Kamis, 05 Agustus 2010

::: Ketika Harus Memilih :::



Bismillah…

Hidup ibarat roda yang berputar. Kadang kita menemui jalan bak aspal yang mulus, kadang pula harus melewati jalan setapak penuh kerikil tajam. Kadang kita berada di atas, tak jarang pula berada di bawah. Kadang beruntung mendapat jalan yang lapang seperti jalan tol, namun sering pula bertemu jalan yang sempit, penuh persimpangan dan tanpa penunjuk arah (mmm…yang ini gak ada hubungannya sama roda yak...? he..he..)

Berada di jalan yang mulus beraspal hendaknya membuat kita bersyukur namun tetap waspada agar tidak celaka. Jalan yang penuh kerikil tajam melatih kita untuk lebih berhati hati agar tidak terluka. Berada di atas hendaknya membuat kita bersyukur dan tetap mengambil pelajaran dari yang di bawah. Dan berada di bawah hendaknya membuat kita senantiasa bersabar dan berjuang keras untuk dapat sampai ke atas. Jalan yang lapang hendaknya membuat kita menghargai kemudahan yang didapatkan dan jangan terlena. Jalan yang sempit, penuh persimpangan dan tanpa penunjuk arahlah yang akan memberikan kita pelajaran tentang kesabaran, keberanian serta kedewasaan.

Tak jarang Allah memberikan kita cobaan berupa jalan yang penuh persimpangan itu dan kita harus menentukan pilihan. Bukan hal yang mudah untuk memilih. Bahkan jika kita merasa hanya ada satu pilihan pun kadang terasa sulit memilihnya. Hmmm…

Sebuah nasihat bijak seorang hamba Pilihan:
Dari Wabishah bin Ma'bad radiyallahu anhu, ia berkata: "Aku telah datang kepada Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam, lalu beliau bersabda: "Apakah engkau datang untuk bertanya tentang kebajikan?" Aku menjawab:"Benar"

Beliau bersabda:"Mintalah fatwa kepada hatimu. Kebajikan itu adalah apa-apa yang menentramkan jiwa dan menenangkan hati dan dosa itu adalah apa-apa yang meragukan jiwa dan meresahkan hati, walaupun orang-orang memberi fatwa kepadamu dan mereka membenarkannya."

(HR Ahmad dan Darimi, hadits hasan, tercantum dalam hadits Arbain Annawi hadits nomer 27).
Kadang kita tidak menyadari bahwa hati kecil kita adalah ujung tombak dari segala keputusan yang kita ambil. Ketika hati itu lemah, maka keraguan akan mudah menyelimuti. Namun jika hati kita kuat, segala sesuatunya pasti dapat kita kembalikan kepada Allah, dan senantiasa berbaik sangka terhadap apapun yang terjadi pada kita. Karena Allah akan memberikan apa yang kita butuhkan, bukan apa yang kita inginkan.

Kembali ke masalah pilihan. Ketika kita dihadapkan pada sebuah pilihan yang menurut kita sulit, lihatlah dengan hati nurani kita. Sholat istikharoh salah satu medianya. Tak jarang Allah menunjukkan bahwa pilihan itu baik, dengan menyembunyikan keburukannya. Dan tak jarang pula keburukan pilihan itu ditunjukkan kepada kita, dengan jelas ataupun tersirat. Satu hal yang selalu kujadikan pegangan untuk berprasangka baik kepada Allah terhadap pilihan-pilihan sulit yang kuhadapi adalah bahwa jika sebuah pilihan meninggalkan kita, berarti itu memang bukan yang terbaik untuk kita dan Allah pasti telah menyediakan yang lebih baik daripadanya. Dengan begitu maka tidak akan pernah ada penyesalan jika kita tidak mendapatkan apa yang kita inginkan, karena Allah tahu pasti apa yang kita butuhkan dan Insya Allah akan kita dapatkan dari arah yang kadang tidak disangka-sangka.

Teruntuk seorang sahabatku, yang aku mencintai, menyayangi dan merindukannya karena Allah – di Bandung, Semoga Allah slalu menjagamu…

by ~ Aysha

Tidak ada komentar:

Posting Komentar