Jumat, 17 Juni 2011

**~** Tanda-Tanda Hati Kita Keras **~**






Hati adalah sumber ilham dan pertimbangan. Ia juga adalah tempat lahirnya cinta dan benci, keimanan dan kekufuran, taubat dan sikap degil serta ketenangan dan kekhawatiran.

Hati adalah sumber kebahagiaan jika kita mampu membersihkannya namun sebaliknya ia merupakan sumber bencana jika kita gemar menodainya. Aktivitas yang dilakukan sering bersumber dari lurus atau bengkoknya hati.

Abu Hurairah r.a. berkata, "Hati adalah raja, sedangkan anggota badan adalah tentara. Jika raja itu baik, maka akan baik pula lah tentaranya. Jika raja itu buruk, maka akan buruk pula tentaranya".

Hati yang keras memiliki tanda-tanda yang bisa dikenal, di antara yang terpenting adalah seperti berikut:

01.Malas melakukan ketaatan dan amal kebajikan.

Terutama malas untuk melaksanakan ibadah, malah mungkin memandang ringan. Misalnya tidak serius dalam menunaikan shalat, atau merasa berat dan enggan melaksanakan ibadah-ibadah sunnah.
Allah telah menyebut kaum munafik dalam firman-Nya yang berarti;

"Dan mereka tidak mengerjakan shalat, melainkan dengan malas dan tidak (pula) menafkahkan (harta) mereka, melainkan dengan rasa enggan." - [At-Taubah: 54]

02.Tidak merasa gerun dengan ayat al-Quran.

Ketika disampaikan ayat-ayat yang berkenaan dengan janji dan ancaman Allah, hatinya tidak terpengaruh sama sekali. Mereka juga default dari membaca al-Quran serta mendengarkannya. Bahkan enggan dan berpaling darinya.
Sedangkan Allah S.W.T memberikan peringatan;

"Maka beri peringatanlah dengan al-Quran orang yang takut dengan ancaman-Ku." (Surah Al-Qaf, ayat 45)

03.Berlebihan mencintai dunia dan melupakan akhirat.

Segala keinginannya tertumpu untuk urusan dunia semata-mata. Segala sesuatu ditimbang dari segi kebutuhan dunia. Cinta, benci dan hubungan sesama manusia hanya untuk urusan dunia saja. Penghujungnya jadilah dia seorang yang dengki, ego, individulistik, bakhil dan tamak terhadap dunia.

04.Kurang mengagungkan Allah.

Sehingga hilang rasa cemburu dalam hati, kekuatan iman menjadi lemah, tidak marah ketika larangan Allah diperlekehkan orang lain, tidak mengamalkan yang makruf serta tidak peduli terhadap segala kemaksiatan dan dosa.




iLuvislam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar