Kamis, 18 Agustus 2011

~**~ Saya tau saya tak cantik ~**~





KECANTIKAN: DI MANA NILAINYA?

Manusia memang makhluk yang aneh, istilah kecantikan didefinisikan pada berbagai. Kalau di Iran, wanitanya begitu obses dengan hidung yang dibedah, atau di Mauritania di mana wanita gemuk dianggap seksi dan menggairahkan. Bagaimana dengan masyarakat kita sendiri pula?

Tidak perlu memiliki hidung yang mancung seperti paruh seludang, atau wajah yang sesempurna Aishwarya Rai. Cukup dengan berpakaian tapi seolah-olah "telanjang" dan mengenakan kain ela yang berbagai untuk menutupi kepala, itu cantik namanya.

Minta maaf bukan ingin memperlekehkan kecantikan plastik wanita, itu realitas yang telah lama bertapak dalam mentalitas masyarakat kita. Tipikal? Tidak ada yang bisa menafikannya.

Pada saya kecantikan adalah bagaimana mata mereka yang memandang itu mentafsirnya. Lebih tepat, pandangan orang lain terhadap fisik kita. Betul! Dan saya pernah membuat eksperimen sendiri dengan mengajak adik-adik lelaki saya untuk memilih artis wanita yang mereka rasakan tercantik.

Hasilnya seperti diduga, setiap dari mereka memilih artis wanita yang berbeda. Kapan saya tanya kenapa pilihan masing-masing yang terbaik, semua sibuk memberikan alasan yang tidak bisa diterima oleh akal saya.

Lihat! Bukankah itu bukti yang nyata bahwa kecantikan itu terlalu besar skopnya untuk diperjelas kepada umum? Apa yang cantik di mata saya atau Anda, tidak harus akan cantik pada pandangan orang lain juga.

Pertanyaannya, apakah apa yang kita ada sekarang ini bukan yang terbaik? Apakah Allah itu zalim dan pilih bulu dengan memberi beberapa dari kita wajah yang cantik sedangkan setengah lagi fisik yang tidak sempurna?

Bukankah Allah itu Maha Adil? Bukankah Allah itu Maha Mengetahui? Bukankah Allah itu Maha Bijaksana? Jika begitu mengapa ada beberapa dari kita masih meratapi kekurangan yang ada pada diri masing-masing?

SAYA TAHU SAYA TAK CANTIK

Saya tahu saya tidak cantik .. Tapi, meskipun saya tidak cantik, saya tetap ada kelebihan ..

Karena saya tidak cantik, saya tidak jadi korban pelecehan pria-pria yang rusak akhlaknya.

Karena saya tidak cantik, saya dapat pelihara diri saya dari pandangan bernafsu pria yang tidak menjaga pandangannya.

Karena saya tidak cantik, saya selamat dari menjadi senjata iblis terbuat iman pria.

Karena saya tidak cantik, saya tidak mendapat fitnah dan cemburu dari wanita-wanita lain.

Karena saya tidak cantik, saya tidak mengharapkan pujian dari mana-mana pria dan wanita.

Dan karena saya tidak cantik, akhirnya saya menemukan insan yang ikhlas mencintai saya seadanya.

Karena saya tahu .. Saya tidak cantik pada pandangan manusia .. Maka saya akan berusaha agar terlihat cantik pada ALLAH .. Karena bukan kecantikan dunia yang saya kejar ... Tapi KECANTIKAN di akhirat ..

ANGGUN DI MATA ALLAH: SEBUAH KECANTIKAN SEJATI

Kecantikan terdiri dari 2 jenis; kecantikan lahir dan kecantikan batin.

Kecantikan batin (inner beauty) adalah kecantikan yang dicari karena essensinya, seperti kecantikan ilmu, akal pikiran, dan kesucian diri. Kecantikan batin inilah yang merupakan titik pandang Allah pada diri hamba-hamba-Nya.

Sebagaimana yang disebutkan dalam sebuah hadits:

"Sesungguhnya Allah tidak melihat pada rupa dan postur tubuh kalian. Akan tetapi, Allah melihat pada hati kalian." (HR. Muslim).

Sebenarnya kita semua adalah makhluk ciptaan-Nya yang paling sempurna dan cantik di bumi ini. Allah telah menentukan sesuatu sifat dalam diri kita adalah yang terbaik. Hanya mata kita saja yang diselimuti dengan nafsu yang tidak dapat melihat kebaikan yang ada pada sesuatu kejadian.

Mengapa sulit untuk kita untuk redha kepada kejadian Allah? Bukankah panci orang lain selalu putih dari apa yang kita ada? Kita selalu melihat apa yang ada pada orang lain itu jauh lebih baik dari apa yang kita miliki.

Sedangkan nabi Muhammad SAW sendiri telah menganjurkan kita agar melihat orang yang kurang beruntung. Jangan melihat orang yang lebih beruntung karena itu akan membuat kita tidak bersyukur. Dan itulah masalahnya pada diri kita. Kita selalu mengejar yang sempurna dalam kehidupan seharian. Selalu menginginkan yang lebih bagus dari orang lain.

Kita ada biduk, tetapi dalam waktu yang sama menundukkan serempu pula. Tidak terkecuali dengan saya. Siapa yang tidak suka mendengar pujian melangit karena cantik, bukan?

Ketika zaman sekolah, semuanya kena bersaing atau setidaknya sama dengan teman. Pakai baju ketat, seluar sendat, dari tudung sampai ke sepatu, kalau bisa semua menurut peredaran fesyen. Pendek kata melaram berlebihan. Coba bayangkan betapa banyak dosa yang harus saya tanggung semata-mata untuk terlihat trendi seperti itu? Syukurlah kesadaran datang sebelum lebih banyak dosa terkumpul.

Sekarang ini nak pergi mana pun, satu yang selalu harus tanamkan dalam kepala adalah "bersederhana dalam berfesyen". Cukup dengan hanya menempel "wudhu '" di wajah, bertudung dan tidak memakai pakaian ketat yang menonjolkan bentuk tubuh.

Untuk itu, mari kita belajarlah untuk berkata Alhamdulillah dengan apa yang ada pada diri kita. Sedarlah, kecantikan bukan terletak pada secantik mana fisik kita dilihat oleh mata orang lain, atau 'setrendy' mana pakaian yang telah membaluti tubuh masing-masing. Tetapi secantik mana kita di mata Allah.

- Artikel iluvislam.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar