Minggu, 08 November 2009
Syeikh Al-Qaradhawi : Hati umat Islam bersama Warga Gaza ..
Qaradhawi menjelaskan, Hamas mengakhiri masa gencatan senjata disebabkan karena kondisi, bahwa Hamas tidak ingin gencatan senjata bernilai kosong. "Apakah gencatan senjata aku serahkan tangan saya kepada Anda, sementara Anda terus membunuhi dan membiarkan Hamas mati kelaparan disebabkan oleh embargo. Apa arti gencatan senjata seperi ini?" kata Qaradhawi.
Syeikh Yusuf Al Qaradhawi, Ketua Persatuan Ulama Islam Internasional, meminta umat Islam untuk bergerak membantu penduduk Palestina yang terancam oleh pembantaian Israel. "Kita pertahankan gerakan perlawanan Islam, Hamas," kata Qaradhawi saat berbicara di sebuah masjid di Kota Doha, Qatar.
Qaradhawi mengatakan bahwa Hamas tidak bersalah, ketika berakhir masa gencatan senjata, di mana Israel terus menerus mengimabrgo Jalur Gaza.
Qaradhawi menjelaskan, Hamas mengakhiri masa gencatan senjata disebabkan karena kondisi, bahwa Hamas tidak ingin gencatan senjata bernilai kosong.
"Apakah gencatan senjata aku serahkan tangan saya kepada Anda, sementara Anda terus membunuhi dan membiarkan Hamas mati kelaparan disebabkan oleh embargo. Apa arti gencatan senjata seperi ini?" kata Qaradhawi.
Ulama berpengaruh itu itu menjelaskan embargo yang sama-sama kita saksikan mengharamkan bagi orang-orang Palestina untuk mengadakan perlawanan dan memenuhi kebutuhan hidup. Embargo itu arti sesungguhnya bagi orang Palestina tidak mendapatkan air minum yang layak, tidak juga bahan bakar, makanan, obat-obatan, tidak mendapatkan uang. Lantas, apa yang bisa dikerjakan orang dalam kondisi seperti ini?
Qaradhawi mengatakan Sesungguhnya pintu penyeberangan di tangan mereka, mereka tutup menurut kehendaknya dan dibuka menurut keinginannya, bagaimana mungkin bersabar dalam kondisi seperti ini? “Yang aneh pintu penyeberangan itu ada di tangan kita, kita sebagai orang Arab muslim menutupnya terhadap kawan-kawan kita, sementara mereka butuh bantuan kebutuhan hidupnya, bagaimana hal ini bisa terjadi?”
Lebih lanjut Qaradhawi menjelaskan, sesungguhnya bagi umat Islam wajib untuk bersatu di depan musuh dan agresor Israel. Kewajiban pertama adalah bagi penduduk negeri ini, dia adalah orang-orang Palestina, berikutnya orang-orang dekat Palestina dan seterusnya mencakup seluruh dunia Islam secara menyeluruh untuk berjihad melawan agresor Israel.
Qaradhawi mengikuti perkembangan sembari mengatakan sesungguhnya penduduk Palestina tidak mampu untuk menghadapi agresor Israel dengan kemampuan senjata nuklirnya, dan kemampuan angkatan bersenjatanya yang dimodali Amerika. Orang-orang Palestina tidak mampu menghadapinya sendiri, karena itu semua umat Islam harus bersatu bersama mereka, apa pun bentuknya yang diberikan, baik tentara, senjata, atau harta, serta seluruh kemampuan yang ada.
Sesungguhnya umat Islam umat harus tetap mempunyai solidaritas dengan saudaranya dalam semua hal, baik dalam suka dan duka, dan keadaan perang ataupun dalam damai.
Sesama muslim bersaudara, tidak boleh saling menghina dan menganiaya. Sesama muslim wajib membantu sesama muslim terhadap muslim lainnya, ia adalah ibarat satu jasad. Dalam Islam tidak dibenarkan hidup sendiri dan kamu tinggalkan saudaramu. Qaradhawi menambahkan telah ditulis dalam fikih Islam, apabila tertawan wanita Muslimah di timur, kewajiban kita untuk membantunya dan melepaskan belenggunya sekalipun umat Islam itu ada di belahan barat penduduk di belahan bumi ini.
Qaradhawi mengimbau umat Islam untuk menanamkan di lubuk hatinya yang dalam untuk ikut serta dalam masalah Jalur Gaza, itu menunjukkan bahwa umat Islam itu masih hidup, dan eksis, mereka semuanya siap berjuang dengan jiwa, harta untuk membantu perjuangan saudara-saudaranya. Harus diakui bahwa problema adalah lemahnya pemerintahan dan birokrasi, yang bentuknya telah mati rasa terhadap masyarakatnya untuk mengambil seuatu keputusan yang berani untuk membumi hanguskan kezaliman yang sedang terjadi bagi penduduk Jalur Gaza.
Pada bagian lain Qaradhawi mengimbau para pemimpin Gerakan Perlawanan Islam (Hamas), baik yang ada di dalam maupun yang ada di luar Jalur Gaza, pasti bahwa hati umat Islam ada bersama mereka, dalam kesabaran mereka atau dalam perjuangannya, bahwa mereka adalah orang-orang yang perkasa, pemimpin yang berjihad untuk menentang kelaparan, embargo dan penghimpitan.
Ia menyerukan, jangan pernah putus asa, karena sifat putus asa dan frustrasi adalah bentuk dari sikap kufur. Qaradhawi meminta tenang dan tidak gegabah. “Sselama Anda berpegang teguh dengan yang benar bnerperang demi mendapatkan hak-hak Anda.”
Para peserta Festival Qatar yang jumlahnya mencapai 15.000 orang telah melayangkan surat solidaritas atas nama penduduk Qatar maupun yang tinggal menetap, mereka semua memastikan bahwa mereka bersama saudara-saudara mereka penduduk Gaza. Mereka memberikan apa pun yang mereka miliki, sampai-sampai penduduk Gaza memperoleh hak-haknya, dan mereka mendapatkan kekuatan untuk melawan senjata Zionis yang telah membunuh dengan tanpa membedakan orangtua, anak-anak kecil, jompo dan para tentara.
Ma'af saudaraku , aku yang berada jauh hanya bisa membantu panjatkan do'a kepada ALLAH , semoga dengan rahmat dan kasih sayang-Nya bumi Palestin akan bebas dari cengkraman Zionis . Amin ...
( abufaiz97 )
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar