Jumat, 15 Juli 2011

**~** Rindunya... **~**



Ramadan kini tiba.
Hati mukmin tidak sabar lagi untuk mengambil kesempatan semaksimal mungkin dibulan yang berkah ini demi mendapatkan pasokan iman dan meningkatkan diri. Dihujung Syaaban, Rasulullah saw berkhutbah mengingatkan para Sahabat ra tentang Ramadan. Di sini saya mengambil kesempatan mengingatkan diri saya dan kita sekalian tentang Ramadhan dan persiapan untuk memasukkinya.

Kita memasuki bulan berkah dimana pahala dilipatkali gandakan untuk mereka yang mengharap imbalan dan keredhaan Allah. Dengan ini hamba-hambaNya semakin bertaqarrub kepada dan lebih berpeluang memasuki surga yang disediakan Allah. Dari Qutaibah, dari Ismail bin Ja'far dari Abi Suhail, dari ayahnya dari Abu Hurairah ra. sabda Rasulullah saw berarti, "Bila datang Ramadhan, dibukakan pintu-pintu surga" (Hadis shahih riwayat Al-Bukhari).

Dengan berpuasa, kita menahan diri dari makan, minum, hubungan suami istri, menjaga lidah, pemandangan dan hati hanya semata-mata karena Allah. Oleh itu Allah sendiri yang akan membalasnya. Sabda Rasulullah saw berarti, "Siapa yang mendirikan (shalat dan ibadah) di malam Lailatul Qadar dengan penuh iman dan mengharap ganjaran Allah, diampuni dosa-dosanya yang telah lalu. Siapa yang berpuasa di bulan Ramadhan dengan penuh iman dan mengharap ganjaran Allah, diampuni dosa -dosanya yang telah lalu "(Hadits shahih riwayat Al-Bukhari).

Didalam Ramadan, kita melipatgandakan ibadah shalat kita, dan lebih membiasakan diri kita mendampingi surau, masjid dan para jamaah didalamnya yang beriman. Sabda Rasulullah saw tersebut Ramadan berarti, "Siapa yang mendirikan (shalat Tarawih) di bulan Ramadan, dengan penuh keimanan dan mengharap pahala Allah, diampunkan untuknya akan kesalahan yang telah dikerjakannya" (Hadis shahih riwayat Al-Bukhari).

Ramadhan mengajar kita arti persaudaraan dan kesatuan umat Islam. Dari Ibnu Syahab, dari Urwah bin Zubair, dari Abdurrahman bin Abdul Al-Qari 'berkata: Aku keluar bersama Umar Al-Khattab pada suatu malam Ramadhan ke masjid dan menemukan orang shalat sendiri-sendiri dan tersebar. Ada yang shalat sendirian. Ada yang shalat diikuti beberapa orang. Umar berkata berarti, "Aku lihat jika dikumpulkan mereka dibawah seorang imam, itu adalah lebih baik". Kemudian beliau melaksanakannya dan mengumpulkan orang banyak (shalat) diimami oleh Ubay bin Kaab ra. Pada suatu malam yang berikutnya, aku pergi bersamanya ke masjid dan melihat orang banyak shalat di belakang seorang imam mereka. Umar berkata, "Alangkah baiknya bid'ah ini" ... (Hadis shahih riwayat Al-Bukhari).

Ramadhan adalah bulan Al-Quran dimana Al-Quran diturunkan Allah pada bulan tersebut. Jibril memeriksa bacaan dan hafazan Al-Quran Nabi saw dijuga dibulan ini. Oleh itu kita jadikanlah bulan ini bulan yang lebih meriah untuk kita bersama Al-Quran, dengan membaca dan melaksanakan ajaran-ajaran yang terkandung didalamnya. Ramadan adalah bulan bersedeqah, berkasih sayang sesama umat Islam dan makhluk Allah. Kita perbanyaklah bersedekah dan menjamu orang lain. Ibnu Abbas ra berkata berarti, "Adalah Nabi saw orang yang paling pemurah dengan kebaikan. Dia saw. Lebih pemurah lagi di dalam bulan Ramadhan ketika didatangi oleh malaikat Jibril. Adalah Jibril bertemu Nabi saw tiap malam di bulan Ramadhan sehingga pagi dan mengajukan Al-Quran kepada Nabi saw. Bila Nabi saw bertemu Jibril, beliau menjadi lebih pemurah dari angin yang bertiup "(Hadis shahih riwayat Al-Bukhari).

