Jumat, 17 Juni 2011

~**~ Manisnya Tahajud ~**~



"Malam itu gelap gelita tetapi ia amat indah. Di muka langit bertaburan bintang-bintang yang berkelipan, disisi bulan yang terang benderang. Untuk apakah Allah jadikan malam? Ada waktu malam yang dihiasi dengan munajat kepada Allah dan ada malam yang dihiasi dengan durhaka
kepada Allah Jadilah malam itu tidak selalu indah dan permai karena ia tergantung kepada penghuni-penghuninya.

Untuk orang-orang yang saleh merindui malam ibarat pengantin menanti malam pertama. Karena pada waktu malam untuk mereka bermesra-mesra dengan Tuhannya. Pada waktu malam tidak kebisingan kecuali mereka mengadu dan bermunajat kepada Tuhannya.

Kalau sepasang kekasih mencari waktu malam untuk memadu kasih, maka tidak heran kalau orang-orang yang saleh juga menggunakan waktu malam untuk memadu cinta sejati dengan Allah Berkata Al Fudhail bin Iyadh, "Apabila terbenam matahari maka saya gembira dengan gelap. Dan ketika terbitnya matahari maka saya berdukacita karena datangnya manusia kepadaku!" Abu Sulaiman berkata, "Jikalau tidaklah karena malam niscaya saya tidak menyukai tinggal di dunia ini."

Selain dari keheningan malam yang ada pada waktu malam, Allah juga menurunkan malaikat-malaikat di malam hari untuk memberi rahmat kepada hamba-hamba-Nya yang sedang beribadah. Malaikat akan turun ke bumi mencari manusia-manusia yang menghidupkan malam dengan ibadah untuk diberi rahmat dan diaminkan doanya.

Pada waktu malam juga akan ada satu detik di mana barangsiapa yang berdoa ketika itu akan dikabulkan segala hajatnya. Shalat yang didirikan pada waktu malam juga lebih banyak manfaat dan lebih pahalanya.

Sabda Rasulullah berarti:

"Dua rakaat yang dikerjakan oleh hamba pada waktu tengah malam adalah lebih baik baginya dari dunia dan isinya. Sekiranya tidak memberi kesulitan kepada umatku, niscaya saya wajibkan kedua rakaat itu atas mereka."

Sabda Rasulullah lagi yang bermaksud: "Kerjakan shalat dua rakaat dalam kegelapan malam untuk kesuraman kubur."

Maka sebaik-baik pengisian waktu malam adalah dengan mendirikan ibadah shalat. Allah memberi pandangan kepada golongan ini karena mereka telah sanggup meninggal keenakan dan kenyamanan beristirahat untuk bangun mengabdikan diri sebagai seorang hamba. Di tengah-tengah kesejukan dan kedinginan malam, maka kaum ini telah membasuh diri dengan wudhuk dan berdiri serta sujud kepada Allah Untuk melakukan pekerjaan ini bukannya mudah. Ia membutuhkan kegigihan pada hati dan hidup cintanya dengan Tuhan. Sebab itu Allah menyediakan sebuah syurga bagi hamba-hamba-Nya yang menghidupkan malam.

Meskipun itu adalah janji dari Allah s.w.t. kepada kita namun kepayahan untuk menghidupkan malam lebih ketara lagi karena setan juga berperan dengan sungguh-sungguh mencegah manusia melakukan.

Rasulullah saw bersabda: "Diikat oleh syaitan di atas seseorang kamu dengan tiga ikatan ketika ia sedang tidur. Maka setan memukul tiap-tiap tempat ikatan tersebut sepanjang malam sehingga tertidurlah kamu. Kalau kamu terbangun dan berzikir kepada Allah niscaya terbukalah satu ikatan. Kalau berwudhu niscaya terbukalah satu ikatan lagi dan kalau bersolat nescaya terbukalah semuanya. Sehingga kamu menjadi rajin dan baik jiwanya. Kalau tidak demikian niscaya menjadi keji jiwa dan malas. "

Kapan dilihat dari segi halangan-halangan yang terpaksa ditempuhi oleh seseorang yang mau menghidupkan malam dengan ibadah, maka tidak salah kalau diletakkan mereka dalam golongan manusia yang berjiwa gigih dan hidup cintanya dengan Allah Golongan ini juga telah mewarisi pekerjaan orang-orang saleh.

Rasulullah s.a.w bersabda:

"Haruslah kamu bangun malam karena itu adalah kebiasaan orang-orang saleh sebelum kamu. Sesungguhnya bangun malam adalah mendekatkan diri kepada Allah Azzawajalla, menutup segala dosa, menghilangkan segala penyakit pada tubuh dan mencegah dari dosa."

- Artikel iluvislam.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar