Jumat, 17 Juni 2011

~**~ Jalan Yang Benar ~**~






Tunjukanlah kami jalan yang lurus.
Yaitu jalan orang-orang yang Engkau telah kurniakan nikmat kepada mereka, bukan (jalan) orang-orang yang Engkau telah murkai dan bukan pula (jalan) orang-orang yang sesat. (Surah Al-Fatihah 1: Ayat ke 6-7)

Pagi tadi, petang kemarin, siang ini, bahkan malam nanti juga, pastinya kita tidak putus-putus tanpa jemu meminta agar di ¬ karunia ¬ kan jalan yang lurus. Ya, semuanya kita ungkapkan melalui bacaan al-Fatihah dalam shalat lima waktu yang dilakukan sehari semalam. Permohonan yang telah kita ajukan entah berapa ratus bahkan ribuan kali kepada Allah Bayangkan, jika kita kini berusia 40 tahun dan mulai mengerjakan shalat sejak akil baligh (sekitar usia 15 tahun), berarti kita telah meminta jalan yang lurus sejumlah 155,125 kali! Apakah status permohonan kita itu? Apakah Allah menyia-nyiakan permohonan yang diajukan sebanyak dan sesering itu? Atau apakah kita yang menghabiskan jawaban yang telah diberikan Allah? Namun yang pasti, Allah tidak akan menyia-nyiakan doa hamba-Nya berdasarkan firman-Nya yang artinya: "Berdoalah niscaya akan Aku memperkenankan." (Surah Ghafir: 60)

APA ITU JALAN YANG LURUS?

• Ada ulama menjelaskan bahwa maksud jalan yang lurus adalah menyembah Allah. Ini berdasarkan firman Allah: "Sesungguhnya Allah Tuhanku dan Tuhanmu maka sembahlah Dia, inilah jalan yang lurus." (Surah Ali 'Imran 4:51)

• Pendapat lain menyatakan jalan yang lurus adalah agama Islam berdasarkan firman Allah: "Dan barang siapa yang berpegang teguh dengan agama Allah maka sesungguhnya dia telah diberi petunjuk kepada jalan yang lurus." (Surah Ali 'Imran 4: 101)

• Ada ulama yang menyebut jalan yang lurus adalah al-Quran berdasarkan hubungan surat al-Fatihah dengan surat setelahnya. Melalui ayat 6-7 surat al-Fatihah, Allah meminta hamba-Nya memohon jalan yang lurus, maka Allah menjelaskan jalan itu dengan berkata, "Inilah kitab yang tiada keraguan di dalamnya." (Surah al-Baqarah 2: 1)

• Tafsir Ibnu Katsir dalam menguraikan "Siratul Mustaqim" juga menyatakan Kitabullah (al-Quran). Firman Allah dalam surat al-Nur ayat 46: "Sesungguhnya Kami menurunkan ayat-ayat al-Quran yang menjelaskan (halal dan haram). Dan Allah memimpin siapa yang dikehendaki-Nya kepada jalan yang lurus."

• Karena al-Quran tidak bisa dipraktekkan tanpa panduan sunah Rasulullah, maka jalan yang lurus dalam konteks ini juga berarti sesuai sunah Rasulullah saw

Semua definisi ini dirangkumkan, dapat dirumuskan bahwa jalan (metode) yang lurus adalah menyembah Allah dengan mematuhi agama Islam berdasarkan Al-Quran dan as-Sunah. Secara prakteknya, jalan yang lurus itu adalah pelaksanaan semua perintah Allah yang mengandung lima hukum - wajib (halal), sunat, haram, makruh dan harus dalam seluruh aspek kehidupan dari soal sekecil-kecilnya hingga sebesar-besarnya.

ٱهدنا ٱلصرٲط ٱلمستقيم
Tunjukilah kami jalan yang lurus.
[Surah al-Fatihah 1: Ayat 6]

iLuvislam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar