Minggu, 25 September 2011

~**~ Anggun Pesona Aurat Terpelihara ~**~


Pernahkah kita berpikir, mengapa Islam mensyariatkan wanita menutup dan menjaga aurat mereka? Betapa Islam hadir untuk memartabatkan kaum wanita, tetapi wanita sendiri tidak menyadari hal itu.


Jika dibandingkan wanita Islam dengan bukan Islam, wanita Islam begitu beruntung karena telah disyariatkan untuk menutup aurat. Coba lihat wanita barat yang meluncur di atas es dengan hanya memakai bikini atau mungkin tanpa berpakaian.


Merekalah yang sebenarnya telah didiskriminasikan. Menjadi tatapan setiap manusia yang memandang tanpa sekelumit pun perasaan malu. Maruah yang harus dijaga dipertontonkan sewenang-wenang tanpa timbul perasaan bersalah. Seolah-olah tidak bernilainya mereka di mata masyarakat.


Sadarkah Anda wahai wanita bahwa Islam telah menjelaskan dengan jelas kepada kita, siapakah yang selayaknya melihat aurat kita di dalam al-Quran.


"Dan katakanlah kepada perempuan-perempuan yang beriman supaya membatasi pandangan mereka (dari memandang yang haram), dan memelihara kehormatan mereka; dan janganlah mereka memperlihatkan perhiasan tubuh mereka kecuali yang zahir daripadanya dan hendaklah mereka menutup belahan leher bajunya dengan tudung kepala mereka; dan janganlah mereka memperlihatkan perhiasan tubuh mereka melainkan kepada suami mereka, atau ayah mereka atau bapa mertua mereka atau anak-anak mereka, atau anak-anak tiri mereka, atau saudara-saudara mereka, atau anak untuk saudara-saudara mereka yang lelaki, atau anak untuk saudara-saudara mereka yang perempuan, atau perempuan-perempuan Islam, atau hamba-hamba mereka, atau orang gaji dari orang-orang lelaki yang telah tua dan tidak berkeinginan kepada perempuan, atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat perempuan; dan janganlah mereka menghentakkan kaki untuk diketahui orang akan apa yang tersembunyi dari perhiasan mereka; dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, wahai orang-orang yang beriman, supaya kamu berhasil. " [Surah an-Nur: 31]


Konklusinya dengan lebih mudah, mahram seorang wanita, yang bisa melihat auratnya adalah pria yang haram dikawininya buat selamanya apakah karena keturunan, pernikahan atau susuan. Ia mencakup;


Bapa kandung

Bapa mertua

Bapa susuan

Anak kandung

Anak tiri (yakni anak suami)

Anak susuan

Saudara lelaki kandung

Saudara lelaki susuan

Anak saudara pria

Paman


Namun wanita kini, mereka sendiri dengan sesuka hati mengungkapkan aurat dan mahkota mereka tanpa rasa berdosa kepada yang bukan mahram. Malah lebih parah lagi, pria yang seharusnya menjadi pelindung dan pembimbing bagi kaum wanita membiarkan saja istri, anak, adik, sahabat dan saudara mereka mengungkapkan aurat.


Apakah kaum pria ini merasa tercabar dan cemburu melihat wanita yang di bawah tanggung jawab mereka yang seharusnya hanya mereka melihat aurat mereka tetapi, sebaliknya pria lain juga mendapat HAK yang sama?


Di mana istimewanya pria yang bergelar suami dibandingkan dengan pria lain di luar sana yang mendapat HAK yang sama dengannya? Apakah mereka merasa biasa dengan situasi itu? Sungguh rugi dan dayuslah mereka.


"Wahai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu dan anak-anak perempuanmu dan istri-perempuan yang beriman, supaya melabuhkan pakaiannya bagi menutup seluruh tubuhnya (saat mereka keluar); cara yang demikian lebih sesuai untuk mereka dikenal (sebagai perempuan yang baik-baik) maka dengan itu mereka tidak diganggu. Dan (ingatlah) Allah adalah Maha Pengampun, lagi Maha Penyayang. " [Surah al-Ahzab: 59]


Dan tahukah Anda pria, bahwa ada empat pria yang akan ditarik wanita ke neraka kelak andai mereka tidak menjalankan tugas mereka ..


01.Ayahnya


Bila seseorang yang bergelar ayah tidak mempedulikan anak-anak perempuannya di dunia. Dia tidak memberikan segala kebutuhan agama seperti mengajar shalat, mengaji, dan sebagainya. Dia membiarkan anak-anak perempuannya tidak menutup aurat. Tidak cukup hanya memberi kemewahan dunia saja maka dia akan ditarik ke neraka oleh anaknya.


02.Suaminya


Bila sang suami tidak mempedulikan tindak tanduk isterinya. Bergaul bebas di luar rumah, menghias diri bukan untuk suami tapi untuk pandangan kaum lelaki yang bukan muhrim. Bila suami berdiam diri walaupun dia seorang alim, misalnya shalat tidak default, puasa tidak tinggal, maka dia akan turut ditarik oleh isterinya kelak.


03.Abangnya


Bila ayahnya sudah tiada, tanggung jawab menjaga wanita jatuh ke bahu abang-abangnya. Jika mereka hanya mementingkan keluarganya saja, sementara adik perempuannya dibiarkan melenceng dari ajaran Islam, tunggulah tarikan sang adiknya di Akhirat nanti.


04.Anak lelakinya


Bila seorang anak tidak menasihati ibu perihal tindak-tanduk yang menyimpang dari Islam. Kapan ibu membuat kemungkaran mengumpat, membuka aurat, dan lain sebagainya maka anak lelaki itu akan ikut ditanya dan diminta pertangungjawabannya di akhirat kelak.


Jadi bersediakah Anda kaum pria untuk ditarik ke neraka oleh anak, istri, adik dan ibu Anda? Oleh itu, laksanakanlah kewajiban Anda untuk memastikan wanita-wanita ini tidak menarik Anda ke neraka tetapi memimpin Anda ke Jannah.


Kita pula sebagai kaum wanita harus menjaga martabat kita selaku wanita yang mana sudah jelas Islam memandang tinggi martabat wanita. Nah, apalagi yang kita mau, surga terbentang tersedia, masih neraka yang didamba? Sungguh rugi dan celakalah jika demikian rupa.


Wallahu'alam.


- Artikel iluvislam.com


Tidak ada komentar:

Posting Komentar