Kamis, 14 Juli 2011

~**~ Dusta, Jamur di Akhir Zaman ~**~



Bohong. Sesuatu yang Rasulullah nyatakian tidak akan pernah ada dalam diri seorang mukmin. Tak seorangpun suka dibohongi, bahkan pembohong sekalipun. Bukan hanya mengakibatkan sakit hati, kebohongan dapat membuat seseorang salah dalam bersikap atau melangkah. Repotnya, di penghujung jaman ini kebohongan justru menjamur dimana-mana. Persis sebagaimana yang pernah diramalkan Rasulullah bahwa di akhir zaman, maraknya kebohongan akan menjadi tanda dunia segera berakhir. Rasulullah bersabda:

يَكُونُفِىآخِرِالزَّمَانِدَجَّالُونَكَذَّابُونَيَأْتُونَكُمْمِنَالأَحَادِيثِبِمَالَمْتَسْمَعُواأَنْتُمْوَلاَآبَاؤُكُمْفَإِيَّاكُمْوَإِيَّاهُمْلاَيُضِلُّونَكُمْوَلاَيَفْتِنُونَكُمْ

“Di akhir zaman akan muncul para dajjal lagi pendusta. Mereka datang membawa kabar yang belum pernah kalian bahkan moyang kalian dengar sama sekali. Maka wasapdalah kalian terhadap mereka. Jangan sampai mereka menyesatkan kalian dan jangan sampai mereka menimpakan musibah atas kalian.”(HR. Muslim)

Fenomena Hadits maudhu’

Pada rentang masa sejak berakhirnya periode para shahabat hingga masa dokumentasi hadits-hadits Nabi (tadwinul ahadits), hadits maudhu’ menjadi fenomena kebohongan yang menggejala. Hadits maudhu’ adalah hadits yang dikatehaui bukan merupakan perkataan Nabi tapi hanya omongan dusta seseorang yang kemudian diklaim sebagai hadits Nabi. Bisa juga berupa perkataan orang bijak yang kemudian diberi sanad hingga tampak seperti hadits. Contohnya ucapan ““Cinta tanah air adalah sebagian daripada iman.”

Hadits maudhu’ merupakan jenis hadits paling buruk. Bahkan para ulama banyak yang menyatakan hadits maudhu’ tidak pantas disebut hadits bahkan sebagai hadits dhaif sekalipun. Hadits maudhu’ dibuat oleh untuk beberapa tujuan semisal menghasung manusia agar banyak berbuat baik dengan menggubah hadits-hadits spektakuler, menjilat penguasa dengan membuat hadits-hadits yang membenarkan tindakan mereka, mencari popularitas atau untuk menguatkan aliran pemahaman yang dianut dan sebagainya.

Wallahua’lam, bukan mustahil ini juga merupakan bukti atas kabar akhir zaman dalam hadits di atas. Tapi untuk hal ini, kita bisa sedikit lega karena perjuangan keras para ulama telah memberikan jalan terang untuk mengecek keshahihan hadits-hadits Nabi yang mulia.

Kini, dusta sebagai Bahan lelucon

Hari ini, fenomena dusta tidaklah surut. Pernah dengar kata “hoax”? bagi yang biasa berkecimpung di dunia internet kiranya sangat mafhum dengan istilah ini. Ringkasnya hoax adalah berita bohong dan kebanyakan disebarkan melalui dunia maya (internet). Hoax dibuat dengan tujuan beragam, tapi yang paling banyak hanya untuk lelucon belaka. Meski demikian, karena dikemas dengan bahasa yang serius bahkan tak jarang menyertakan foto-foto, tidak sedikit yang tertipu dan menyangka kebohongan itu benar adanya. Dan saat ini, berita hoax ibarat ganggang yang terus tumbuh bersama aliran informasi yang kian deras melalui jaringan internet. Jika tak hati-hati dan cerdik menyaring informasi saat berselancar di internet, bukan mustahil kita akan terkecoh. Soal foto, saat ini ada banyak perangkat lunak (software) yang bisa memanipulasi foto hingga terkesan sangat nyata dan terlihat asli. Padahal, itu hanyalah gabungan beberapa gambar yang diolah dengan cerdik.

Hoax sepertinya layak disebut fenomena yang membuktikan kebenaran sabda Nabi di atas. Lain dari itu, maraknya penipuan dalam jual beli online juga menjadi bukti berikutnya. Hari ini, untuk menjual atau membeli produk seseorang bisa menggunakan internet sebagai media perantara. Transaksi dengan internet relatif lebih mudah dan simpel karena kita bisa menjual atau membeli hanya dengan sekali klik. Tapi, transaksi internet juga sangat rentan penipuan. Tidak sedikit yang memasang informasi palsu dan akhirnya pembeli atau penjual pun tertipu. Uang sudah dikirim, tapi barang tak kunjung datang.

Ada pula fenomena april mop. Tanggal 1 april dikatakan sebagai hari dimana semua orang boleh berbohong untuk menjahili teman atau saudaranya. Pada hari ini, melalui kesepakatan yang tidak tertulis seseorang yang dijahili atau dibohongi tidak boleh marah karena hari itu adalah perayaan hari kebohongan. Di Indonesia memang belum terlalu populer, tapi anak-anak muda mulai ada kecenderungan ikut-ikutan budaya ini.Padahal menurut beberapa sejarawan Islam, April Mop terkait dengan peristiwa pembantian umat Islam di Spanyol (andalusia). Bohong bukan lagi sekadar lelucon tapi sudah menjadi perilaku yang dianggap patut dirayakan.

Yang paling menyakitkan adalah berita-berita bohong yang ditujukan untuk menyakiti, memojokkan, mencitraburukkan, menggembosi semangat dan mengadu domba umat Islam. Berita-berita semacam ini biasanya datang dari orang-orang kafir atau dari orang-orang munafik yang mengaku Islam tapi sangat benci terhadapnya. Parahnya, daya saring umat Islam sangat lemah ketika menyerap informasi yang ada.Tanpa melalui analisa kritis informasi pun dilahap hingga persepsi umat pun mudah digiring dan dibentuk sedemikain rupa.

Dari sudut pandang fakta, berita itu boleh jadi tidak 100 persen bohong.Hanya saja cara pemaparannya menggunakan tehnik menyembunyikan satu sisi dan menonjolkan sisi yang lain guna menggiring pembaca mengambil kesimpulan dan sudut pandang yang diinginkan. Berita-berita mengenai terorisme misalnya, secara keseluruhan hampir tak pernah lepas dari tendensi memberikan citra buruk terhadap Islam dan orang-orang yang getol memperjuangkan Islam.

Benteng tabayun

Kini, kita hidup di zaman yang dipenuhi kedustaan di segala sudut. Arahan yang terdapat dalam surat at Tahrim ayat 6 menjadi senjata yang sangat efektif: ayat itu berbunyi“Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti, agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu”. Tabayun adalah klarifikasi dan recheck terhadap kebenaran sebuah informasi. Lebih dari itu, ayat ini memperingatkan kita agar lebih waspada, lebih teliti, kritis dan cerdas dalam menerima informasi dari orang-orang yang buruk keislamannya, lebih-lebih dari musuh-musush Islam. waspadalah !

(anwar) ar-risalah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar