Senin, 30 Mei 2011

~**~ Antara Badai Hati Dan Nilai Sabar ~**~




Bukan hati kita tidak bisa mengerti bukan hati tidak pernah mengerti. Cerita dan kehendak yang tertulis sesekali tersimpan di memori. Coba dileraikan namun masih kuat di hati. DIA itu mengerti setiap waktu dan selalu di sisi. Sewaktu melihat gelak ketawa anak membuat hati ini tenang dan gembira. Terasa ingin kembali menjadi seperti mereka.

Namun, apakan daya inilah proses kehidupan. Dari lahir sebagai seorang bayi, sehingga meningkat dewasa proses kehidupan selalu berputar. Kehidupan yang dilalui hari-hari mengenal arti nikmat dan hikmah dari-Nya. Terkadang, manusia itu sendiri terlepas pandang, bahkan berpaling untuk merasakan sesuatu yang lebih baik.


Cerita yang mungkin berbeda di antara kita semua menjadikan hidup ini sesuatu yang indah untuk dihargai. Punya pertanyaan dan jawaban untuk setiap sesuatu. Namun, titik kesabaran dan kejujuran yang perlu kita semat dalam hati sedetik pun tidak pernah goyah pengharapan pada-Nya. Jujurnya, nilai-nilai ini menjadikan kita insan yang tidak pernah mengeluh arti putus asa dan rahmat dari-Nya. Kata ini mungkin tidak bernilai pada yang tidak tahu makna, namun DIA punya jawaban yang tertulis.

Manusia itu punya hati dan akal yang memberikan ruang untuk manusia berpikir. Antara kewarasan akal dan iman yang terpahat di dada menjadikan setiap tindakan yang dibuat seiring dan berlapang dada dengan segala sesuatu. Tergesa-gesa untuk setiap tindakan yang dilakukan menjadikan manusia itu terburu-buru dalam melakukan keputusan.

Rasulullah saw bersabda: "Orang kuat itu bukanlah yang menang dalam gulat tetapi orang kuat adalah yang mampu menahan nafsu amarahnya. (HR. Bukhari dan Muslim)

Saya masih ingat sampai sekarang bahwa nilai amarah itu tidak mungkin dapat melahirkan satu hasil yang baik. Amarah itu tidak mendatangkan apapun kebaikan kecuali kemudaratan yang mungkin mempengaruhi jiwa manusia. Teguhkan iman di hati, perbaharuilah sesuatu tindakan dengan berhikmah.

Nilai kesabaran perlu disemat dan kejujuran itulah utuhnya hati seorang muslim. Lahirnya sebuah naluri hati yang tidak mungkin bisa menipu pandangan hati manusia jika terarah kepada pencipta-Nya yang agung.

"Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat kecuali bagi orang yang khusyuk." (Surah al-Baqarah, ayat 45)

Sungguh hidup ini sesuatu yang indah untuk dinikmati dan bersama jika kita tahu bagaimana perjalanan sebuah nakhoda itu berakhir. Qalbu salim adalah hati yang sempurna dicari sepanjang perjalanan seorang insan bergelar hamba.

- Artikel iluvislam.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar