirkannya dan aku menanyakanmu lagi nanti."
Selang beberapa tahun kemudian, dia bertanya padaku lagi. Sejak
jawaban pertama, kini aku yakin jawaban kali ini pasti benar. Jadi,
kali ini aku mengatakan, "Bu, penglihatan sangat penting bagi
semua orang, jadi pastilah mata kita."
Dia memandangku dan berkata, "Kamu belajar dengan cepat, tapi
jawabanmu masih salah karena ramai orang yang buta."
Gagal lagi, aku meneruskan usahaku mencari jawaban baru dan dari
tahun ke tahun, Ibu terus bertanya padaku beberapa kali dan
jawabannya selalu, "Bukan. Tapi, kamu semakin pandai dari tahun ke
tahun, anakku."
Akhirnya tahun lalu, kakekku meninggal. Semua keluarga bersedih.
Semua menangis. Bahkan, ayahku menangis. Aku mengingatinya karena
itulah saat kedua kalinya aku melihatnya menangis. Ibuku
memandangku ketika tiba giliranku untuk mengucapkan selamat
tinggal pada kakek.
Dia bertanya padaku, "Apakah kamu sudah tahu apa bagian tubuh
yang paling penting, sayang?"
Aku terkejut ketika Ibu bertanya pada saat seperti ini. Aku sering
berfikir, ini hanyalah permainan antara Ibu dan aku.
Ibu melihat tanda kebingungan diraut wajahku dan memberitahu,
"Pertanyaan ini penting. Ini akan menunjukkan padamu apakah kamu
sudah benar-benar "hidup". Untuk semua bagian tubuh yang kamu
beritahu padaku dulu, aku selalu berkata kamu salah dan aku telah
memberitahu kamu kenapa. Tapi, hari ini adalah hari di mana kamu
harus belajar pelajaran yang sangat penting."
Dia memandangku dengan wajah keibuan. Aku melihat matanya penuh
dengan airmata. Dia berkata, "Sayangku, bagian tubuh yang paling
penting adalah bahumu."
Aku bertanya, "Apakah kerana fungsinya untuk menahan kepala?"
Ibu membalas, "Bukan, tapi karena bahu dapat menahan kepala
seorang teman atau orang yang kamu sayangi ketika mereka menangis.
Kadang-kadang dalam hidup ini, semua orang perlu bahu untuk
menangis. Aku cuma berharap, kamu punya cukup kasih sayang dan
teman-teman agar kamu selalu mempunyai bahu untuk menangis bila-
bila pun kamu memerlukannya."
Akhirnya, aku tahu, bagian tubuh yang paling penting adalah tidak
menjadi orang yang mementingkan diri sendiri. Tetapi, simpati
terhadap penderitaan yang dialami oleh orang lain.
Orang akan melupakan apa yang kamu katakan.
Orang akan melupakan apa yang kamu lakukan.
Tetapi, orang TIDAK akan pernah lupa bagaimana kamu membuat mereka berarti.
Just because the past is painful, Doesn’t mean the future will be. So never let events from the past,
Change the events for future, or You will be miserable forever…
iluvislam.com
Enam Pertanyaan Imam Ghazali
1. Apakah yang paling dekat dengan diri kita di dunia?
2. Apakah yang paling jauh daripada diri kita di dunia?
3. Apakah yang paling besar di dunia?
4. Apakah yang paling berat di dunia?
5. Apakah yang paling ringan di dunia?
6. Apakah yang paling tajam di dunia?
Pada suatu hari Imam Ghazali berkumpul bersama-sama dengan murid-muridnya lalu beliau bertanya beberapa soalan:
PERTAMA : beliau bertanya apakah yang paling dekat dengan diri kita di dunia lalu muridnya menjawab :"Orang tua, guru, kawan dan sahabat". Imam Ghazali menjelaskan bahawa semua jawapan yang diberikan adalah benar tetapi jawapan yang paling tepat sekali bagi soalan ini ialah 'mati'. Sila rujuk surah Ali 'Imran ayat 185.
KEDUA : beliau bertanya apakah yang paling jauh daripada diri kita di dunia lalu muridnya menjawab :" negara China, bulan, matahari dan bintang". Lalu Imam Ghazali menegaskan bahawa semua jawapan yang diberi adalah betul tetapi yang paling betul ialah 'masa lalu'. Walau dengan apa cara sekali pun kita tidak akan dapat kembali ke masa lalu. Oleh sebab itu kita mesti menjaga hari ini dan hari mendatang dengan amalan soleh agar kita tidak sesal di kemudian hari nanti.
KETIGA : beliau bertanya tentang apakah yang paling besar di dunia ini lalu muridnya menjawab: " Gunung, bumi, matahari". Lalu Imam Ghazali menjelaskan bahawa semua jawapan yang diberi adalah tepat tetapi yang paling tepat ialah 'nafsu'. Maka kita mesti berhati-hati dengan nafsu kita, jangan sampai nafsu mengheret kita ke neraka jahanam. Rujuk surah al-A'raf ayat 179
KEEMPAT : beliau bertanya tentang apakah yang paling berat di dunia lalu muridnya menjawab :" besi, gajah". Imam Ghazali mengatakan bahawa semua jawapan adalah benar tetapi yang paling benar ialah 'menanggung amanah'. Segala tumbuhan, binatang, gunung ganang tidak sanggup memikul amanah tetapi manusia sanggup memikulnya ketika Allah meminta untuk memikul amanah khalifah di bumi. Manusia ramai yang rosak dan binasa kerana tidak mampu memikul amanah dengan baik akibat kecuaian dan kedegilan mereka dalam mengikut lunas yang telah ditetapkan oleh syarak.
KELIMA : beliau menyoal tentang apakah yang paling ringan di dunia lalu muridnya menjawab :" Kapas, angin, debu dan awan". Imam Ghazali menyatakan bahawa semua jawapan yang diberi adalah benar tetapi yang paling benar ialah 'meninggalkan sembahyang' kerana manusia sering mempermudah dan meringankan sembahyang disebabkan terlalu mementingkan urusan dunia.
KEENAM : beliau bertanya tentang apakah yang paling tajam di dunia lalu muridnya menjawab:''Pedang". Imam Ghazali mengatakan bahawa jawapan itu adalah betul tetapi yang paling betul ialah 'lidah manusia' di mana disebabkan lidah maka manusia suka menyakiti dan melukai perasaan orang lain sehingga berlakunya perbalahan dan perpecahan.
www.iluvislam.com
oleh: wardah_afifah
Sabtu, 14 November 2009
Menuju Ke Syurga Bukan Mudah
Perjalanan ke syurga dilingkungi dengan duri dan onak. Manakala jalan ke neraka dikelilingi dengan keinginan syahwat. Demikian ditegaskan oleh Nabi Muhammad saw. mengenai dua jalan yang ditempuhi oleh manusia.
Syurga ialah tempat kenikmatan dan kebahagiaan di akhirat yang dikurniakan kepada hamba-hamba Allah yang beramal soleh. Neraka pula tempat azab keseksaan disediakan untuk mereka yang beramal tholeh (kejahatan).
Untuk melayakkan diri ke syurga, seseorang itu mestilah menempuh banyak ujian seperti melaksanakan suruhan Allah dan rasul serta menjauhi laranganNya. Kesemua ini memerlukan semangat dan kekuatan yang bermula dari keimanan kepada Allah. Sudah tentu untuk mengerjakan solat, puasa, haji dan amal kebajikan lain amat payah kecuali bagi mereka yang beriman. Sebab itulah Nabi mengatakan jalan ke syurga penuh dengan kesusahan.
Bukan mudah untuk masuk ke syurga. Kita kena bermujahadah atau berjuang melawan nafsu untuk melakukan kebaikan. Syaitan dan nafsu memang menyuruh kita berbuat kejahatan dan tidak menggalakkan kita melakukan kebajikan. Jika kita turutkan kehendak syaitan sudah tentu kita tidak mampu melakukan sebarang kebajikan.
Sebaliknya jalan ke neraka amat mudah kerana dikelilingi dengan kehendak syahwat. Semua manusia memang cenderung mengikut kehendak nafsu dan syahwat. Syaitan pula sentiasa mendorong manusia mengikut hawa nafsu. Amat mudah melakukan kejahatan.
Nah, di depan kita terbentang dua jalan. Terpulang kepada kita jalan mana untuk diikuti. Tepuk dada dan tanyakan iman - bukan tanya selera yang memang suka kepada nafsu.
Betapa tak susah masuk syurga? Dalam satu keterangan dinyatakan: orang jahil semuanya binasa kecuali yang berilmu. Orang berilmu semuanya binasa kecuali yang beramal. Orang beramal semuanya binasa kecuali yang ikhlas. Untuk mencapai darjah keikhlasan perlu banyak berjuang. Ibarat mendaki bukit yang tinggi, hanya orang yang lasak saja berjaya sampai ke mercu.
Kebahagiaan di dunia belum menjadi pasport untuk ke syurga. Malahan adalah menjadi kesalahan jika kekayaan yang didapati tidak diperolehi dan dibelanjakan secara Islamik.
Semua manusia inginkan hidup senang. Kesenangan di dunia hanya sementara manakala kesenangan akhirat kekal abadi. Orang yang bijak sudah tentu memilih kesenangan yang hakiki bukan yang bersifat sementara. Hanya orang yang cetek akal saja memilih kesenangan dunia dan mengenepikan kesenangan akhirat.
Syaitan selalu membisikkan kepada kita tentang amal kita yang banyak walaupun baru sikit benar. Kita gembira apabila dipuji manusia. Timbul rasa ujub dan riak yang memusnahkan pahala. Kita tak perasan kita sebenarnya berdosa sebaliknya menyangka kita masih beramal soleh. Kita mesti mengawas dari serangan penyakit batin seperti ria, ujub, bongkak, sombong, dengki yang kesemuanya merosakkan amalan. Di sini peranan ilmu tasauf yang perlu kita pelajari dan dalami.
Perlu kita ketahui sebelum kita melakukan sebarang ketaatan, Allah sudah terlebih dulu mendahului dan mengingati kita. Kalau Allah tak gerakkan kita untuk beramal, kita tak akan beramal. Ini maknanya Allah mendahului kita. Jangan sangka kita yang beramal, sebenarnya Allah menggerakkan kita beramal. Jadi soal pahala tak timbul. Sepatutnya kita bersyukur kerana Allah gerakkan kita beramal.
Bagaimana kita mahu mendabik dada tentang amalan kita? Saidina Ali yang sudah dijamin masuk syurga pun mengeluh kerana bimbang kurang amalan sedangkan perjalanan ke syurga amat jauh. Saidina Ali memang terkenal dengan zuhud dan banyaknya melakukan amal ibadat. Bagaimana dengan diri kita? Saidina Ali Menggigil mengenangkan bekalan yang sikit untuk perjalanan ke akhirat yang jauh.
Kesimpulannya kita terpaksa mengharung kesusahan mencari ilmu akhirat serta mengamalkannya. Kesusahan dalam hal akhirat adalah rahmat. Dengan kesusahan ini Allah mengampun dan meninggikan darjat kita. Dunia bukan tempat bersenang-lenang. Kesenangan hanya di akhirat. Seseorang tidak diberi pahala jika tidak bersusah-payah menempuh dugaan dan cabaran.
Ingat sekali lagi pesanan Nabi saw “Jalan ke Syurga dikelilingi dengan kepayahan. Jalan ke Neraka pula dikelilingi dengan nafsu dan syahwat.” Oleh itu, utamakanlah kepayahan kerana itu jalan ke syurga. Jauhilah kesenangan berbentuk nafsu syahwat kerana itu jalan ke neraka. Wallahu ‘Alam. .
www.iLuvislam.com
editor:everjihad
Jumat, 13 November 2009
Perempuan-Perempuan Itu !
Saya teringat kepada perempuan-perempuan itu !
Hari ini saya teringat kepada beberapa orang perempuan. Hem… Siapakah yang saya teringat itu? Perempuan-perempuan ini, ada yang saya kenal masa tadika. Ada pula yang saya kenal masa sekolah rendah. Ada pula yang saya kenal masa sekolah menengah. Apabila saya dewasa, saya berusaha memeriksa latar belakang perempuan-perempuan ini, dan mengkaji kehidupan mereka. Mudah cerita, saya suka dengan perempuan-perempuan ini sebenarnya. Pada saya, mereka amat bermakna dalam kehidupan saya. Oleh kerana saya teringat akan mereka, maka saya ingin perkenalkan mereka kepada kalian.
Perempuan-perempuan ini, adalah perempuan-perempuan yang dilupakan. Hari ini, perempuan melihat kepada siapa untuk mereka contohi? Hari ini, lelaki akan memilih perempuan yang bagaimana untuk dijadikan isteri? Hari ini, ibu bapa akan membesarkan anak perempuan mereka mengikut perempuan yang mana? Hari ini, masyarakat akan mengangungkan perempuan yang bagaimana? Hari ini, perempuan jenis apakah yang dikira sebagai mulia? Hari ini, perempuan bagaimanakah yang lelaki puja? Persoalan ini, anda boleh jawab sendiri di dalam hati, dengan melihat keadaan sekeliling kita. Anda akan melihat satu jawapan yang sama, walau di mana sahaja anda berada. Perempuan jenis ‘itu’. ‘Itu’ itu anda terjemahkan sendiri dengan pengamatan anda pada keadaan hari ini.
Kita lihat hari ini, masyarakat, baik lelaki atau perempuan, orang tua atau anak-anak, telah melupakan sebahagian perempuan-perempuan agung yang sepatutnya dijadikan contoh, qudwah untuk wanita-wanita seluruh dunia, sepanjang zaman. Sesungguhnya, figur-figur inilah yang mengusung panji ISLAM dalam kehidupan, seterusnya memuliakan diri mereka dengan kalimah ALLAH SWT. Maka hari ini, saya nak memperingati perempuan-perempuan yang dilupakan oleh ummah ini.
Ramai manusia sudah melupakan Ummul Mukminin Khadijah binti Khuwailid. Dialah yang digelar Afifah Solehah (wanita suci). Seorang wanita yang sanggup berkorban segala kekayaannya untuk membantu dakwah Rasulullah SAW. Dialah yang paling pertama beriman, tanpa meragukan seruan Rasulullah SAW. Dialah wanita, yang menenangkan suaminya yang ketakutan tanpa memperlekehkan. Dialah wanita, yang tegar bertahan susah senang bersama suaminya, sehingga nyawa ditarik ALLAH SWT. Bayangkan, dia adalah seorang yang kaya raya, hartawan, tetapi sanggup dipulau bersama Rasulullah SAW selama 3 tahun 3 bulan dan makan pucuk kayu sahaja hingga pecah-pecah mulut.
Ramai juga terlupa dengan Fatimah Az-Zahrah binti Rasulullah SAW. Dialah yang bertahan di sisi Rasulullah SAW ketika ayahandanya itu diseksa teruk. Tanpa kecewa, tanpa rasa hendak berputus asa, dia sentiasa membantu ayahandanya yang sering disakiti. Tangannya yang bersih dan suci itulah yang mencuci najis yang dibalingkan ke tubuh ayahandanya. Tangannya yang suci itulah yang membersihkan segala luka ayahandanya. Seorang wanita yang tabah, kuat menempuhi segala dugaan.
Ramai yang telah terlupa akan seorang wanita bernama Asiah. Dia adalah isteri kepada Firaun yang menentang Musa. ALLAH telah menjadikan bicara lembutnya menyelamatkan Musa AS dari dibunuh Firaun. ALLAH juga menjadikan dia antara yang beriman dengan seruan Musa AS. Malah, ALLAH telah merakamkan namanya di dalam Al-Quran, dan menjanjikan kepadanya syurga atas balasan ketabahannya dalam mengharungi hidup bersama Firaun dan menerima segala seksaannya dalam mengekalkan deen ISLAM dalam dirinya.
Ramai pula yang tidak tahu berkenaan Masyitah. Dia adalah tukang penyisir rambut anak Firaun. Beriman kepada ALLAH SWT dan Nabi Musa, kemudian keimanannya diketahui oleh Firaun. Akhirnya dia bersama suami, serta anaknya yang masih bayi telah dicampakkan ke dalam kuali penuh minyak mendidih. Walaupun nyawa di hujung tanduk, imannya tidak tergadai, malah terjun dengan penuh keyakinan. Masyitah mati syahid mempertahankan imannya dari digadai.
Ramai juga yang telah terlupa kepada Si Suci Maryam, ibu kepada Isa AS. Sang Perawan itu menjaga dirinya, mengabdikan diri dalam bilik yang terkunci, ALLAH memuliakannya dengan memilih Zakaria as sebagai penjaga. Maryam yang suci inilah dipilih ALLAH untuk mengandungkan Isa AS. Apabila dia melahirkan Isa AS dan ditohmah dengan pelbagai dugaan, dia bergantung kepada ALLAH, dan bersangka baik atas segala apa yang berlaku ke atasnya. Akhirnya anaknya Isa AS boleh berbicara dan menyeru manusia sedari buaian.
Siapakah yang hendak mencontohi Nusaibah RAH? Ketika Perang Uhud, Nusaibah keluar memberi minum kepada pasukan Muslimin yang kehausan dan merawat mereka yang mendapat luka. Apabila tentera Islam menjadi terdesak dan lari dari medan perang, cuma ada seratus orang sahaja yang tetap bertahan dan Nusaibah adalah salah seorang yang menghunuskan pedang serta memakai perisai bagi melindungi Rasulullah dari diserang musuh. Kesungguhan Nusaibah melindungi Rasulullah begitu hebat, hinggakan Rasulullah berkata, “Aku tidak menoleh ke kiri dan ke kanan kecuali melihat Ummu Imarah (Nusaibah) berperang dihadapanku.”
Ketika itu, anaknya Abdullah luka parah ditikam musuh. Dia mengikat luka anaknya lalu berkata, “Bangun wahai anakku.” Anaknya itu terus bangun dan melawan tentera musuh. Rasulullah yang melihat peristiwa itu bersabda. “Wahai Ummu Imarah, siapakah yang mampu berbuat seperti mana yang engkau lakukan?” Ketika tentera musuh yang menikam anaknya itu menghampiri, Rasulullah berkata kepadanya, “Ini dia orang yang telah melukakan anakmu.” Nusaibah menghampiri orang itu dan menikam betisnya dengan pedang. “Ya, Ummu Imarah! Engkau berjaya membalasnya,” kata Rasulullah sambil tersenyum melihat kesungguhan Nusaibah hatta Rasulullah SAW pun bersorak untuknya. Siapakah yang mengingati Ummu Imarah ini?
Siapakah pula yang hendak menjadi seperti Ummu Sulaim? Dia berkahwin dengan Abu Talhah dengan mahar iman. Abu Talhah seorang kafir ketika itu, jatuh hati kepada Ummu Sulaim yang masih muslim. Ummu Sulaim berkata: “Jika hendak mengahwiniku, maka maharnya adalah iman”. Maka islamlah Abu Talhah. Sehingga ada sahabat yang berkata, “Aku belum pernah melihat seorang wanita sama sekali yang lebih mulia maskawinnya dibandingkan dengan maskawin Ummu Sulaim.” Malah, dia mentarbiyyah suaminya, sehingga suaminya menjadi seorang sahabat yang komited. Siapa yang tidak kenal dengan Abu Talhah? Dialah yang menyambut semua panahan yang ditujukan kepada Rasulullah SAW, pada hari Uhud dengan belakang tubuhnya. Lihatlah bagaimana Ummu Sulaim mentarbiyyah suaminya? Adakah lagi isteri yang sebegitu hari ini?
Siapakah pula yang mengingati isteri kedua Rasulullah SAW, Ummu Salamah? Bagaimana cerdiknya dia, bijaknya dia sehinggakan dia menjadi penasihat yang baik kepada Rasulullah SAW. Ketika peristiwa Perjanjian Hudaibiyyah, apabila Rasulullah mengarahkan semua sahabat-sahabatnya menyembelih haiwan dan bercukur rambut, tiada seorang pun yang bangkit menyahut arahannya. Rasulullah SAW hairan, lantas kembali ke khemah, lalu berkata di hadapan Ummu Salamah, “Kenapakah berlaku begitu?” Ummu Salamah berkata, “Jangan kau hiraukan mereka, cukurlah rambutmu, dan sembelihlah haiwanmu” Bila Rasulullah SAW melakukan, semua sahabat mengikuti.
Siapakah pula yang hendak mencontohi isteri Rasulullah SAW, Aisyah RA? Ketika peristiwa Hadith Ifki (kisah rekaan) berlaku, menumpahkan fitnah ke atasnya, mengotorkan namanya, dia tetap teguh, yakin kepada ALLAH SWT. Tiada sebentar pun dia bersangka buruk kepada ALLAH SWT bila ditimpa dugaan.
Siapakah pula yang mengingati Asma’ binti Abu Bakr? Dia digelar Zat An-Nitaqain kerana mengoyakkan tali pinggangnya kepada dua untuk membawa makanan kepada Rasulullah SAW dan bapanya Abu Bakr RA ketika persembunyian di Gua Thur. Dialah juga yang dilempang oleh Abu Jahal sehingga tercabut subang di telinganya, kerana tidak mahu memberitahu posisi Rasulullah SAW dan bapanya ketika hijrah. Dialah juga yang mentarbiyyah anaknya, Abdullah Ibn Zubair RA, sehingga menjadi seorang sahabat Rasulullah SAW yang berani.
Siapakah pula yang ingat kepada Khansa? Dia mempunyai empat orang anak. Dia mentarbiyyah empat orang anaknya dengan baik. Apabila mendapat seruan jihad, dihantarnya anaknya yang sulung. Anak sulungnya syahid. Dihantar pula yang kedua. Yang kedua juga syahid. Dihantar pula yang ketiga. Yang ketiga juga syahid. Begitu jugalah juga dia menghantar anaknya yang keempat, dan yang keempat itu pun syahid. Akhirnya dia menangis. Orang berkata, “Khansa kesedihan kerana kehilangan semua anaknya” Tetapi tahukah kalian apakah jawapannya? “Diamlah kalian, sesungguhnya aku bersedih kerna aku tidak punya anak lagi untuk dihantar berjihad di jalan ALLAH”
Wahai perempuan hari ini, siapakah antara kamu yang mengingati mereka? Wahai lelaki hari ini, siapakah antara kamu yang mengenang mereka? Wahai ummah, hari ini perempuan mana yang kamu puja dan puji? Oh masyarakat, hari ini perempuan bagaimana yang kamu sanjungi? Oh perempuan, hari ini perempuan mana yang kamu ikuti dan contohi? Oh lelaki, hari ini perempuan yang bagaimana kamu gila-gilai untuk jadikan isteri? Siapa? Sesungguhnya perempuan-perempuan dalam lipatan sirah ini telah dilupakan. Mereka sememangnya perempuan-perempuan yang telah dilupakan. Sedangkan pada diri mereka, terdapat kemuliaan yang tiada tandingan. Dan hari in saya teringatkan perempuan-perempuan itu.
www.iLuvislam.com
Dihantar Oleh: fayas*
Hari ini saya teringat kepada beberapa orang perempuan. Hem… Siapakah yang saya teringat itu? Perempuan-perempuan ini, ada yang saya kenal masa tadika. Ada pula yang saya kenal masa sekolah rendah. Ada pula yang saya kenal masa sekolah menengah. Apabila saya dewasa, saya berusaha memeriksa latar belakang perempuan-perempuan ini, dan mengkaji kehidupan mereka. Mudah cerita, saya suka dengan perempuan-perempuan ini sebenarnya. Pada saya, mereka amat bermakna dalam kehidupan saya. Oleh kerana saya teringat akan mereka, maka saya ingin perkenalkan mereka kepada kalian.
Perempuan-perempuan ini, adalah perempuan-perempuan yang dilupakan. Hari ini, perempuan melihat kepada siapa untuk mereka contohi? Hari ini, lelaki akan memilih perempuan yang bagaimana untuk dijadikan isteri? Hari ini, ibu bapa akan membesarkan anak perempuan mereka mengikut perempuan yang mana? Hari ini, masyarakat akan mengangungkan perempuan yang bagaimana? Hari ini, perempuan jenis apakah yang dikira sebagai mulia? Hari ini, perempuan bagaimanakah yang lelaki puja? Persoalan ini, anda boleh jawab sendiri di dalam hati, dengan melihat keadaan sekeliling kita. Anda akan melihat satu jawapan yang sama, walau di mana sahaja anda berada. Perempuan jenis ‘itu’. ‘Itu’ itu anda terjemahkan sendiri dengan pengamatan anda pada keadaan hari ini.
Kita lihat hari ini, masyarakat, baik lelaki atau perempuan, orang tua atau anak-anak, telah melupakan sebahagian perempuan-perempuan agung yang sepatutnya dijadikan contoh, qudwah untuk wanita-wanita seluruh dunia, sepanjang zaman. Sesungguhnya, figur-figur inilah yang mengusung panji ISLAM dalam kehidupan, seterusnya memuliakan diri mereka dengan kalimah ALLAH SWT. Maka hari ini, saya nak memperingati perempuan-perempuan yang dilupakan oleh ummah ini.
Ramai manusia sudah melupakan Ummul Mukminin Khadijah binti Khuwailid. Dialah yang digelar Afifah Solehah (wanita suci). Seorang wanita yang sanggup berkorban segala kekayaannya untuk membantu dakwah Rasulullah SAW. Dialah yang paling pertama beriman, tanpa meragukan seruan Rasulullah SAW. Dialah wanita, yang menenangkan suaminya yang ketakutan tanpa memperlekehkan. Dialah wanita, yang tegar bertahan susah senang bersama suaminya, sehingga nyawa ditarik ALLAH SWT. Bayangkan, dia adalah seorang yang kaya raya, hartawan, tetapi sanggup dipulau bersama Rasulullah SAW selama 3 tahun 3 bulan dan makan pucuk kayu sahaja hingga pecah-pecah mulut.
Ramai juga terlupa dengan Fatimah Az-Zahrah binti Rasulullah SAW. Dialah yang bertahan di sisi Rasulullah SAW ketika ayahandanya itu diseksa teruk. Tanpa kecewa, tanpa rasa hendak berputus asa, dia sentiasa membantu ayahandanya yang sering disakiti. Tangannya yang bersih dan suci itulah yang mencuci najis yang dibalingkan ke tubuh ayahandanya. Tangannya yang suci itulah yang membersihkan segala luka ayahandanya. Seorang wanita yang tabah, kuat menempuhi segala dugaan.
Ramai yang telah terlupa akan seorang wanita bernama Asiah. Dia adalah isteri kepada Firaun yang menentang Musa. ALLAH telah menjadikan bicara lembutnya menyelamatkan Musa AS dari dibunuh Firaun. ALLAH juga menjadikan dia antara yang beriman dengan seruan Musa AS. Malah, ALLAH telah merakamkan namanya di dalam Al-Quran, dan menjanjikan kepadanya syurga atas balasan ketabahannya dalam mengharungi hidup bersama Firaun dan menerima segala seksaannya dalam mengekalkan deen ISLAM dalam dirinya.
Ramai pula yang tidak tahu berkenaan Masyitah. Dia adalah tukang penyisir rambut anak Firaun. Beriman kepada ALLAH SWT dan Nabi Musa, kemudian keimanannya diketahui oleh Firaun. Akhirnya dia bersama suami, serta anaknya yang masih bayi telah dicampakkan ke dalam kuali penuh minyak mendidih. Walaupun nyawa di hujung tanduk, imannya tidak tergadai, malah terjun dengan penuh keyakinan. Masyitah mati syahid mempertahankan imannya dari digadai.
Ramai juga yang telah terlupa kepada Si Suci Maryam, ibu kepada Isa AS. Sang Perawan itu menjaga dirinya, mengabdikan diri dalam bilik yang terkunci, ALLAH memuliakannya dengan memilih Zakaria as sebagai penjaga. Maryam yang suci inilah dipilih ALLAH untuk mengandungkan Isa AS. Apabila dia melahirkan Isa AS dan ditohmah dengan pelbagai dugaan, dia bergantung kepada ALLAH, dan bersangka baik atas segala apa yang berlaku ke atasnya. Akhirnya anaknya Isa AS boleh berbicara dan menyeru manusia sedari buaian.
Siapakah yang hendak mencontohi Nusaibah RAH? Ketika Perang Uhud, Nusaibah keluar memberi minum kepada pasukan Muslimin yang kehausan dan merawat mereka yang mendapat luka. Apabila tentera Islam menjadi terdesak dan lari dari medan perang, cuma ada seratus orang sahaja yang tetap bertahan dan Nusaibah adalah salah seorang yang menghunuskan pedang serta memakai perisai bagi melindungi Rasulullah dari diserang musuh. Kesungguhan Nusaibah melindungi Rasulullah begitu hebat, hinggakan Rasulullah berkata, “Aku tidak menoleh ke kiri dan ke kanan kecuali melihat Ummu Imarah (Nusaibah) berperang dihadapanku.”
Ketika itu, anaknya Abdullah luka parah ditikam musuh. Dia mengikat luka anaknya lalu berkata, “Bangun wahai anakku.” Anaknya itu terus bangun dan melawan tentera musuh. Rasulullah yang melihat peristiwa itu bersabda. “Wahai Ummu Imarah, siapakah yang mampu berbuat seperti mana yang engkau lakukan?” Ketika tentera musuh yang menikam anaknya itu menghampiri, Rasulullah berkata kepadanya, “Ini dia orang yang telah melukakan anakmu.” Nusaibah menghampiri orang itu dan menikam betisnya dengan pedang. “Ya, Ummu Imarah! Engkau berjaya membalasnya,” kata Rasulullah sambil tersenyum melihat kesungguhan Nusaibah hatta Rasulullah SAW pun bersorak untuknya. Siapakah yang mengingati Ummu Imarah ini?
Siapakah pula yang hendak menjadi seperti Ummu Sulaim? Dia berkahwin dengan Abu Talhah dengan mahar iman. Abu Talhah seorang kafir ketika itu, jatuh hati kepada Ummu Sulaim yang masih muslim. Ummu Sulaim berkata: “Jika hendak mengahwiniku, maka maharnya adalah iman”. Maka islamlah Abu Talhah. Sehingga ada sahabat yang berkata, “Aku belum pernah melihat seorang wanita sama sekali yang lebih mulia maskawinnya dibandingkan dengan maskawin Ummu Sulaim.” Malah, dia mentarbiyyah suaminya, sehingga suaminya menjadi seorang sahabat yang komited. Siapa yang tidak kenal dengan Abu Talhah? Dialah yang menyambut semua panahan yang ditujukan kepada Rasulullah SAW, pada hari Uhud dengan belakang tubuhnya. Lihatlah bagaimana Ummu Sulaim mentarbiyyah suaminya? Adakah lagi isteri yang sebegitu hari ini?
Siapakah pula yang mengingati isteri kedua Rasulullah SAW, Ummu Salamah? Bagaimana cerdiknya dia, bijaknya dia sehinggakan dia menjadi penasihat yang baik kepada Rasulullah SAW. Ketika peristiwa Perjanjian Hudaibiyyah, apabila Rasulullah mengarahkan semua sahabat-sahabatnya menyembelih haiwan dan bercukur rambut, tiada seorang pun yang bangkit menyahut arahannya. Rasulullah SAW hairan, lantas kembali ke khemah, lalu berkata di hadapan Ummu Salamah, “Kenapakah berlaku begitu?” Ummu Salamah berkata, “Jangan kau hiraukan mereka, cukurlah rambutmu, dan sembelihlah haiwanmu” Bila Rasulullah SAW melakukan, semua sahabat mengikuti.
Siapakah pula yang hendak mencontohi isteri Rasulullah SAW, Aisyah RA? Ketika peristiwa Hadith Ifki (kisah rekaan) berlaku, menumpahkan fitnah ke atasnya, mengotorkan namanya, dia tetap teguh, yakin kepada ALLAH SWT. Tiada sebentar pun dia bersangka buruk kepada ALLAH SWT bila ditimpa dugaan.
Siapakah pula yang mengingati Asma’ binti Abu Bakr? Dia digelar Zat An-Nitaqain kerana mengoyakkan tali pinggangnya kepada dua untuk membawa makanan kepada Rasulullah SAW dan bapanya Abu Bakr RA ketika persembunyian di Gua Thur. Dialah juga yang dilempang oleh Abu Jahal sehingga tercabut subang di telinganya, kerana tidak mahu memberitahu posisi Rasulullah SAW dan bapanya ketika hijrah. Dialah juga yang mentarbiyyah anaknya, Abdullah Ibn Zubair RA, sehingga menjadi seorang sahabat Rasulullah SAW yang berani.
Siapakah pula yang ingat kepada Khansa? Dia mempunyai empat orang anak. Dia mentarbiyyah empat orang anaknya dengan baik. Apabila mendapat seruan jihad, dihantarnya anaknya yang sulung. Anak sulungnya syahid. Dihantar pula yang kedua. Yang kedua juga syahid. Dihantar pula yang ketiga. Yang ketiga juga syahid. Begitu jugalah juga dia menghantar anaknya yang keempat, dan yang keempat itu pun syahid. Akhirnya dia menangis. Orang berkata, “Khansa kesedihan kerana kehilangan semua anaknya” Tetapi tahukah kalian apakah jawapannya? “Diamlah kalian, sesungguhnya aku bersedih kerna aku tidak punya anak lagi untuk dihantar berjihad di jalan ALLAH”
Wahai perempuan hari ini, siapakah antara kamu yang mengingati mereka? Wahai lelaki hari ini, siapakah antara kamu yang mengenang mereka? Wahai ummah, hari ini perempuan mana yang kamu puja dan puji? Oh masyarakat, hari ini perempuan bagaimana yang kamu sanjungi? Oh perempuan, hari ini perempuan mana yang kamu ikuti dan contohi? Oh lelaki, hari ini perempuan yang bagaimana kamu gila-gilai untuk jadikan isteri? Siapa? Sesungguhnya perempuan-perempuan dalam lipatan sirah ini telah dilupakan. Mereka sememangnya perempuan-perempuan yang telah dilupakan. Sedangkan pada diri mereka, terdapat kemuliaan yang tiada tandingan. Dan hari in saya teringatkan perempuan-perempuan itu.
www.iLuvislam.com
Dihantar Oleh: fayas*
" Berlian dan Kita "
Saya bukanlah pakar kaji batu bahkan tidak belajar secara khusus dalam mengenali batu-batuan namun, hanya ingin berbagi informasi di samping berusaha menguatkan diri sendiri. Pada mulanya, saya hanya ingin menukilkan ayat ini;
Batu yang keras jika air terus menerus menitik di atasnya, kelak batu itu akan berlekuk juga. Namun, kerak bumi yang lebih dalam dan keras perlu digerudi menggunakan intan, mineral yang paling mahal dan keras (10 skala Mohs).
Ayat ini, hasil debat dengan seorang pemuda.
Nasihat bisa diumpamakan seperti air dingin yang jatuh setitik demi setitk, namun ia juga dapat menjadi sekeras berlian jika kita ingin menggerudi kerak bumi. Dalam Al-Quran, Allah juga menggunakan pendekatan ayat yang membujuk, dan juga menggunakan ayat menempelak.
Di mana contoh ayat menempelak?
Surah Al-Lahab.
"Binasalah kedua-dua belah tangan Abu Lahab, dan benar-benar celakalah dia"
Saya merasakan ada baiknya jika perkara ini diolah lebih lanjut. Oleh sebab itulah saya membaca serba sedikit mengenai berlian. Saya juga selalu percaya bahwa berlian itu hanyalah sebuah batu bara yang unggul akibat dari tekanan.
Untuk mengetahui jawaban yang sebenarnya saya terpaksa bertanya kepada teman geologi apakah intan dan berlian itu sama. Teman geolagi saya itu mengatakan mungkin intan dan berlian itu sama. Kebiasaannya masyarakat mengungkapkan perkataan intan berlian.
Arang batu jika tidak tahan dengan tekanan hanya digunakan untuk tujuan BBQ Welcoming Party di Australia atau satay Kajang Haji Samuri di Malaysia. Namun, jika batu bara ini menerima tekanan yang sesuai, arang batu tersebut akan berubah menjadi berlian. Intan hanya terbentuk dalam kombinasi tekanan dan temperatur yang sesuai. Kombinasi ini hanya ditemukan di dua tempat saja. Pertama di Cratons dan kedua di litosfera bumi yang terkena hantaman meteorit.
Ini tidaklah begitu mengherankan karena tekanan yang diperlukan adalah kira-kira 45-60 kilobars dan suhu 900-1300 derajat celcius. Tidak mengherankan, hanya arang batu yang mampu menerima tekanan dan suhu yang tinggi saja yang mampu menjadi permata yang unik dan berharga. Namun, apalah maknanya jika berlian yang berharga itu dibiarkan tinggal begitu saja di bawah perut bumi. Tiada siapa yang tahu dan tiada siapa yang memperoleh manfaat darinya.
Setinggi mana pun harga berlian itu dan malah jika lebih tinggi dari The Millennium Star dari segi kualitasnya, atau lebih susah dibandingkan Blood Diamond dari segi pengorbanannya, berlian itu tetap tidak akan berguna jika tidak diproses dan dibiarkan terperosok di tempat ia dihasilkan. Begitulah juga dengan kita, jika sudah mampu menerima tekanan, dan sudah bertukar menjadi berlian, apalah maknanya jika tidak turun ke medan perjuangan?
Tidak berarti perjuangan jika hanya membahagiakan anak dan istri, bukan juga berfoya-foya sesama sendiri. Tanggungjawab terhadap teman seagama, bahkan kepada umat manusia yang berbeda bangsa dan negara selalu tergalas di bahu kita. Sudah tentu kita tidak ingin diri kita menjadi batu bara, hanya sebagai bahan bakar yang murah apabila kita berpeluang menjadi mineral yang mahal.
Turunlah ke medan sama ada menjadi mata gerudi atau menghiasi jari-jari manis raja sehari dan atau mungkin di mahkota-mahkota kerajaan kita bersemadi. Yang pasti, janganlah duduk bersendiri. Ilmu setinggi melangit dan pandangan seluas lautan tidak akan berarti jika hanya digunakan bersama dengan teman semineral. Apabila sumber mineral ini telah berhasil diketemui lalu diproses, barulah sumber mineral yang lain sadar akan hakikat bahwa diri mereka itu butuh pencerahan dari cahaya intan berlian yang bergemerlapan ini.
Ayuh para berlian, turun ke medan!
www.iluvislam.com
Yahaya Abdul Shukur
Cinta Bukanlah Disalurkan Lewat Pacaran
NO COUPLE BEFORE NIKAH !!!
Cinta kepada lain jenis merupakan hal yang fitrah bagi manusia. Karena sebab cintalah, keberlangsungan hidup manusia bisa terjaga. Oleh sebab itu, Allah Ta’ala menjadikan wanita sebagai perhiasan dunia dan kenikmatan bagi penghuni surga. Islam sebagai agama yang sempurna juga telah mengatur bagaimana menyalurkan fitrah cinta tersebut dalam syariatnya yang rahmatan lil ‘alamin. Namun, bagaimanakah jika cinta itu disalurkan melalui cara yang tidak syar`i? Fenomena itulah yang melanda hampir sebagian besar anak muda saat ini. Penyaluran cinta ala mereka biasa disebut dengan pacaran. Berikut adalah beberapa tinjauan syari’at Islam mengenai pacaran.
Ajaran Islam Melarang Mendekati Zina
Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk.” (QS. Al Isro’ [17]: 32)
Dalam Tafsir Jalalain dikatakan bahwa larangan dalam ayat ini lebih keras daripada perkataan ‘Janganlah melakukannya’. Artinya bahwa jika kita mendekati zina saja tidak boleh, apalagi sampai melakukan zina, jelas-jelas lebih terlarang. Asy Syaukani dalam Fathul Qodir mengatakan, ”Apabila perantara kepada sesuatu saja dilarang, tentu saja tujuannya juga haram dilihat dari maksud pembicaraan.”
Dilihat dari perkataan Asy Syaukani ini, maka kita dapat simpulkan bahwa setiap jalan (perantara) menuju zina adalah suatu yang terlarang. Ini berarti memandang, berjabat tangan, berduaan dan bentuk perbuatan lain yang dilakukan dengan lawan jenis karena hal itu sebagai perantara kepada zina adalah suatu hal yang terlarang.
Islam Memerintahkan untuk Menundukkan Pandangan
Allah memerintahkan kaum muslimin untuk menundukkan pandangan ketika melihat lawan jenis. Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Katakanlah kepada laki–laki yang beriman : ”Hendaklah mereka menundukkan pandangannya dan memelihara kemaluannya.” (QS. An Nuur [24]: 30 )
Dalam lanjutan ayat ini, Allah juga berfirman, “Katakanlah kepada wanita-wanita yang beriman : “Hendaklah mereka menundukkan pandangannya, dan kemaluannya” (QS. An Nuur [24]: 31)
Ibnu Katsir ketika menafsirkan ayat pertama di atas mengatakan, ”Ayat ini merupakan perintah Allah Ta’ala kepada hamba-Nya yang beriman untuk menundukkan pandangan mereka dari hal-hal yang haram. Janganlah mereka melihat kecuali pada apa yang dihalalkan bagi mereka untuk dilihat (yaitu pada istri dan mahromnya). Hendaklah mereka juga menundukkan pandangan dari hal-hal yang haram. Jika memang mereka tiba-tiba melihat sesuatu yang haram itu dengan tidak sengaja, maka hendaklah mereka memalingkan pandangannya dengan segera.”
Ketika menafsirkan ayat kedua di atas, Ibnu Katsir juga mengatakan, ”Firman Allah (yang artinya) ‘katakanlah kepada wanita-wanita yang beriman : hendaklah mereka menundukkan pandangan mereka’ yaitu hendaklah mereka menundukkannya dari apa yang Allah haramkan dengan melihat kepada orang lain selain suaminya. Oleh karena itu, mayoritas ulama berpendapat bahwa tidak boleh seorang wanita melihat laki-laki lain (selain suami atau mahromnya, pen) baik dengan syahwat dan tanpa syahwat. … Sebagian ulama lainnya berpendapat tentang bolehnya melihat laki-laki lain dengan tanpa syahwat.”
Lalu bagaimana jika kita tidak sengaja memandang lawan jenis?
Dari Jarir bin Abdillah, beliau mengatakan, “Aku bertanya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang pandangan yang cuma selintas (tidak sengaja). Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan kepadaku agar aku segera memalingkan pandanganku.” (HR. Muslim no. 5770)
Faedah dari menundukkan pandangan, sebagaimana difirmankan Allah dalam surat An Nur ayat 30 (yang artinya) “yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka” yaitu dengan menundukkan pandangan akan lebih membersihkan hati dan lebih menjaga agama orang-orang yang beriman. Inilah yang dikatakan oleh Ibnu Katsir –semoga Allah merahmati beliau- ketika menafsirkan ayat ini. –Semoga kita dimudahkan oleh Allah untuk menundukkan pandangan sehingga hati dan agama kita selalu terjaga kesuciannya-
Agama Islam Melarang Berduaan dengan Lawan Jenis
Dari Ibnu Abbas, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Janganlah seorang laki-laki berduaan dengan seorang wanita kecuali jika bersama mahromnya.” (HR. Bukhari, no. 5233)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Janganlah seorang laki-laki berduaan dengan seorang wanita yang tidak halal baginya karena sesungguhnya syaithan adalah orang ketiga di antara mereka berdua kecuali apabila bersama mahromnya.” (HR. Ahmad no. 15734. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan hadits ini shohih ligoirihi)
Jabat Tangan dengan Lawan Jenis Termasuk yang Dilarang
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu , Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Setiap anak Adam telah ditakdirkan bagian untuk berzina dan ini suatu yang pasti terjadi, tidak bisa tidak. Zina kedua mata adalah dengan melihat. Zina kedua telinga dengan mendengar. Zina lisan adalah dengan berbicara. Zina tangan adalah dengan meraba (menyentuh). Zina kaki adalah dengan melangkah. Zina hati adalah dengan menginginkan dan berangan-angan. Lalu kemaluanlah yang nanti akan membenarkan atau mengingkari yang demikian.” (HR. Muslim no. 6925)
Jika kita melihat pada hadits di atas, menyentuh lawan jenis -yang bukan istri atau mahrom- diistilahkan dengan berzina. Hal ini berarti menyentuh lawan jenis adalah perbuatan yang haram karena berdasarkan kaedah ushul “apabila sesuatu dinamakan dengan sesuatu lain yang haram, maka menunjukkan bahwa perbuatan tersebut adalah haram”. (Lihat Taysir Ilmi Ushul Fiqh, Abdullah bin Yusuf Al Juda’i)
Meninjau Fenomena Pacaran
Setelah pemaparan kami di atas, jika kita meninjau fenomena pacaran saat ini pasti ada perbuatan-perbuatan yang dilarang di atas. Kita dapat melihat bahwa bentuk pacaran bisa mendekati zina. Semula diawali dengan pandangan mata terlebih dahulu. Lalu pandangan itu mengendap di hati. Kemudian timbul hasrat untuk jalan berdua. Lalu berani berdua-duan di tempat yang sepi. Setelah itu bersentuhan dengan pasangan. Lalu dilanjutkan dengan ciuman. Akhirnya, sebagai pembuktian cinta dibuktikan dengan berzina. –Naudzu billahi min dzalik-. Lalu pintu mana lagi paling lebar dan paling dekat dengan ruang perzinaan melebihi pintu pacaran?!
Mungkinkah ada pacaran Islami? Sungguh, pacaran yang dilakukan saat ini bahkan yang dilabeli dengan ’pacaran Islami’ tidak mungkin bisa terhindar dari larangan-larangan di atas. Renungkanlah hal ini!
Mustahil Ada Pacaran Islami
Salah seorang dai terkemuka pernah ditanya, ”Ngomong-ngomong, dulu bapak dengan ibu, maksudnya sebelum nikah, apa sempat berpacaran?”
Dengan diplomatis, si dai menjawab,”Pacaran seperti apa dulu? Kami dulu juga berpacaran, tapi berpacaran secara Islami. Lho, gimana caranya? Kami juga sering berjalan-jalan ke tempat rekreasi, tapi tak pernah ngumpet berduaan. Kami juga gak pernah melakukan yang enggak-enggak, ciuman, pelukan, apalagi –wal ‘iyyadzubillah- berzina.
Nuansa berpikir seperti itu, tampaknya bukan hanya milik si dai. Banyak kalangan kaum muslimin yang masih berpandangan, bahwa pacaran itu sah-sah saja, asalkan tetap menjaga diri masing-masing. Ungkapan itu ibarat kalimat, “Mandi boleh, asal jangan basah.” Ungkapan yang hakikatnya tidak berwujud. Karena berpacaran itu sendiri, dalam makna apapun yang dipahami orang-orang sekarang ini, tidaklah dibenarkan dalam Islam. Kecuali kalau sekedar melakukan nadzar (melihat calon istri sebelum dinikahi, dengan didampingi mahramnya), itu dianggap sebagai pacaran. Atau setidaknya, diistilahkan demikian. Namun itu sungguh merupakan perancuan istilah. Istilah pacaran sudah kadong dipahami sebagai hubungan lebih intim antara sepasang kekasih, yang diaplikasikan dengan jalan bareng, jalan-jalan, saling berkirim surat, ber SMS ria, dan berbagai hal lain, yang jelas-jelas disisipi oleh banyak hal-hal haram, seperti pandangan haram, bayangan haram, dan banyak hal-hal lain yang bertentangan dengan syariat. Bila kemudian ada istilah pacaran yang Islami, sama halnya dengan memaksakan adanya istilah, meneggak minuman keras yang Islami. Mungkin, karena minuman keras itu di tenggak di dalam masjid. Atau zina yang Islami, judi yang Islami, dan sejenisnya. Kalaupun ada aktivitas tertentu yang halal, kemudian di labeli nama-nama perbuatan haram tersebut, jelas terlalu dipaksakan, dan sama sekali tidak bermanfaat.
Pacaran Terbaik adalah Setelah Nikah
Islam yang sempurna telah mengatur hubungan dengan lawan jenis. Hubungan ini telah diatur dalam syariat suci yaitu pernikahan. Pernikahan yang benar dalam Islam juga bukanlah yang diawali dengan pacaran, tapi dengan mengenal karakter calon pasangan tanpa melanggar syariat. Melalui pernikahan inilah akan dirasakan percintaan yang hakiki dan berbeda dengan pacaran yang cintanya hanya cinta bualan.
Dari Ibnu Abbas, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Kami tidak pernah mengetahui solusi untuk dua orang yang saling mencintai semisal pernikahan.” (HR. Ibnu Majah no. 1920. Dikatakan shohih oleh Syaikh Al Albani)
Kalau belum mampu menikah, tahanlah diri dengan berpuasa. Rasulullah shallalahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang mampu untuk menikah, maka menikahlah. Karena itu lebih akan menundukkan pandangan dan lebih menjaga kemaluan. Barangsiapa yang belum mampu, maka berpuasalah karena puasa itu bagaikan kebiri.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Ibnul Qayyim berkata, ”Hubungan intim tanpa pernikahan adalah haram dan merusak cinta, malah cinta di antara keduanya akan berakhir dengan sikap saling membenci dan bermusuhan, karena bila keduanya telah merasakan kelezatan dan cita rasa cinta, tidak bisa tidak akan timbul keinginan lain yang belum diperolehnya.”
Cinta sejati akan ditemui dalam pernikahan yang dilandasi oleh rasa cinta pada-Nya. Mudah-mudahan Allah memudahkan kita semua untuk menjalankan perintah-Nya serta menjauhi larangan-Nya. Allahumma inna nas’aluka ’ilman nafi’a wa rizqon thoyyiban wa ’amalan mutaqobbbalan.
Oleh: Muhammad Abduh Tuasikal
Buletin At-Tauhid
Cinta kepada lain jenis merupakan hal yang fitrah bagi manusia. Karena sebab cintalah, keberlangsungan hidup manusia bisa terjaga. Oleh sebab itu, Allah Ta’ala menjadikan wanita sebagai perhiasan dunia dan kenikmatan bagi penghuni surga. Islam sebagai agama yang sempurna juga telah mengatur bagaimana menyalurkan fitrah cinta tersebut dalam syariatnya yang rahmatan lil ‘alamin. Namun, bagaimanakah jika cinta itu disalurkan melalui cara yang tidak syar`i? Fenomena itulah yang melanda hampir sebagian besar anak muda saat ini. Penyaluran cinta ala mereka biasa disebut dengan pacaran. Berikut adalah beberapa tinjauan syari’at Islam mengenai pacaran.
Ajaran Islam Melarang Mendekati Zina
Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk.” (QS. Al Isro’ [17]: 32)
Dalam Tafsir Jalalain dikatakan bahwa larangan dalam ayat ini lebih keras daripada perkataan ‘Janganlah melakukannya’. Artinya bahwa jika kita mendekati zina saja tidak boleh, apalagi sampai melakukan zina, jelas-jelas lebih terlarang. Asy Syaukani dalam Fathul Qodir mengatakan, ”Apabila perantara kepada sesuatu saja dilarang, tentu saja tujuannya juga haram dilihat dari maksud pembicaraan.”
Dilihat dari perkataan Asy Syaukani ini, maka kita dapat simpulkan bahwa setiap jalan (perantara) menuju zina adalah suatu yang terlarang. Ini berarti memandang, berjabat tangan, berduaan dan bentuk perbuatan lain yang dilakukan dengan lawan jenis karena hal itu sebagai perantara kepada zina adalah suatu hal yang terlarang.