"Sesungguhnya Kami menurunkan Al-Quran pada malam Lailatul Qadr. Tahukah kamu apakah malam Lailatul Qadr. Malam Lailatul Qadr lebih baik dari 1000 bulan. Malaikat dan ruh turun pada malam itu dengan izin Tuhan mereka dalam tiap urusan. Sejahtera malam tersebut hingga terbit fajar" (Al-Quran).

Mukmin dan mukminah senantiasa mengejar kesempatan yang tersedia Allah untuk hamba-hambaNya. Ini termasuk imbalan berlipatkali ganda Malam Lailatul Qadar dimana ia lebih baik dari 1000 bulan (83 tahun). Sabda Rasulullah saw berarti, "Dapatkanlah (dengan tekunlah beribadah) pada malam Lailatul Qadar di Sepuluh Malam Terakhir dibulan Ramadhan" (Hadis shahih riwayat Al-Bukhari). Dalam riwayat Al-Bukhari yang lain berarti, "Dapatkanlah (dengan tekunlah beribadah) pada malam Lailatul Qadar pada malam-malam ganjil di Sepuluh Malam Terakhir dibulan Ramadhan".

Ramadan adalah bulan I'tikaf, yaitu berada di masjid untuk fokus sepenuhnya beribadah khusus kepada Allah. I'tikaf membersihkan hati dan akhlak kita, karena kita bergaul dengan rumah Allah dan bisa tenang mengoreksi dan mengevaluasi diri kita yang sering alpa dan tergoda. Dari Urwah bin Zubair ra dari Aisyah ra berkata berarti, "Sesungguhnya Nabi SAW beri'tikaf pada sepuluh Malam Terakhir di bulan Ramadhan sehingga beliau diwafatkan Allah. Setelah kematiannya, istri-istrinya pula beriktikaf" (Hadis shahih riwayat Al-Bukhari).

Ramadan adalah bulan Jihad dan Kemenangan. Di dalam bulan ini orang-orang beriman mencapai puncak ikhlas dan taqwa, keduanya adalah resepi kemenangan dalam Jihad. Di dalam Ramadhan orang-orang beriman memenangkan Perang Badar (Tahun 2H), Perang Pembukaan Mekah (Tahun 8H) dan Perang Ain Jalut mengalahkan tentara Monggul.

Semoga Ramadan pada tahun ini merupakan Ramadhan yang terbaik buat kita, berhasil kita lalui penuh dan mendapat rahmah (belas kasih Allah), maghfirah (ampunan-Nya) dan itqum minannar (selamat dari neraka). Ya Allah terimalah puasa, shalat Tarawih, qiyamullail dan I'tikaf kami dibulan yang mulia ini. Ya Allah, terimalah ibadah dan taqarrub (usaha mendekatkan hati dan diri) kami kepada.

Ya Allah, jadikanlah kami diakhir Ramadhan dikalangan hamba-hambaMu yang bertaqwa seperti firmanMu berarti, "Wahai orang-orang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu, agar kamu bertaqwa ..." (Surah Al-Baqarah). Ameen.

قل شہر رمضان ٱلذى أنزل فيه ٱلقرءان هدى للناس وبينت من ٱلهدى وٱلفرقان فمن شہد منكم ٱلشہر فليصمه ومن ڪان مريضا أو على سفر فعدة من أيام أخر يريد ٱلله بڪم ٱليسر ولا يريد بڪم ٱلعسر ولتڪملوا ٱلعدة ولتڪبروا ٱلله على ما هدٮكم ولعلڪم تشكرون

(Waktu yang diwajibkan kamu berpuasa itu adalah) bulan Ramadhan yang padanya diturunkan Al-Quran, menjadi petunjuk bagi manusia dan menjadi keterangan-keterangan yang menjelaskan petunjuk dan (menjelaskan) perbedaan antara yang benar dengan yang salah. Oleh itu, sesiapa dari antara kamu yang menyaksikan anak bulan Ramadhan (atau mengetahuinya), maka harus dia berpuasa bulan itu dan siapa yang sakit atau dalam musafir maka (bolehlah dia berbuka, kemudian wajiblah dia berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain. (Dengan ketetapan yang demikian itu) Allah menghendaki kamu beroleh kemudahan dan Dia tidak menghendaki kamu menanggung kesukaran dan juga supaya kamu cukupkan bilangan puasa (sebulan Ramadan) dan supaya kamu membesarkan Allah karena mendapat petunjuk-dan agar kamu bersyukur.

(Surah Al-Baqarah 2: Ayat 185)

iLuvislam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar