Saudaraku, pernahkah sejenak kita mengistirahatkan batin kita, yang lelah, yang telah terlalu jauh melangkah, yang bahkan kita sendiri tidak mengerti sampai dimana dan seberapa jauh kita telah melangkah?. Sejenak tengok bekas jejak kita dibelakang, apakah telah berbelok terlalu jauh sehingga kita berada dalam tempat yang tidak indah sekarang ini?
Sejenak, berdialoglah dengan diri sendiri, batin kita sediri dengan jujur. Jika memang jawabnya adalah "ya, aku sudah terlalu jauh melangkah, dan terlalu berat menyakiti diri sendiri dengan kesalahan yang justru aku menikmatinya". Maka berhentilah, sebelum hatimu semakin mengeras, dan dekatilah sang Maha menyembuhkan dirimu dari luka masa lalu dan sang maha Menghapus semua kesalahanmu.
Saat kau merasa Allah sangat dekat dengan hatimu, maka jiwamu pun menghangat. Tidak akan ada lagi celah untuk kebencian, kemarahan atau bahkan hanya sekedar sifat tidak ramah.
Yang tersisa, adalah senyum penuh ketulusan serta sikap yang mendamaikan, bahkan untuk dirimu sendiri. Rasakanlah betapa godaan pahala itu akan selalu mengusikmu untuk selalu meraihnya dan tanpa meluangkan sedetikpun untuk melewatkannya.
Saat kau merasa Allah sangat dekat denganmu, maka tak perlu kau umbar kata untuk sekedar mendapat penilaian benar dari manusia disekelilingmu.Jika kau memang bersalah, keluasan hatimu akan berkata jujur karena kau tahu dengan itu kau akan dicintai Allah. ketika kau telah berlaku baik, namun manusia masih membencimu, maka kau akan merasa tidak perlu lah membalas orang yang memakimu, melainkan batinmu hanya akan sibuk mengkoreksi diri dan memperbaiki kesalahanmu, hanya karena Allah.
Dan sebaliknya, Saat kau merasa Allah sangat dekat denganmu,tidak penting untukmu ketika mereka memuji, melainkan kesadaranmu berkata, bahwa kesemuanya hanya karena rahmat Allah.
Saat kau merasa Allah dekat denganmu, kau tak akan pernah merasa sendiri, walaupun sebuah mata melihat kau sedang sendiri. Lihatlah betapa dirimu begitu akan asyik dengan berdua- duaanmu denganNya, sehingga ketika kau berada dalam keadaan yang Allah tidak ridho kepadamu, dan seketika itu kau akan merasa asing berada didalamnya. Kakimu pun melangkah dan tubuhmu mengikuti kehendak sang raja yaitu hati untuk pergi dan menjauhi wilayah maksiat tersebut.
Saat kau merasa Allah ada bersamamu dan begitu dekat denganmu, entah dari mana, namun ketenangan ajaib merasuki sendi tubuhmu. Sungguh hanya akan dirasakan oleh diri dan hatimu sendiri. Bukan hanya sebagai fantasi dan rasa yan hanya kau rasa, namun sungguh kedamaian itu benar- benar nyata.
Saat kau merasa sangat dekat dengan Allah, seakan semua yang kau butuhkan benar- benar sangat tercukupi. Apakah ada kekurangan yang lebih kurang melainkan sebuah hati yang selalu berteriak tanpa syukur?
Beruntunglah bagi saudara- saudaraku yang merasa sangat dekat dengan Allah. Hati mereka yang tunduk akan dengan selalu mengindahkan hidup dan jalan kehidupan mereka. Allah sang maha pengasih, telah menjadikan batin- batin yang mengakrabinya bagai sebuah pabrik kebahagiaan dan kedamaian yang siap untuk dipersembahkan kepada siapapun yang berada didekat mereka.
Apa kau heran? apa ada yang sedang berkomentar dalam batinmu, dengan kalimat "bagaimana bisa?". Atau bahkan mungkin ada dari bagian dari dirimu yang sedang tertawa, karena membayangkannya pun akan sangat sulit untukmu?.
Ketahuilah bahkan kau bisa dengan mudah berubah menjadi dirimu yang lain saat kau mengenalNya. Hati yang keras dan beku itu akan dengan seketika merunduk dan melunak, derai tawa lalaimu akan sontak berubah menjadi hujan tangis karena menyadari betapa menggunung catatan dosamu.
Saat kau masih berpikir atau bahkan tertawa, atau tidak perduli sekarang ini, maka kau adalah orang yang paling pantas dikasihani di dunia ini. Lihatlah, bahkan untuk melihat sebuah kedamaian dan keindahanpun kau tak sanggup lagi. Betapa hatimu sudah benar- benar terbolak balik, namun kau tidak merasa.
Ini bukan hanya sekedar cerita sambil lalu saja. Bukan juga sekedar picisan pembunuh waktu yang sesaat bisa menghibur. Kau tak akan pernah tahu sebelum kau sendiri mencobanya, begitu nikmat saudaraku, yaitu saat batinmu begitu sibuk berada dan berdua dengan Allah...
Kau tak akan pernah bisa tahu dan mengerti sebelum kau sendiri mencoba dan merasakanNya...
(NayMa/Voa-islam.com)