Islam Memerintahkan untuk Menundukkan Pandangan
Allah memerintahkan kaum muslimin untuk menundukkan pandangan ketika melihat lawan jenis. Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Katakanlah kepada laki–laki yang beriman : ”Hendaklah mereka menundukkan pandangannya dan memelihara kemaluannya.” (QS. An Nuur [24]: 30 )
Dalam lanjutan ayat ini, Allah juga berfirman, “Katakanlah kepada wanita-wanita yang beriman : “Hendaklah mereka menundukkan pandangannya, dan kemaluannya” (QS. An Nuur [24]: 31)
Ibnu Katsir ketika menafsirkan ayat pertama di atas mengatakan, ”Ayat ini merupakan perintah Allah Ta’ala kepada hamba-Nya yang beriman untuk menundukkan pandangan mereka dari hal-hal yang haram. Janganlah mereka melihat kecuali pada apa yang dihalalkan bagi mereka untuk dilihat (yaitu pada istri dan mahromnya). Hendaklah mereka juga menundukkan pandangan dari hal-hal yang haram. Jika memang mereka tiba-tiba melihat sesuatu yang haram itu dengan tidak sengaja, maka hendaklah mereka memalingkan pandangannya dengan segera.”
Ketika menafsirkan ayat kedua di atas, Ibnu Katsir juga mengatakan, ”Firman Allah (yang artinya) ‘katakanlah kepada wanita-wanita yang beriman : hendaklah mereka menundukkan pandangan mereka’ yaitu hendaklah mereka menundukkannya dari apa yang Allah haramkan dengan melihat kepada orang lain selain suaminya. Oleh karena itu, mayoritas ulama berpendapat bahwa tidak boleh seorang wanita melihat laki-laki lain (selain suami atau mahromnya, pen) baik dengan syahwat dan tanpa syahwat. … Sebagian ulama lainnya berpendapat tentang bolehnya melihat laki-laki lain dengan tanpa syahwat.”
Lalu bagaimana jika kita tidak sengaja memandang lawan jenis?
Dari Jarir bin Abdillah, beliau mengatakan, “Aku bertanya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang pandangan yang cuma selintas (tidak sengaja). Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan kepadaku agar aku segera memalingkan pandanganku.” (HR. Muslim no. 5770)
Faedah dari menundukkan pandangan, sebagaimana difirmankan Allah dalam surat An Nur ayat 30 (yang artinya) “yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka” yaitu dengan menundukkan pandangan akan lebih membersihkan hati dan lebih menjaga agama orang-orang yang beriman. Inilah yang dikatakan oleh Ibnu Katsir –semoga Allah merahmati beliau- ketika menafsirkan ayat ini. –Semoga kita dimudahkan oleh Allah untuk menundukkan pandangan sehingga hati dan agama kita selalu terjaga kesuciannya-
Agama Islam Melarang Berduaan dengan Lawan Jenis
Dari Ibnu Abbas, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Janganlah seorang laki-laki berduaan dengan seorang wanita kecuali jika bersama mahromnya.” (HR. Bukhari, no. 5233)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Janganlah seorang laki-laki berduaan dengan seorang wanita yang tidak halal baginya karena sesungguhnya syaithan adalah orang ketiga di antara mereka berdua kecuali apabila bersama mahromnya.” (HR. Ahmad no. 15734. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan hadits ini shohih ligoirihi)
Jabat Tangan dengan Lawan Jenis Termasuk yang Dilarang
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu , Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Setiap anak Adam telah ditakdirkan bagian untuk berzina dan ini suatu yang pasti terjadi, tidak bisa tidak. Zina kedua mata adalah dengan melihat. Zina kedua telinga dengan mendengar. Zina lisan adalah dengan berbicara. Zina tangan adalah dengan meraba (menyentuh). Zina kaki adalah dengan melangkah. Zina hati adalah dengan menginginkan dan berangan-angan. Lalu kemaluanlah yang nanti akan membenarkan atau mengingkari yang demikian.” (HR. Muslim no. 6925)
Jika kita melihat pada hadits di atas, menyentuh lawan jenis -yang bukan istri atau mahrom- diistilahkan dengan berzina. Hal ini berarti menyentuh lawan jenis adalah perbuatan yang haram karena berdasarkan kaedah ushul “apabila sesuatu dinamakan dengan sesuatu lain yang haram, maka menunjukkan bahwa perbuatan tersebut adalah haram”. (Lihat Taysir Ilmi Ushul Fiqh, Abdullah bin Yusuf Al Juda’i)
Meninjau Fenomena Pacaran
Setelah pemaparan kami di atas, jika kita meninjau fenomena pacaran saat ini pasti ada perbuatan-perbuatan yang dilarang di atas. Kita dapat melihat bahwa bentuk pacaran bisa mendekati zina. Semula diawali dengan pandangan mata terlebih dahulu. Lalu pandangan itu mengendap di hati. Kemudian timbul hasrat untuk jalan berdua. Lalu berani berdua-duan di tempat yang sepi. Setelah itu bersentuhan dengan pasangan. Lalu dilanjutkan dengan ciuman. Akhirnya, sebagai pembuktian cinta dibuktikan dengan berzina. –Naudzu billahi min dzalik-. Lalu pintu mana lagi paling lebar dan paling dekat dengan ruang perzinaan melebihi pintu pacaran?!
Mungkinkah ada pacaran Islami? Sungguh, pacaran yang dilakukan saat ini bahkan yang dilabeli dengan ’pacaran Islami’ tidak mungkin bisa terhindar dari larangan-larangan di atas. Renungkanlah hal ini!
Mustahil Ada Pacaran Islami
Salah seorang dai terkemuka pernah ditanya, ”Ngomong-ngomong, dulu bapak dengan ibu, maksudnya sebelum nikah, apa sempat berpacaran?”
Dengan diplomatis, si dai menjawab,”Pacaran seperti apa dulu? Kami dulu juga berpacaran, tapi berpacaran secara Islami. Lho, gimana caranya? Kami juga sering berjalan-jalan ke tempat rekreasi, tapi tak pernah ngumpet berduaan. Kami juga gak pernah melakukan yang enggak-enggak, ciuman, pelukan, apalagi –wal ‘iyyadzubillah- berzina.
Nuansa berpikir seperti itu, tampaknya bukan hanya milik si dai. Banyak kalangan kaum muslimin yang masih berpandangan, bahwa pacaran itu sah-sah saja, asalkan tetap menjaga diri masing-masing. Ungkapan itu ibarat kalimat, “Mandi boleh, asal jangan basah.” Ungkapan yang hakikatnya tidak berwujud. Karena berpacaran itu sendiri, dalam makna apapun yang dipahami orang-orang sekarang ini, tidaklah dibenarkan dalam Islam. Kecuali kalau sekedar melakukan nadzar (melihat calon istri sebelum dinikahi, dengan didampingi mahramnya), itu dianggap sebagai pacaran. Atau setidaknya, diistilahkan demikian. Namun itu sungguh merupakan perancuan istilah. Istilah pacaran sudah kadong dipahami sebagai hubungan lebih intim antara sepasang kekasih, yang diaplikasikan dengan jalan bareng, jalan-jalan, saling berkirim surat, ber SMS ria, dan berbagai hal lain, yang jelas-jelas disisipi oleh banyak hal-hal haram, seperti pandangan haram, bayangan haram, dan banyak hal-hal lain yang bertentangan dengan syariat. Bila kemudian ada istilah pacaran yang Islami, sama halnya dengan memaksakan adanya istilah, meneggak minuman keras yang Islami. Mungkin, karena minuman keras itu di tenggak di dalam masjid. Atau zina yang Islami, judi yang Islami, dan sejenisnya. Kalaupun ada aktivitas tertentu yang halal, kemudian di labeli nama-nama perbuatan haram tersebut, jelas terlalu dipaksakan, dan sama sekali tidak bermanfaat.
Pacaran Terbaik adalah Setelah Nikah
Islam yang sempurna telah mengatur hubungan dengan lawan jenis. Hubungan ini telah diatur dalam syariat suci yaitu pernikahan. Pernikahan yang benar dalam Islam juga bukanlah yang diawali dengan pacaran, tapi dengan mengenal karakter calon pasangan tanpa melanggar syariat. Melalui pernikahan inilah akan dirasakan percintaan yang hakiki dan berbeda dengan pacaran yang cintanya hanya cinta bualan.
Dari Ibnu Abbas, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Kami tidak pernah mengetahui solusi untuk dua orang yang saling mencintai semisal pernikahan.” (HR. Ibnu Majah no. 1920. Dikatakan shohih oleh Syaikh Al Albani)
Kalau belum mampu menikah, tahanlah diri dengan berpuasa. Rasulullah shallalahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang mampu untuk menikah, maka menikahlah. Karena itu lebih akan menundukkan pandangan dan lebih menjaga kemaluan. Barangsiapa yang belum mampu, maka berpuasalah karena puasa itu bagaikan kebiri.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Ibnul Qayyim berkata, ”Hubungan intim tanpa pernikahan adalah haram dan merusak cinta, malah cinta di antara keduanya akan berakhir dengan sikap saling membenci dan bermusuhan, karena bila keduanya telah merasakan kelezatan dan cita rasa cinta, tidak bisa tidak akan timbul keinginan lain yang belum diperolehnya.”
Cinta sejati akan ditemui dalam pernikahan yang dilandasi oleh rasa cinta pada-Nya. Mudah-mudahan Allah memudahkan kita semua untuk menjalankan perintah-Nya serta menjauhi larangan-Nya. Allahumma inna nas’aluka ’ilman nafi’a wa rizqon thoyyiban wa ’amalan mutaqobbbalan.
Oleh: Muhammad Abduh Tuasikal
Buletin At-Tauhid
Kamis, 12 November 2009
Mencintai = Melindungi
Saya tidak ingin berbicara akan definisi cinta. Anda semua boleh mentafsirkan dan mentakwilkannya mengikut kata hati masing-masing. Jika anda masih tidak tahu apakah ia, rujuklah kitabullah dan tafsirannya. Dr. Abdullah Nasih 'Ulwan di dalam tulisannya, Al-Islam wal-Hubb (Islam and Love) sudah menerangkan dengan seberapa perinci tentang peri perkara ini. Menurut Syeikh Atiyyah Saqr, cinta itu suci. Cinta dalam bentuk apapun dibolehkan oleh syarak asalkan tidak dikotori dengan niat atau aksi yang kotor, dan ia mestilah tidak bercanggah dengan hukum-hukum syarak, serta diiringi dengan cinta yang diredhai-Nya.
Tapi adakah kita tahu apa yang tersirat di sebalik citra ini?
Berfirman Allah di dalam kitab agung-Nya: "Wahai orang-orang yang beriman! Peliharalah diri kamu dan keluarga kamu dari Neraka yang bahan-bahan bakarannya: Manusia dan batu (berhala); Neraka itu dijaga dan dikawal oleh malaikat-malaikat yang keras kasar (layanannya); mereka tidak menderhaka kepada Allah dalam segala yang diperintahkan-Nya kepada mereka, dan mereka pula tetap melakukan segala yang diperintahkan." (At-Tahriim: 6)
Di sebalik cinta itu terpalit suatu tanggungjawab yang amat besar. Cinta bukan sekadar suatu perasaan, bahkan, lebih besar, ia merupakan suatu bebanan yang hanya segelintir orang menyedarinya. Mereka yang tahu akan hakikat ini, cinta mereka adalah sangat kukuh dan ampuh. Mereka tidak memikul bebanan ini kerana keterpaksaan, bahkan merasakan ia adalah amanah daripada Yang Maha Tinggi.
Berbeza dengan mereka yang mencintai kerana nafsu, orang-orang yang menyedari bahawa 'mencintai adalah melindungi', punyai keberanian yang tinggi, semangat juang yang tidak mudah patah, azam yang kuat dan tidak terkalahkan, serta sanggup melakukan apa sahaja untuk apa yang mereka dambakan.
Ambil contoh paling mudah. Rasullah SAW mencintai umat baginda. Andailah tiada perasaan cinta di hati baginda, adakah anda mampu membayangkan bagaimana keadaan umat Islam hari ini? Kerana cinta kepada Islam dan cinta baginda kepada ummat, baginda sanggup berjuang redahi lautan keperitan dan kepayahan untuk mempertahankan Islam. Sedang di waktu tibanya baginda kembali ke sisi-Nya, baginda masih lagi terfikirkan akan umatnya, dan tika merasakan sakitnya akan nyawa ditarik dari badan, baginda berkata: Timpakan saja semua seksa ini kepadaku, jangan kepada umatku. Contoh agung yang kekal sepanjang zaman.
Adakah mungkin di zaman ini terdapat jiwa-jiwa yang mempunyai cinta seampuh nilai cinta Nabi kepada umatnya? Benarlah sabdanya yang mengatakan umat Islam sekarang hanya bagai buih di lautan. Percayalah. Mencintai adalah melindungi. Mencintai Allah dan rasul-Nya bermakna melindungi Islam juga Quran serta sunnah tinggalan baginda. Mencintai keluarga pula bermaksud melindungi mereka daripada dilontarkan ke Neraka. Bagaimana kita? Adakah kita sudah bersedia untuk cinta?
ww.iLuvislam.com
Han Ri
editor : kasihsayang
11 Jenis Manusia Dido'a Malaikat
PERCAYA kepada malaikat adalah antara rukun iman. Ada malaikat yang ditugaskan berdoa kepada makhluk manusia dan sudah tentu seseorang yang didoakan malaikat mendapat keistimewaan. Dalam hidup, kita sangat memerlukan bantuan rohani dalam menghadapi ujian yang kian mencabar. Bantuan dan sokongan malaikat sangat diperlukan.
Ketika kita menghadapi masalah, kerumitan, keperluan dan bimbingan, bukan saja kita perlukan kekuatan doa dari lidah, tetapi juga sokongan malaikat. Antara orang yang mendapat doa malaikat ialah:
1. Orang yang tidur dalam keadaan bersuci.
Rasulullah s.a.w bersabda, maksudnya:
"Sesiapa yang tidur dalam keadaan suci, malaikat akan bersamanya di dalam pakaiannya. Dia tidak akan bangun hingga malaikat berdoa: "Ya Allah, ampunilah hamba-Mu si fulan kerana tidur dalam keadaan suci."
2. Orang yang sedang duduk menunggu waktu solat.
Rasulullah s.a.w bersabda maksudnya:
"Tidaklah salah seorang antara kalian yang duduk menunggu solat, selama ia berada dalam keadaan suci, kecuali kalangan malaikat akan mendoakannya: 'Ya Allah, ampunilah ia. Ya Allah sayangilah ia.'"
3. Orang yang berada di saf depan solat berjemaah.
Rasulullah s.a.w bersabda, maksudnya:
"Sesungguhnya Allah dan kalangan malaikat-Nya berselawat ke atas (orang) yang berada pada saf depan."
4. Orang yang menyambung saf pada solat berjemaah:
Rasulullah s.a.w bersabda, maksudnya:
"Sesungguhnya Allah dan kalangan malaikat selalu berselawat kepada orang yang menyambung saf."
5. Kalangan malaikat mengucapkan 'amin' ketika seorang imam selesai membaca Al-Fatihah.
Rasulullah s.a.w bersabda maksudnya:
"Jika seorang imam membaca...(ayat terakhir al-Fatihah sehingga selesai), ucapkanlah oleh kamu 'aamiin' kerana sesiapa yang ucapannya itu bertepatan dengan ucapan malaikat, dia akan diampuni dosanya yang lalu."
6. Orang yang duduk di tempat solatnya selepas melakukan solat.
Rasulullah s.a.w bersabda, maksudnya:
"Kalangan malaikat akan selalu berselawat kepada satu antara kalian selama ia ada di dalam tempat solat, di mana ia melakukan solat."
7. Orang yang melakukan solat Subuh dan Asar secara berjemaah.
Rasulullah s.a.w bersabda maksudnya:
"Kalangan malaikat berkumpul pada saat solat Subuh lalu malaikat (yang menyertai hamba) pada malam hari (yang sudah bertugas malam hari hingga Subuh) naik (ke langit) dan malaikat pada siang hari tetap tinggal. "Kemudian mereka berkumpul lagi pada waktu solat Asar dan malaikat yang ditugaskan pada siang hari (hingga solat Asar) naik (ke langit) sedangkan malaikat yang bertugas pada malam hari tetap tinggal lalu Allah bertanya kepada mereka: "Bagaimana kalian meninggalkan hamba-Ku?" Mereka menjawab: 'Kami datang sedangkan mereka sedang melakukan solat dan kami tinggalkan mereka sedangkan mereka sedang melakukan solat, ampunilah mereka pada hari kiamat.' "
8. Orang yang mendoakan saudaranya tanpa pengetahuan orang yang didoakan.
Rasulullah s.a.w bersabda, maksudnya:
"Doa seorang Muslim untuk saudaranya yang dilakukan tanpa pengetahuan orang yang didoakannya adalah doa yang akan dikabulkan. Pada kepalanya ada seorang malaikat yang menjadi wakil baginya, setiap kali dia berdoa untuk saudaranya dengan sebuah kebaikan, malaikat itu berkata 'aamiin dan engkau pun mendapatkan apa yang ia dapatkan.'"
9. Orang yang membelanjakan harta (infak).
Rasulullah s.a.w bersabda, maksudnya:
"Tidak satu hari pun di mana pagi harinya seorang hamba ada padanya kecuali dua malaikat turun kepadanya, satu antara kedua-duanya berkata: 'Ya Allah, berikanlah ganti bagi orang yang berinfak...'"
10. Orang yang sedang makan sahur.
Rasulullah s.a.w bersabda maksudnya:
"Sesungguhnya Allah dan kalangan malaikat-Nya berselawat kepada orang yang sedang makan sahur."
11. Orang yang sedang melawat orang sakit.
Rasulullah s.a.w bersabda, maksudnya:
"Tidaklah seorang mukmin menjenguk saudaranya kecuali Allah akan mengutus 70,000 malaikat untuknya yang akan berselawat kepadanya di waktu siang hingga petang dan di waktu malam hingga Subuh."
p/s: Semoga kita tergolong dalam golongan yang didoakan oleh malaikat.Insyaallah.
www.iluvislam.com
Mohd Zawawi Yusoh
Editor: arisha27
Ketika kita menghadapi masalah, kerumitan, keperluan dan bimbingan, bukan saja kita perlukan kekuatan doa dari lidah, tetapi juga sokongan malaikat. Antara orang yang mendapat doa malaikat ialah:
1. Orang yang tidur dalam keadaan bersuci.
Rasulullah s.a.w bersabda, maksudnya:
"Sesiapa yang tidur dalam keadaan suci, malaikat akan bersamanya di dalam pakaiannya. Dia tidak akan bangun hingga malaikat berdoa: "Ya Allah, ampunilah hamba-Mu si fulan kerana tidur dalam keadaan suci."
2. Orang yang sedang duduk menunggu waktu solat.
Rasulullah s.a.w bersabda maksudnya:
"Tidaklah salah seorang antara kalian yang duduk menunggu solat, selama ia berada dalam keadaan suci, kecuali kalangan malaikat akan mendoakannya: 'Ya Allah, ampunilah ia. Ya Allah sayangilah ia.'"
3. Orang yang berada di saf depan solat berjemaah.
Rasulullah s.a.w bersabda, maksudnya:
"Sesungguhnya Allah dan kalangan malaikat-Nya berselawat ke atas (orang) yang berada pada saf depan."
4. Orang yang menyambung saf pada solat berjemaah:
Rasulullah s.a.w bersabda, maksudnya:
"Sesungguhnya Allah dan kalangan malaikat selalu berselawat kepada orang yang menyambung saf."
5. Kalangan malaikat mengucapkan 'amin' ketika seorang imam selesai membaca Al-Fatihah.
Rasulullah s.a.w bersabda maksudnya:
"Jika seorang imam membaca...(ayat terakhir al-Fatihah sehingga selesai), ucapkanlah oleh kamu 'aamiin' kerana sesiapa yang ucapannya itu bertepatan dengan ucapan malaikat, dia akan diampuni dosanya yang lalu."
6. Orang yang duduk di tempat solatnya selepas melakukan solat.
Rasulullah s.a.w bersabda, maksudnya:
"Kalangan malaikat akan selalu berselawat kepada satu antara kalian selama ia ada di dalam tempat solat, di mana ia melakukan solat."
7. Orang yang melakukan solat Subuh dan Asar secara berjemaah.
Rasulullah s.a.w bersabda maksudnya:
"Kalangan malaikat berkumpul pada saat solat Subuh lalu malaikat (yang menyertai hamba) pada malam hari (yang sudah bertugas malam hari hingga Subuh) naik (ke langit) dan malaikat pada siang hari tetap tinggal. "Kemudian mereka berkumpul lagi pada waktu solat Asar dan malaikat yang ditugaskan pada siang hari (hingga solat Asar) naik (ke langit) sedangkan malaikat yang bertugas pada malam hari tetap tinggal lalu Allah bertanya kepada mereka: "Bagaimana kalian meninggalkan hamba-Ku?" Mereka menjawab: 'Kami datang sedangkan mereka sedang melakukan solat dan kami tinggalkan mereka sedangkan mereka sedang melakukan solat, ampunilah mereka pada hari kiamat.' "
8. Orang yang mendoakan saudaranya tanpa pengetahuan orang yang didoakan.
Rasulullah s.a.w bersabda, maksudnya:
"Doa seorang Muslim untuk saudaranya yang dilakukan tanpa pengetahuan orang yang didoakannya adalah doa yang akan dikabulkan. Pada kepalanya ada seorang malaikat yang menjadi wakil baginya, setiap kali dia berdoa untuk saudaranya dengan sebuah kebaikan, malaikat itu berkata 'aamiin dan engkau pun mendapatkan apa yang ia dapatkan.'"
9. Orang yang membelanjakan harta (infak).
Rasulullah s.a.w bersabda, maksudnya:
"Tidak satu hari pun di mana pagi harinya seorang hamba ada padanya kecuali dua malaikat turun kepadanya, satu antara kedua-duanya berkata: 'Ya Allah, berikanlah ganti bagi orang yang berinfak...'"
10. Orang yang sedang makan sahur.
Rasulullah s.a.w bersabda maksudnya:
"Sesungguhnya Allah dan kalangan malaikat-Nya berselawat kepada orang yang sedang makan sahur."
11. Orang yang sedang melawat orang sakit.
Rasulullah s.a.w bersabda, maksudnya:
"Tidaklah seorang mukmin menjenguk saudaranya kecuali Allah akan mengutus 70,000 malaikat untuknya yang akan berselawat kepadanya di waktu siang hingga petang dan di waktu malam hingga Subuh."
p/s: Semoga kita tergolong dalam golongan yang didoakan oleh malaikat.Insyaallah.
www.iluvislam.com
Mohd Zawawi Yusoh
Editor: arisha27
Salahkah Wanita Tak Tahu Memasak??
Kalau perempuan tidak bisa memasak, diejek dan disuruh belajar. Kalau lelaki tak boleh jadi imam kita kata okay saja. Jangan diperbesarkan nanti mereka terasa hati. "Apalah perempuan, tak pandai masak siapa nak kahwin dengan awak!" Begitulah kata rakan sejawat lelaki pada seorang anak dara, juga rakan sejawat kami. Maka jawaplah si gadis ayu itu yang dia tidak sempat belajar memasak sebab dari kecil tidak digalakkan keluarga sebaliknya di suruh menumpukan perhatian pada pelajaran saja. Setelah tinggal di asrama, peluang pulang ke rumah terhad dan tidak sempat turun ke dapur membantu ibunya.
''Habis sekarang kenapa tidak belajar?" Tanya sang lelaki lagi dengan penuh semangat. ''Sedang belajarlah ni tetapi selain sibuk dengan kerjaya saya juga sibuk belajar agama, jadi belajar memasak tetap tidak diutamakan!" Begitu jawab si gadis yang membuatkan lelaki tadi menggeleng-geleng kepala. Baginya tidak sempurna seorang wanita jika tidak tahu memasak. Wanita sepatutnya buat begitu juga.
Syarat utama menjadi suami mesti boleh menjadi imam. Walau ada yang kata, jika itu syaratnya bermakna makin ramai wanita yang hidup bujang seumur hidup. Lelaki meletakkan kebolehan wanita di dapur sebagai perkara utama dan ungkapan hendak memikat suami, perlu pikat seleranya sering diguna pakai. Tidak kiralah jika wanita itu berpelajaran atau berjawatan tinggi dan penyumbang utama kewangan dalam rumahtangganya. Sekarang bukan asing lagi gaji isteri lebih tinggi daripada suami. Namun kedudukan suami sebagai raja tidak pernah dilupa walau dia tidak mengambil inisiatif mempelajari ilmu menjadi imam. Ilmu bermain video game di komputer mereka rasa lebih perlu. Kalau tidak tahu memasak disuruh belajar dan sesudah belajar perlu handal. Jika handal bukan setakat masak untuk keluarga sendiri, kalau boleh perlu boleh memasak untuk tiga pasukan bola. Begitulah standard yang telah ditetapkan.
Bolehkah kita meletakkan undang-undang itu kepada lelaki juga? Kalau tidak pandai jadi imam, belajarlah. Mula-mula jadi imam kepada keluarga sendiri, sudah terror boleh mengimam satu taman perumahan juga. "Sibuk suruh kita handal memasak, mereka tu bolehkah jadi imam?" Dengus teman wanita yang lain. Betul juga. Berapa kerat lelaki yang menjadikan sembahyang jemaah di rumah bersama anak isteri sebagai agenda utama, selain keperluan memenuhi pelbagai seleranya? Maka bertanyalah wanita kini kepada beberapa lelaki tentang kebolehan yang satu ini. Ternyata ramai yang menjawab tidak confident menjadi imam sebab takut bacaan al-Fatihah tidak sempurna, salah tajwid atau pun dia merasakan isterinya lebih handal. Ada yang kata lebih elok dia dan isteri sembahyang sendiri-sendiri. Ada juga menjawab, rasa kelakar pula apabila dirinya yang rugged menjadi imam. Isu ini sepatutnya kita beratkan sepertimana masyarakat memberatkan wanita perlu pandai memasak jika mahu bersuami. Lelaki juga harus boleh menjadi imam supaya kewibawaan mereka sebagai ketua keluarga tidak goyah atau menjadi mangsa 'queen control'. Kalau tidak pandai, belajarlah sekarang. Jika wanita disuruh belajar, apa salahnya lelaki!
www.iLuvislam.com
dihantar oleh: samskhad
''Habis sekarang kenapa tidak belajar?" Tanya sang lelaki lagi dengan penuh semangat. ''Sedang belajarlah ni tetapi selain sibuk dengan kerjaya saya juga sibuk belajar agama, jadi belajar memasak tetap tidak diutamakan!" Begitu jawab si gadis yang membuatkan lelaki tadi menggeleng-geleng kepala. Baginya tidak sempurna seorang wanita jika tidak tahu memasak. Wanita sepatutnya buat begitu juga.
Syarat utama menjadi suami mesti boleh menjadi imam. Walau ada yang kata, jika itu syaratnya bermakna makin ramai wanita yang hidup bujang seumur hidup. Lelaki meletakkan kebolehan wanita di dapur sebagai perkara utama dan ungkapan hendak memikat suami, perlu pikat seleranya sering diguna pakai. Tidak kiralah jika wanita itu berpelajaran atau berjawatan tinggi dan penyumbang utama kewangan dalam rumahtangganya. Sekarang bukan asing lagi gaji isteri lebih tinggi daripada suami. Namun kedudukan suami sebagai raja tidak pernah dilupa walau dia tidak mengambil inisiatif mempelajari ilmu menjadi imam. Ilmu bermain video game di komputer mereka rasa lebih perlu. Kalau tidak tahu memasak disuruh belajar dan sesudah belajar perlu handal. Jika handal bukan setakat masak untuk keluarga sendiri, kalau boleh perlu boleh memasak untuk tiga pasukan bola. Begitulah standard yang telah ditetapkan.
Bolehkah kita meletakkan undang-undang itu kepada lelaki juga? Kalau tidak pandai jadi imam, belajarlah. Mula-mula jadi imam kepada keluarga sendiri, sudah terror boleh mengimam satu taman perumahan juga. "Sibuk suruh kita handal memasak, mereka tu bolehkah jadi imam?" Dengus teman wanita yang lain. Betul juga. Berapa kerat lelaki yang menjadikan sembahyang jemaah di rumah bersama anak isteri sebagai agenda utama, selain keperluan memenuhi pelbagai seleranya? Maka bertanyalah wanita kini kepada beberapa lelaki tentang kebolehan yang satu ini. Ternyata ramai yang menjawab tidak confident menjadi imam sebab takut bacaan al-Fatihah tidak sempurna, salah tajwid atau pun dia merasakan isterinya lebih handal. Ada yang kata lebih elok dia dan isteri sembahyang sendiri-sendiri. Ada juga menjawab, rasa kelakar pula apabila dirinya yang rugged menjadi imam. Isu ini sepatutnya kita beratkan sepertimana masyarakat memberatkan wanita perlu pandai memasak jika mahu bersuami. Lelaki juga harus boleh menjadi imam supaya kewibawaan mereka sebagai ketua keluarga tidak goyah atau menjadi mangsa 'queen control'. Kalau tidak pandai, belajarlah sekarang. Jika wanita disuruh belajar, apa salahnya lelaki!
www.iLuvislam.com
dihantar oleh: samskhad
Do'a Dikala Ragu Akan Dirinya ...
Ya Allah...
Seandainya telah Engkau catatkan
dia akan mejadi teman menapaki hidup
Satukanlah hatinya dengan hatiku
Titipkanlah kebahagiaan diantara kami
Agar kemesraan itu abadi
Dan Ya Allah... Ya Tuhanku yang Maha Mengasihi
Seiringkanlah kami melayari hidup ini
Ke tepian yang sejahtera dan abadi
Tetapi ya Allah...
Seandainya telah Engkau takdirkan...
...Dia bukan milikku
Bawalah ia jauh dari pandanganku
Luputkanlah ia dari ingatanku
Ambillah kebahagiaan ketika dia ada disisiku
Dan peliharalah aku dari kekecewaan
Serta ya Allah ya Tuhanku yang Maha Mengerti...
Berikanlah aku kekuatan
Melontar bayangannya jauh ke dada langit
Hilang bersama senja nan merah
Agarku bisa berbahagia walaupun tanpa bersama dengannya
Dan ya Allah yang tercinta...
Gantikanlah yang telah hilang
Tumbuhkanlah kembali yang telah patah
Walaupun tidak sama dengan dirinya....
Ya Allah ya Tuhanku...
Pasrahkanlah aku dengan takdirMu
Sesungguhnya apa yang telah Engkau takdirkan
Adalah yang terbaik buatku
Karena Engkau Maha Mengetahui
Segala yang terbaik buat hambaMu ini
Ya Allah...
Cukuplah Engkau saja yang menjadi pemeliharaku
Di dunia dan di akhirat
Dengarlah rintihan dari hambaMu yang daif ini.
By:Insan Kamil
Seandainya telah Engkau catatkan
dia akan mejadi teman menapaki hidup
Satukanlah hatinya dengan hatiku
Titipkanlah kebahagiaan diantara kami
Agar kemesraan itu abadi
Dan Ya Allah... Ya Tuhanku yang Maha Mengasihi
Seiringkanlah kami melayari hidup ini
Ke tepian yang sejahtera dan abadi
Tetapi ya Allah...
Seandainya telah Engkau takdirkan...
...Dia bukan milikku
Bawalah ia jauh dari pandanganku
Luputkanlah ia dari ingatanku
Ambillah kebahagiaan ketika dia ada disisiku
Dan peliharalah aku dari kekecewaan
Serta ya Allah ya Tuhanku yang Maha Mengerti...
Berikanlah aku kekuatan
Melontar bayangannya jauh ke dada langit
Hilang bersama senja nan merah
Agarku bisa berbahagia walaupun tanpa bersama dengannya
Dan ya Allah yang tercinta...
Gantikanlah yang telah hilang
Tumbuhkanlah kembali yang telah patah
Walaupun tidak sama dengan dirinya....
Ya Allah ya Tuhanku...
Pasrahkanlah aku dengan takdirMu
Sesungguhnya apa yang telah Engkau takdirkan
Adalah yang terbaik buatku
Karena Engkau Maha Mengetahui
Segala yang terbaik buat hambaMu ini
Ya Allah...
Cukuplah Engkau saja yang menjadi pemeliharaku
Di dunia dan di akhirat
Dengarlah rintihan dari hambaMu yang daif ini.
By:Insan Kamil
Selasa, 10 November 2009
Karena kau adalah Tulang Rusukku !!!
Dara pun memulai meminta kepastian. ya, tentang cinta.
Dara : Siapa yang paling kamu cintai di dunia ini?
Raka : Kamu dong?
Dara : Menurut kamu, aku ini siapa?
Raka : (Berpikir sejenak, lalu menatap Dara dengan pasti) Kamu tulang rusukku! Ada tertulis, Tuhan melihat bahawa Adam kesepian. Saat Adam tidur, Tuhan mengambil rusuk dari Adam dan menciptakan Hawa. Semua pria mencari tulang rusuknya yang hilang dan saat menemukan wanita untuknya, tidak lagi merasakan sakit di hati."
Setelah menikah, Dara dan Raka mengalami masa yang indah dan manis untuk sesaat. Setelah itu, pasangan muda ini mulai tenggelam dalam kesibukan masing-masing dan kepenatan hidup yang kian mendera. Hidup mereka menjadi membosankan. Kenyataan hidup yang kejam membuat mereka mulai menyisihkan impian dan cinta satu sama lain.
Mereka mulai bertengkar dan pertengkaran itu mulai menjadi semakin panas. Pada suatu hari, pada akhir sebuah pertengkaran, Dara lari keluar rumah. Saat tiba di seberang jalan, dia berteriak, "Kamu nggak cinta lagi sama aku!"
Raka sangat membenci ketidakdewasaan Dara dan secara spontan balik berteriak, "Aku menyesal kita menikah! Kamu ternyata bukan tulang rusukku!"
Tiba-tiba Dara menjadi terdiam , berdiri terpaku untuk beberapa saat. Matanya basah. Ia menatap Raka, seakan tak percaya pada apa yang telah dia dengar.
Raka menyesal akan apa yang sudah dia ucapkan. Tetapi seperti air yang telah tertumpah, ucapan itu tidak mungkin untuk diambil kembali.
Dengan berlinang air mata, Dara kembali ke rumah dan mengambil barang-barangnya, bertekad untuk berpisah. "Kalau aku bukan tulang rusukmu, biarkan aku pergi. Biarkan kita berpisah dan mencari pasangan sejati masing-masing."
Lima tahun berlalu.
Raka tidak menikah lagi, tetapi berusaha mencari tahu akan kehidupan Dara. Dara pernah ke luar negeri, menikah dengan orang asing, bercerai, dan kini kembali ke kota semula. Dan Raka yang tahu semua informasi tentang Dara, merasa kecewa, karena dia tak pernah diberi kesempatan untuk kembali, Dara tak menunggunya.
Dan di tengah malam yang sunyi, saat Raka meminum kopinya, ia merasakan ada yang sakit di dadanya. Tapi dia tidak sanggup mengakui bahwa dia merindukan Dara.
Suatu hari, mereka akhirnya kembali bertemu. Di airport, di tempat ketika banyak terjadi pertemuan dan perpisahan, mereka dipisahkan hanya oleh sebuah dinding pembatas, mata mereka tak saling mau lepas.
Raka : Apa kabar?
Dara : Baik... ngg.., apakah kamu sudah menemukan rusukmu yang hilang?
Raka : Belum.
Dara : Aku terbang ke New York dengan penerbangan berikut.
Raka : Aku akan kembali 2 minggu lagi. Telpon aku kalau kamu sempat. Kamu tahu nomor telepon kita, belum ada yang berubah. Tidak akan ada yang berubah.
Dara tersenyum manis, lalu berlalu.
"Good bye...."
Seminggu kemudian, Raka mendengar bahwa Dara mengalami kecelakaan, mati. Malam itu, sekali lagi, Raka mereguk kopinya dan kembali merasakan sakit di dadanya. Akhirnya dia sadar bahwa sakit itu adalah karena Dara, tulang rusuknya sendiri, yang telah dengan bodohnya dia patahkan.
"Kita melampiaskan 99% kemarahan justru kepada orang yang paling kita cintai. Dan akibatnya seringkali adalah fatal".
iluvislam.com
Menginstall Iman Akibat Virus Merah Jambu..
Pernah tidak kamu buka komputer hati, dan menemui sebuah virus yang mengacau program-program dan file-file di komputer hati kita? Virus yang bagaimana? Virus yang sentiasa buat hati tidak tenang namun suka dan cemburu tapi cinta. Kalau pernah, pasti virus itu virus merah jambu. Nak tahu virus apa itu?
Virus merah jambu atau virus cinta adalah salah satu jenis virus ganas yang mengakibatkan penyakit hati pada diri kita, dapat merambat ke seluruh network tubuh dan sangat sulit dihilangkan. Dari berbagai kes yang pernah ditemui, ternyata virus ini banyak ditemui pada usia-usia remaja sekitar umur belasan tahun. Lebih tepatnya virus ini banyak menjangkiti para TEENAGER yang tidak punya sistem pertahanan berupa software Iman.
Tapi survey juga membuktikan bahwa walaupun remaja-remaja tersebut memiliki software Iman, namun kerana jarang membuka file C:ImanCintaIlahi.Exe atau file C:ImanRajinIbadah.doc yang berada dalam paket software tersebut, maka akhirnya remaja-remaja tersebut terkena juga dengan didahului pertahanan iman yang cenderung menurun , dan virus merah jambu tersebar ke seluruh komputer hati mereka.
Next, kalau sudah begitu, apa yang terjadi? Maka mulailah virus ini bekerja mengacaukan sistem, program- program, dan file-file kita dengan selalu menampilkan gambar syaitan yang tertawa lebar, gembira melihat kegagalan kita meraih redha- Nya. Namun banyak juga yang suka dengan penampilan syaitan tersebut. Yang pada akhirnya virus ini membuat `hang' pusat sistem otak saraf dan akal mereka. Yang kalau itu terjadi, maka virus ini akhirnya dapat mengalahkan sistem otak saraf dan akal yang kita miliki. Me-nombor-satu-kan cinta pada sesama manusia, dan me-nombor-dua-kan cinta pada Ilahi. Tapi apakah itu semua dapat dicegah bagaimana caranya?
Yang mesti kamu lakukan pertama, iaitu hilangkan dulu file-file yang dapat menjadi pintu masuk virus ini, misalnya file cintadunia.exe. Lalu memasukkan CD anti-virus yang berisi file sahsiah.exe yang akan membersihkan sedikit demi sedikit virus cinta sampai ke akar-akarnya bila file tersebut dijalankan. Kalau anti virus tersebut tidak berhasil, maka kamu perlu menginstall kembali software imanmu. Kamu boleh pergi ke pusat-pusat yang menawarkan installer iman. Atau kamu boleh beli CD installer berisi file Aqidah.exe atau Imankuat.doc.
Kalau sudah berhasil diinstall, pastikan komputer hatimu bekerja dengan normal kembali. Dan supaya tidak berulang kembali, maka seringlah membuka file dakwah.exe dan ukhuwwah.doc agar hati kita sentiasa jernih dan tenang..
www.iLuvislam.com
by: xbgsx7
Antara Bersin dan Menguap ??
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ta’alaa anhu, Rasulullah bersabda, :
“Sungguh Allah mencintai orang yang bersin dan membenci orang yang menguap, maka jika kalian bersin maka pujilah Allah, maka setiap orang yang mendengar pujian itu untuk menjawabnya; adapun menguap, maka itu dari syaitan, maka lawanlah itu sekuat tenagamu. Dan apabila seseorang menguap dan terdengar bunyi: Aaaa, maka syaitan pun tertawa karenanya”. (Shahih Bukhari, 6223)
Imam Ibn Hajar berkata, “Imam Al-Khathabi mengatakan bahwa makna cinta dan benci pada hadits di atas dikembalikan kepada sebab yang termaktub dalam hadits itu. Yaitu bahwa bersin terjadi karena badan yang kering dan pori-pori kulit terbuka, dan tidak tercapainya rasa kenyang.
Ini berbeda dengan orang yang menguap. Menguap terjadi karena badan yang kekenyangan, dan badan terasa berat untuk beraktivitas, hal ini karena banyaknya makan . Bersin bisa menggerakkan orang untuk bisa beribadah, sedangkan menguap menjadikan orang itu malas (Fath-hul Baari: 10/6077)
Nabi menjelaskan bagaimana seseorang yang mendengar orang yang bersin dan memuji Allah agar membalas pujian tersebut.
Rasulullah bersabda:
Apabila salah seorang diantara kalian bersin, maka ucapkanlah Al-Hamdulillah, dan hendaklah orang yang mendengarnya menjawab dengan Yarhamukallahu, dan bila dijawab demikian, maka balaslah dengan ucapan Yahdikumullahu wa Yushlihubaalakum (HR. Bukhari, 6224)
Dan para doktor di zaman sekarang mengatakan, “Menguap adalah gejala yang menunjukkan bahwa otak dan tubuh orang tersebut membutuhkan oksigen dan nutrisi; dan karena organ pernafasan kurang dalam menyuplai oksigen kepada otak dan tubuh.
Dan hal ini terjadi ketika kita sedang mengantuk atau pusing, lesu, dan orang yang sedang menghadapi kematian. Dan menguap adalah aktivitas menghirup udara dalam-dalam melalui mulut, dan bukan mulut dengan cara biasa menarik nafas dalam-dalam !!!
Karena mulut bukanlah organ yang disiapkan untuk menapis udara seperti hidung.
Maka, apabila mulut tetap dalam keadaan terbuka ketika menguap, maka masuk juga berbagai-bagai jenis mikroba, kuman dan debu, atau kutu bersamaan dengan masuknya udara ke dalam tubuh.
Oleh karena itu, datang petunjuk nabawi yang mulia agar kita melawan “menguap” ini sekuat kemampuan kita, atau pun menutup mulut saat menguap dengan tangan kanan atau pun dengan punggung tangan kiri.
Bersin adalah lawan dari menguap yaitu keluarnya udara dengan keras, kuat disertai hentakan melalui dua lubang: hidung dan mulut. Maka akan terkuras dari badan bersamaan dengan bersin ini sejumlah hal seperti debu, haba’ (sesuatu yang sangat kecil, di udara, yang hanya terlihat ketika ada sinar matahari), atau kutu, atau mikroba yang terkadang masuk ke dalam organ pernafasan.
Oleh karena itu, secara tabiat, bersin datang dari Yang Maha Rahman (Pengasih), sebab padanya terdapat manfaat yang besar bagi tubuh. Dan menguap datang dari syaithan sebab ia mendatangkan bahaya bagi tubuh.
Dan atas setiap orang hendaklah memuji Allah Yang Maha Suci Lagi Maha Tinggi ketika dia bersin, dan agar meminta perlindungan kepada Allah dari syaitan yang terkutuk ketika sedang menguap. (Lihat Al-Haqa’iq Al-Thabiyah fii Al-Islam: hal 155).
www.iLuvislam.com
oleh : everjihad
“Sungguh Allah mencintai orang yang bersin dan membenci orang yang menguap, maka jika kalian bersin maka pujilah Allah, maka setiap orang yang mendengar pujian itu untuk menjawabnya; adapun menguap, maka itu dari syaitan, maka lawanlah itu sekuat tenagamu. Dan apabila seseorang menguap dan terdengar bunyi: Aaaa, maka syaitan pun tertawa karenanya”. (Shahih Bukhari, 6223)
Imam Ibn Hajar berkata, “Imam Al-Khathabi mengatakan bahwa makna cinta dan benci pada hadits di atas dikembalikan kepada sebab yang termaktub dalam hadits itu. Yaitu bahwa bersin terjadi karena badan yang kering dan pori-pori kulit terbuka, dan tidak tercapainya rasa kenyang.
Ini berbeda dengan orang yang menguap. Menguap terjadi karena badan yang kekenyangan, dan badan terasa berat untuk beraktivitas, hal ini karena banyaknya makan . Bersin bisa menggerakkan orang untuk bisa beribadah, sedangkan menguap menjadikan orang itu malas (Fath-hul Baari: 10/6077)
Nabi menjelaskan bagaimana seseorang yang mendengar orang yang bersin dan memuji Allah agar membalas pujian tersebut.
Rasulullah bersabda:
Apabila salah seorang diantara kalian bersin, maka ucapkanlah Al-Hamdulillah, dan hendaklah orang yang mendengarnya menjawab dengan Yarhamukallahu, dan bila dijawab demikian, maka balaslah dengan ucapan Yahdikumullahu wa Yushlihubaalakum (HR. Bukhari, 6224)
Dan para doktor di zaman sekarang mengatakan, “Menguap adalah gejala yang menunjukkan bahwa otak dan tubuh orang tersebut membutuhkan oksigen dan nutrisi; dan karena organ pernafasan kurang dalam menyuplai oksigen kepada otak dan tubuh.
Dan hal ini terjadi ketika kita sedang mengantuk atau pusing, lesu, dan orang yang sedang menghadapi kematian. Dan menguap adalah aktivitas menghirup udara dalam-dalam melalui mulut, dan bukan mulut dengan cara biasa menarik nafas dalam-dalam !!!
Karena mulut bukanlah organ yang disiapkan untuk menapis udara seperti hidung.
Maka, apabila mulut tetap dalam keadaan terbuka ketika menguap, maka masuk juga berbagai-bagai jenis mikroba, kuman dan debu, atau kutu bersamaan dengan masuknya udara ke dalam tubuh.
Oleh karena itu, datang petunjuk nabawi yang mulia agar kita melawan “menguap” ini sekuat kemampuan kita, atau pun menutup mulut saat menguap dengan tangan kanan atau pun dengan punggung tangan kiri.
Bersin adalah lawan dari menguap yaitu keluarnya udara dengan keras, kuat disertai hentakan melalui dua lubang: hidung dan mulut. Maka akan terkuras dari badan bersamaan dengan bersin ini sejumlah hal seperti debu, haba’ (sesuatu yang sangat kecil, di udara, yang hanya terlihat ketika ada sinar matahari), atau kutu, atau mikroba yang terkadang masuk ke dalam organ pernafasan.
Oleh karena itu, secara tabiat, bersin datang dari Yang Maha Rahman (Pengasih), sebab padanya terdapat manfaat yang besar bagi tubuh. Dan menguap datang dari syaithan sebab ia mendatangkan bahaya bagi tubuh.
Dan atas setiap orang hendaklah memuji Allah Yang Maha Suci Lagi Maha Tinggi ketika dia bersin, dan agar meminta perlindungan kepada Allah dari syaitan yang terkutuk ketika sedang menguap. (Lihat Al-Haqa’iq Al-Thabiyah fii Al-Islam: hal 155).
www.iLuvislam.com
oleh : everjihad
Di antara dua tangisan ..
AIR MATA ada kalanya penyubur hati, penawar duka dan ada kalanya ia menjadi buih kekecewaan yang menghimpit perasaan dan kehidupan ini. Air mata seorang manusia hanyalah umpama air kotor yang berlimpahan. Namun setetes air mata kerana takut kepada ALLAH SWT persis perata indah yang bergemerlapan terpancar dari segala arah dan penjuru. Penghuni surga adalah mereka yang banyak mencucurkan air mata demi ALLAH SWT dan Rasul-Nya, bukan semata-mata karena harta dan kedudukan serta hal duniawi. Pencinta dunia menangis kerana dunia yang hilang. Perindu akhirat pula menangis kerana dunia yang datang. Alangkah sempitnya kuburku, keluh seorang batil ... alangkah sedikitnya hartaku, kesal si hartawan (pemuja dunia). Dari mata yang mengintai setiap kemewahan yang mulus penuh rakus, mengalirlah air kecewa kegagalan. Dari mata yang redup merenung akhirat yang dirasakan dekat, mengalirlah air mata keinsafan mengharap kemenangan serta rindu akan RasulNya.
"Penghuni surga itulah orang-orang yang menang." (Al-Hasr: 20)
Tangis adalah basahan hidup. Justeru, hidup dimulakan dengan tangis, dicela oleh tangis dan diakhiri dengan tangis .. Manusia sentiasa dalam dua tangisan. Sabda Rasulullah SAW, "Ada titis yang ALLAH SWT cintai, pertama titisan darah para syuhada dan titisan air mata yang jatuh kerana takutkan ALLAH SWT."
Nabi Muhammad SAW bersabda lagi, "Tangisan seorang pendosa lebih ALLAH kasihi daripada tasbih para wali." Oleh itu, berhati-hatilah dalam tangisan, kerana ada tangisan yang membawa bahagia untuk selamanya. Seorang pendosa yang menangis kerana dosanya adalah lebih baik daripada seorang 'abid. Nabi Muhammad SAW bersabda, "Kejahatan yang diiringi oleh rasa sedih, lebih ALLAH sukai dari satu kebaikan yang menimbulkan rasa takabur." Ketawa yang berlebihan tanda lalai dan kejahilan. Ketawa seorang ulama 'dunia hilang ilmu, hilang wibawanya. Ketawa seorang jahil, semakin keras hati dan perasaannya. Nabi Muhammad SAW bersabda "Jika kamu tahu apa yang aku tahu niscaya kamu banyak menangis dan sedikit ketawa." Seseorang Hukama pernah bersyair, "Aku heran dan terperanjat melihat orang ketawa karena perkara-perkara yang akan menyusahkan, lebih banyak daripada perkara yang menyenangkan."
Salafussoleh menangis walaupun banyak beramal, takut tidak diterima ibadatnya, kita ketawa walaupun sedar kita kosong daripada amalan. Lupakah kita? Sabda Nabi SAW, "Siapa yang berbuat dosa dalam ketawa akan dicampakkan ke neraka dalam keadaan menangis." Kita gembira jika apa-apa yang kita idamkan tercapai. Kita menangis kalau apa yang kita cita-citakan terabai. Nikmat disambut ria, kedukaan menjemput duka.
Namun Allah SWT telah berfirman,
"Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi pula kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu. ALLAH SWT mengetahui sedangkan kamu tidak. "(Al-Baqarah: 216)
Menangislah wahai diri, agar senyumanmu banyak dikemudian hari kerana engkau belum tahu nasibmu dihisab kanan atau hisab kiri. Di sana, lembaran sejarahmu dibuka satu persatu, meyemarakkan rasa malu berabad-abad lamanya bergantung kepada syafa'at Rasulullah SWT yang dikasihi Tuhan.
Kenangilah sungai-sungai yang mengalir itu banjiran air mata Nabi Adam yang menagis bertaubat, maka suburlah dan sejahteralah bumi kerana terangkatnya taubat. Menagislah seperti Saidina Umar yang selalu memukul dirinya dengan berkata, "Kalau semua masuk ke dalam syurga kecuali seorang, aku takut akulah orang itu. "Menangis Ummu Sulaim apabila ditanya," Mengapa engkau menangis? "Jawabnya," Aku tidak mempunyai anak lagi untuk ku kirimkan ke medan perang. "Menangislah seperti Ghazwan yang tidak sengaja terpandang wanita rupawan. Diharamkan matanya memandang langit seumur hidup, lalu berkata, "Engkau mencari kesusahan dengan pandangan itu."
Ibnu Mas'ud ra berkata, "Seseorang yang mengerti al-Quran dikenali waktu malam ketika orang lain tidur, dan waktu siangnya ketika orang lain tidak berpuasa, sedihnya diwaktu orang lain ketawa. Diamnya di waktu orang lain berbicara, khusyuknya di waktu orang lain berbangga, seharusnya orang yang mengerti al-Quran itu tenang, lunak dan tidak boleh menjadi seorang yang keras, kejam, lalai bersuara keras dan marah. "Tanyakan kepada orang-orang yang soleh mengapa tidak berhibur. "Bagaimana hendak bergembira sedangkan mati itu di belakang kami, kubur dihadapan kami dan perhentian kami ialah ALLAH SWT".
www.iluvislam.com
oleh: wardah_tiey
Langganan:
Postingan (Atom)