Jumat, 12 November 2010

~*~ Anggun Pesona Aurat Terpelihara ~*~




Pernahkah kita terfikir, mengapa Islam mensyariatkan wanita menutup dan menjaga aurat mereka? Betapa Islam hadir untuk memartabatkan kaum wanita, tetapi wanita sendiri tidak menyadari hal itu.

Jika dibandingkan wanita Islam dengan bukan Islam, wanita Islam begitu beruntung telah disyariatkan untuk menutup aurat. Coba lihat wanita barat yang meluncur di atas es dengan hanya memakai bikini atau mungkin tanpa berpakaian. Merekalah yang sebenarnya telah didiskriminasikan. Menjadi tatapan setiap manusia yang memandang tanpa sekelumit pun perasaan malu. Martabat yang harus dijaga dipertontonkan sewenang-wenang tanpa timbul perasaan bersalah. Seolah-olah tidak bernilainya mereka di mata masyarakat.

Sadarkah Anda wahai wanita bahwa Islam telah menjelaskan dengan jelas kepada kita, siapakah yang selayaknya melihat aurat kita di dalam al-Quran.

"Dan katakanlah kepada perempuan-perempuan yang beriman supaya membatasi pandangan mereka (dari memandang yang haram), dan memelihara kehormatan mereka dan janganlah mereka memperlihatkan perhiasan tubuh mereka kecuali yang zahir daripadanya; dan hendaklah mereka menutup belahan leher bajunya dengan tudung kepala mereka; dan janganlah mereka memperlihatkan perhiasan tubuh mereka melainkan kepada suami mereka, atau ayah mereka atau bapa mertua mereka atau anak-anak mereka, atau putra-putra suami mereka, atau saudara-saudara mereka, atau anak bagi saudara-saudara mereka yang lelaki, atau anak bagi saudara-saudara mereka yang perempuan, atau perempuan-perempuan Islam, atau hamba-hamba mereka, atau orang gaji dari orang-orang lelaki yang telah tua dan tidak berkeinginan kepada perempuan, atau anak yang belum mengerti tentang aurat perempuan; dan janganlah mereka menghentakan kaki untuk diketahui orang akan apa yang tersembunyi dari perhiasan mereka; dan bertobatlah kamu sekalian kepada Allah, wahai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung. " [Surah An-Nur: 31]

Konklusinya dengan lebih mudah, mahram seorang wanita, yang dapat melihat auratnya adalah lelaki yang haram dikahwininya buat selamanya apakah karena keturunan, pernikahan atau susuan. Ia mencakup;

1. Bapak kandung
2. Bapak mertua
3. Bapak susuan
4. Anak kandung
5. Anak tiri (yakni anak suami)
6. Anak susuan
7. Saudara lelaki kandung
8. Saudara lelaki susuan
9. Anak saudara lelaki
10. Bapak saudara

Namun wanita sekarang, mereka sendiri dengan sesuka hati mengungkapkan aurat dan mahkota mereka tanpa rasa berdosa kepada yang bukan mahram. Malah lebih parah lagi, pria yang seharusnya menjadi pelindung dan pembimbing ke kaum wanita membiarkan saja istri, anak, adik, sahabat dan saudara mereka mengungkapkan aurat.

Tidakkah kaum pria ini merasa tercabar dan cemburu melihat wanita yang di bawah tanggung jawab mereka yang sepatutnya hanya mereka melihat aurat mereka tetapi, sebaliknya pria lain juga mendapat HAK yang sama?

Dimana istimewanya lelaki yang bergelar suami dibandingkan dengan pria lain di luar sana yang mendapat HAK yang sama dengannya? Apakah mereka merasa biasa dengan situasi itu? Sungguh rugi dan dayuslah mereka.

"Hai Nabi katakanlah kepada istri-istrimu dan anak-anak perempuanmu dan istri-perempuan yang beriman, agar mengulurkan jilbabnya seluruh tubuhnya (saat mereka keluar); cara yang demikian lebih sesuai untuk mereka dikenal (sebagai perempuan yang baik-baik) maka dengan itu mereka tidak diganggu. Dan (ingatlah) Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. " [Surah Al-Ahzab: 59]

Dan tahukah Anda pria, bahwa ada empat golongan lelaki yang akan ditarik wanita ke neraka kelak andai mereka tidak melaksanakan tanggung jawab mereka ..

01.Ayahnya

Bila seseorang yg bergelar ayah tidak mempedulikan anak-anak perempuannya di dunia. Dia tidak memberikan segala kebutuhan agama seperti mengajar shalat, mengaji, dan sebagainya. Dia membiarkan anak-anak perempuannya tidak menutup aurat. Tidak cukup hanya memberi kemewahan dunia saja maka dia akan ditarik ke neraka oleh anaknya.

02.Suaminya

Bila sang suami tidak mempedulikan tindak tanduk isterinya. Bergaul bebas di luar rumah, menghias diri bukan untuk suami tapi untuk pandangan kaum lelaki yang bukan muhrim. Bila suami berdiam diri walaupun dia seorang alim, misalnya shalat tidak default, puasa tidak tinggal, maka dia akan turut ditarik oleh isterinya kelak.

03.Abangnya

Bila ayahnya sudah tiada, tanggung jawab menjaga wanita jatuh ke bahu abang-abangnya. Jikalau mereka hanya mementingkan keluarganya saja, sementara adik perempuannya dibiarkan melenceng dari ajaran Islam, tunggulah tarikan sang adiknya di akhirat nanti.

04.Anak laki

Bila seorang anak tidak menasihati ibu perihal tindak-tanduk yang menyimpang dari Islam. Bila ibu membuat kemungkaran pengumpat, membuka aurat, dan lain sebagainya maka anak lelaki itu akan ikut ditanya dan diminta pertangungjawabannya di akhirat kelak.

Jadi bersediakah Anda kaum pria untuk ditarik ke nereka oleh anak, istri, adik dan ibu Anda? Oleh itu, Laksanakanlah kewajiban Anda untuk memastikan wanita-wanita ini tidak menarik Anda ke neraka tetapi memimpin Anda ke Jannah.

Kita pula sebagai kaum wanita seharusnya menjaga martabat kita selaku wanita yang mana sudah jelas Islam memandang tinggi martabat wanita. Nah, apalagi yang kita ingin, surga terbentang tersedia, masih neraka yang didamba? Sungguh rugi dan celakalah jika demikian rupa.

Wallahua'lam.

- Artikel iluvislam.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar